4 Kekurangan Ending Drakor Melo Movie, Ada Kisah yang Gak Dibahas

Melo Movie merupakan drakor orisinal terbaru Netflix yang dirilis Jumat (14/02/2025). Drakor ini mengaduk-aduk emosi dengan kisah melow, kocak, hingga romantis. Cerita tentang keluarga, persahabatan, dan bonding antarsaudara juga kental terasa.
Drakor bergenre romance ini berakhir dengan 10 episode. Meski menuai pujian, masih ada beberapa kekurangan dalam plot cerita Melo Movie. Khususnya, di bagian ending. Apa saja kekurangan ending drakor Melo Movie?
1. Tidak ditunjukkan scene rekonsiliasi Ko Gyeom dan Ko Jun

Hubungan persaudaraan Ko Gyeom (Choi Woo Shik) dan Ko Jun (Kim Jae Wook) jadi favorit dan bikin salfok di Melo Movie. Sayangnya, kakak beradik ini terpisah maut setelah Ko Jun meninggal karena komplikasi akibat kecelakaan 5 tahun lalu. Lebih menyedihkannya, sebelum Ko Jun meninggal, mereka justru ditunjukkan berdebat dan bertengkar.
Di episode terakhir, ada adegan di mana Ko Gyeom bermimpi bertemu dan mengobrol dengan mendiang kakaknya. Scene menyedihkan ini menjadi bagian yang ikonik banget dari drakor Melo Movie. Meski begitu, tidak adanya adegan rekonsiliasi antara kakak beradik ini sebelum Ko Jun meninggal di rumah sakit agak mengecewakan. Padahal jika ada, scene ini akan bikin air mata lebih tumpah, terlebih apabila ditambah adegan saat Ko Jun meninggal.
2. Kisah cinta side couple kurang digali dan tetap kandas

Ko Gyeom dan Kim Mubee (Park Bo Young) bukan satu-satunya couple di drakor Melo Movie. Drakor ini punya side couple, yakni Hong Si Jun (Lee Jun Young) dan Son Ju A (Jeon So Nee). Hubungan mereka punya sejarah lebih panjang daripada couple utama. Pasalnya, keduanya pacaran saat SMA lalu tiba-tiba putus setelah 7 tahun.
Kisah cinta mereka sebenarnya memiliki premis yang menarik. Sayangnya, momen mereka kurang banyak. Kisah dan konflik couple ini kurang digali. Padahal ada banyak konflik yang bisa digali, seperti restu hingga momen manis mereka saat SMA. Adegan flashback mereka sedikit meski masa pacaran couple ini panjang. Bahkan ending dari couple ini juga gak memuaskan sebab Hong Si Jun dan Son Ju A tetap putus di akhir meski sebetulnya masih saling peduli.
3. Film Melody tidak dibahas lebih mendalam

Di pertengahan cerita, film Melody tampak memegang peran penting dalam konflik beberapa tokoh Melo Movie. Film ini kerja sama antara Kim Mubee sebagai sutradara, Son Ju A jadi penulis naskah, dan Hong Si Jun menjadi komposer musik latarnya.
Proses di balik pembuatan film Melody penting bagi Hong Si Jun dan Son Ju A yang kini jadi mantan. Begitu pula dengan Kim Mubee yang sempat mengalami kendala saat film ini hampir dibatalkan karena tak ada investor.
Sayangnya, film Melody terkesan jadi konflik tempelan dan pemanis saja. Pasalnya, tidak ditunjukkan bagaimana film ini dibuat oleh ketiga karakter utama. Tahu-tahu ada time jump 1,5 tahun dan narasi bahwa film Melody flop di pasaran. Di sisi lain, Hong Si Jun jadi terkenal sebab musik latar buatannya untuk film ini lebih terkenal daripada naskahnya.
4. Nasib akhir Ko Gyeom yang kurang memuaskan

Ko Gyeom adalah karakter utama drakor Melo Movie. Ia digambarkan menyukai film sehingga ingin jadi aktor. Namun, ia kemudian menjadi kritikus film. Kariernya sebagai kritikus membuatnya terkenal sampai tampil di program TV dan radio. Meski begitu, ia memilih berhenti jadi kritikus film setelah kakaknya meninggal.
Yang mengecewakan, nasib akhir Ko Gyeom tidak dieksekusi dengan baik. Meski ia kini bisa bahagia dikelilingi support system sepeninggal kakaknya, kariernya tidak jelas. Ia diperlihatkan menghadiri interview dengan perusahaan biro perjalanan, tapi kemungkinan tidak mendapatkan pekerjaan di sana. Selama time jump 1,5 tahun, ini berarti Ko Gyeom hanya menganggur setelah tidak lagi menulis ulasan atau menonton film. Lalu bagaimana ia akan mencari uang dan bertahan hidup?
Terlepas dari keempat kekurangan di atas, ending drakorMelo Movie tetap menuai pujian sebab menyajikan cerita yang realistis. Apa kamu sudah nonton drakor ini hingga ending?