4 Kesalahan Bisnis yang Bisa Dipelajari dari Drakor Typhoon Family
Drama Korea Typhoon Family tidak hanya menghadirkan kisah hangat tentang keluarga dan perjuangan menghadapi krisis ekonomi tahun 1997, tetapi juga menampilkan banyak situasi bisnis yang bisa dijadikan pelajaran. Cerita berfokus pada Kang Tae Poong (Lee Jun Ho), pewaris muda yang tiba-tiba harus mengambil alih perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut, serta perjuangannya bersama staf setia seperti Oh Mi Seon (Kim Min Ha).
Dari dinamika pengambilan keputusan, kontrak bisnis, hingga hubungan dengan mitra dan staf, drama ini menunjukkan konsekuensi nyata dari kesalahan manajemen. Berikut empat kesalahan bisnis yang bisa kamu pelajari dari drama ini, yang sekaligus menjadi peringatan bagi setiap pebisnis untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menjalankan usaha!
1. Memutuskan proyek besar saat kondisi finansial buruk
Kang Jin Young (Sung Dong Il), ayah Kang Tae Poong, tetap menyetujui proyek besar meski perusahaan berada dalam tekanan finansial akibat krisis 1997. Dalam drama, keputusan ini menunjukkan bagaimana keputusan emosional atau didorong gengsi bisa mengabaikan risiko nyata yang mengancam stabilitas bisnis.
Keputusan ini menjadi pelajaran bahwa mengambil proyek besar tanpa perencanaan matang atau mitigasi risiko dapat berakibat fatal. Perusahaan bisa mengalami kerugian besar dan menambah beban pada staf yang harus menanggung konsekuensi keputusan tersebut.
2. Terjebak dalam mitra bisnis yang bermasalah
Typhoon Company menghadapi mitra seperti Daebang Textile, yang ternyata berada dalam kondisi finansial bermasalah. Kerjasama tanpa riset yang memadai hampir menjerumuskan perusahaan ke dalam kerugian serius.
Hal ini menjadi pelajaran penting bagi pebisnis: selalu lakukan pemeriksaan latar belakang dan analisis risiko mitra sebelum menjalin kerja sama. Mengabaikan langkah ini bisa membuat perusahaan terkena dampak buruk yang bisa dihindari dengan riset sederhana.
3. Menandatangani kontrak tanpa memeriksa klausul tersembunyi
Dalam episode 3, Typhoon Company menandatangani kontrak sewa gudang tanpa memeriksa klausul penting yang menyatakan barang dapat disita jika pembayaran tertunda. Drama menunjukkan akibat nyata dari kurangnya perhatian terhadap detail dalam kontrak bisnis.
Kesalahan ini mengajarkan pentingnya due-diligence. Setiap kontrak bisnis harus diperiksa dengan teliti, karena satu klausul kecil yang terlewat dapat menyebabkan kerugian besar dan mempengaruhi operasi perusahaan.
4. Mengabaikan pentingnya operasi administratif dan keuangan yang kuat
Drama menggambarkan kondisi keuangan Typhoon Company yang kacau, termasuk cek yang gagal dan kontrak bermasalah. Kondisi ini menunjukkan bagaimana kelemahan dalam manajemen administrasi dan keuangan dapat membahayakan kelangsungan perusahaan.
Kesalahan ini mengingatkan bahwa operasi administratif dan pengelolaan keuangan yang rapi adalah fondasi bisnis yang sehat. Tanpa dasar yang kuat, perusahaan akan rentan menghadapi krisis, bahkan ketika peluang bisnis terlihat menjanjikan.
Melalui kisah Typhoon Family, kita belajar bahwa setiap keputusan bisnis—mulai dari memilih proyek, menandatangani kontrak, memilih mitra, hingga mengelola keuangan—memerlukan perencanaan matang dan perhatian terhadap detail. Kesalahan kecil sekalipun bisa berdampak besar pada kelangsungan perusahaan, sementara keputusan yang bijak dan hati-hati menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang. Drama ini bukan hanya menghibur, tetapi juga memberi pelajaran nyata bagi siapa pun yang ingin menjalankan bisnis dengan sukses.
