4 Pengorbanan Yang Gwan Sik di When Life Gives You Tangerines

Yang Gwan Sik di drakor When Life Gives You Tangerines merupakan karakter yang diperankan Park Bo Gum dan Park Hae Joon. Sebagai karakter utama, kehadiran Gwan Sik sangat penting demi keberlangsungan alur cerita.
Di drama ini, Gwan Sik digambarkan sebagai karakter yang sangat mencintai istrinya, Oh Ae Sun (diperankan oleh IU dan Moon So Ri). Setelah mempunyai anak, ia juga menjadi figur ayah yang baik bagi anak-anaknya. Ia rela melakukan apapun demi kebahagiaan keluarga kecilnya. Berikut adalah beberapa pengorbanan yang dilakukan Gwan Sik, baik untuk sang istri maupun anak-anaknya.
1.Merelakan potensinya sebagai atlet demi bisa bersama Oh Ae Sun

Gwan Sik merupakan salah satu siswa yang dinilai potensial untuk jadi atlet. Dengan fisiknya yang kuat, ia selalu mendapat nilai yang tinggi untuk olahraga cabang atletik. Namun, potensi itu ia kembangkan karena ia sadar diri bahwa ia gak pintar seperti Ae Sun. Demi Ae Sun, ia berusaha keras agar potensinya dapat dikembangkan.
Ae Sun sempat ingin putus karena merasa dirinya hanya akan menghambat karier Gwan Sik. Namun, perempuan itu sadar bahwa tanpa Gwan Sik, ia akan kesepian. Gwan Sik pun merasa gak ada gunanya ia menjadi atlet yang sukses apabila gak ada Ae Sun yang mendukungnya. Alhasil, ia yang saat itu sudah naik kapal nekat mencebur dan berenang dari tengah laut demi bisa bersama Ae Sun kembali. Laki-laki itu memilih untuk merelakan masa mudanya dengan membangun keluarga bersama Ae Sun.
2.Menjual rumah untuk menguliahkan Yang Geum Myeong

Yang Geum Myeong (IU) merupakan anak sulung Gwan Sik dan Ae Sun. Pemberani dan cerdas, Geum Myeong berhasil menjadi salah satu mahasiswi di SNU. Ia juga mendapat tawaran untuk meneruskan studi di Jepang, tapi tidak ia ambil sebab ia gak mau menyusahkan orangtuanya.
Namun, Gwan Sik dan Ae Sun merasa bahwa sudah menjadi hal wajar apabila mereka mendukung anak mereka. Gwan Sik lalu meyakinkan Geum Myeong untuk gak perlu khawatir dengan keadaan mereka. Gwan Sik dan Ae Sun lalu menjual rumah yang selama ini mereka tempati untuk membiayai kuliah Geum Myeong. Mereka kemudian pindah ke apartemen sederhana setelah rumah mereka dijual.
3.Menjual kapal untuk membebaskan Yang Eun Myeong

Meskipun tampak pilih kasih, Gwan Sik sebenarnya juga menyayangi anak keduanya, Yang Eun Myeong (Kang You Seok). Di salah satu episode, anaknya itu diceritakan harus mendekam di penjara karena dikambinghitamkan oleh temannya. Eun Myeong bisa bebas dengan uang tebusan sebesar 70 juta. Gwan Sik ke sana ke mari mencoba mencari pinjaman demi membebaskan Eun Myeong, tapi tidak semua orang mau meminjaminya uang.
Sebagai jalan terakhir, ia pun harus merelakan kapal yang sepanjang hidupnya ia gunakan untuk mencari hasil laut. Tentu merupakan keputusan yang berat sebab kapal itu dulu dibelikan oleh nenek Ae Sun dan telah menemani perjalanan hidupnya selama lebih dari 30 tahun.
4.Mengabaikan kesehatan karena setiap hari bekerja keras

Gwan Sik mulai bekerja sejak dirinya masih anak-anak. Menjadi anak tunggal, ia harus menanggung beban yang besar dari keluarganya. Saat kecil, ia bekerja membantu ibunya menjual ikan. Saat sudah dewasa dan punya keluarga sendiri, ia bekerja sebagai nelayan. Gak langsung jadi kapten, ia sering kali pulang dengan keadaan penuh luka karena jadi anak buah orang lain atau memilih pekerjaan yang bukan bidangnya.
Sejak Geum Myeong masih remaja, Gwan Sik sudah sering merasakan sakit di bagian lututnya. Ia hanya menahan diri tiap kali diminta untuk memeriksa kesehatan ke dokter. Saat Geum Myeong sudah menikah, Gwan Sik dipaksa untuk melakukan kegiatan tersebut. Ia pun didiagnosis mengidap mieloma ganda, yakni sejenis kanker darah dan sudah berkembang menjadi gagal ginjal. Gwan Sik yang baru memulai hobi baru bermain gitar harus mengisi hari-hari tuanya dengan melakukan terapi ke rumah sakit.
Gwan Sik memang layak dinobatkan sebagai salah satu karakter laki-laki green flag di drakor tahun ini. Beberapa pengorbanan di atas sudah cukup menjadi bukti bahwa Gwan Sik selalu memprioritaskan kebahagiaan istri dan anaknya di atas kebahagiaannya sendiri.