Jinny's Kitchen 2 menjadi salah satu reality show yang tayang di tahun 2024. Perolehan ratingnya cukup baik yang dibuktikan dari episode terbarunya yang mencetak rating sebesar 9,2%.
Meski masih mengusung konsep yang sama dengan musim sebelumnya, tetapi tantangan yang muncul di musim ini makin beragam dan berat. Para member harus memutar otak untuk memecahkan tantangan tersebut. Apa saja tantangan yang harus dihadapi member Jinny's Kitchen 2?
Salah satu masalah utama yang dihadapi member Jinny's Kitchen 2 adalah keterbatasan bahan baku, terutama buntut dan iga sapi. Pasalnya dua bahan tersebut hendak digunakan untuk memasak signature dish dari restoran yang mereka kelola. Buntut sapi untuk kkori-gomtang, sedangkan iga sapi digunakan sebagai bahan galbi-jjim.
Mereka sudah berkeliling Reykjavik, tetapi hanya menemukan satu toko daging yang mempunyai stok kedua bahan tersebut dengan jumlah banyak. Dengan stol yang dimiliki toko daging tadi, ternyata belum mencukupi kebutuhan di restoran.
Jika berkaca pada musim sebelumnya, pengunjung yang datang di hari pertama pembukaan restoran tidaklah banyak. Bahkan member Jinny's Kitchen lebih banyak bersantai sembari menunggu pengunjung datang. Oleh karena itu, mereka luar biasa bahagia ketika akhirnya datang seorang pengunjung ke restoran yang dikelolanya.
Namun, di Jinny's Kitchen 2 ternyata restoran sudah ramai sejak hari pertama buka. Semua meja full booked dan itu terjadi diluar perkiraan para member. Alhasil, mereka lumayan kewalahan dan keteteran dalam melayani pengunjung.
Terlebih lagi, staf dapur yang bertugas hari itu terbilang masih pemula, yakni Choi Woo Shik dan Go Min Si. Keduanya belum pernah mengemban tugas seberat ini. Alhasil, keduanya merasa super nervous dan panik. Sistem kerjanya juga belum teroganisir dengan baik.
Imbas dari membeludaknya pengunjung adalah tidak adanya waktu istirahat bagi para member. Setelah sesi makan siang berakhir. Mereka harus langsung segera menyiapkan segala keperluan untuk sesi makan malam.
Jangankan istirahat, untuk sekedar makan siang, mereka juga harus bergantian dengan member yang lain. Tidak adanya waktu istirahat dan jam kerja yang terlalu panjang membuat para member terlalu lelah. Bahkan, telapak tangan Go Min Si sampai mengelupas karena terlalu sering mencuci piring.
Kepopuleran Jinny's Kitchen yang makin meroket menyebabkan antrean pengunjung mengular dari depan pintu restoran hingga trotoar jalanan Reykjavik. Meski pengunjung mengantre dengan tertib, tetapi hal itu dikhawatirkan bisa menganggu aktivitas pejalan kaki lainnya.
Lee Seo Jin sudah pernah menerapkan sistem reservasi, tapi masih belum teroganisir dengan baik. Alhasil, sistem reservasi tersebut justru makin membuat member kebingungan. Kali ini, ketika melihat antrean yang begitu mengular, ia akan mencoba sistem reservasi yang baru. Apakah sistem tersebut lebih efektif dan efisien?
Tiap harinya mereka selalu dihadapkan dengan permasalahan baru yang lebih rumit. Namun, berkat kerja sama tim yang baik serta pemimpin yang solutif, sehingga semua permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan cepat.