5 Alasan Jung Yi Hyun di Drama Korea Happiness Jadi Sosok Suami Idaman

Setelah memutuskan untuk menikah pura-pura dengan Yoon Sae Bom. Jung Yi Hyun memang tidak pernah mengungkapkan perasaannya secara langsung kepada Sae Bom. Namun, Ia kerap kali menunjukkannya dengan tindakan. Ia bahkan tidak ragu menolong Sae Bom yang terjebak di kerumunan orang yang terinfeksi penyakit orang gila.

Walaupun Jung Yi Hyun typical laki-laki yang agak cuek tapi Ia selalu menunjukkan perhatiannya kepada Sae Bom, bahkan Ia pun perhatian terhadap hal-hal kecil. Yi Hyun tidak pernah banyak bicara menganai rasa pedulinya itu, tapi selalu membuktikannya dengan tindakan.

Beberapa kali Sae Bom terlibat dalam kondisi berbahaya karena menghadapi orang yang terinfeksi penyakit orang gila, namun Yi Hyun selalu siap menolongnya. Walaupun Sae Bom adalah typical perempuan yang mandiri bahkan dia adalah seoarang polisi, tapi Yi Hyun sebagai suaminya selalu berusaha melindunginya.

Yi Hyun tidak pernah bersikap atau berkata kasar sedikit pun kepada Sae Bom. Bahkan saat Ia terbawa emosi hingga menyerang Oh Ju Hyung karena geram dengan tingkah liciknya. Ia merasa menyesal dan meminta maaf kepada Sae Bom karena sudah terbawa emosi. Dan tentu saja Sae Bom memahami perasaannya.

Saat berbicara dengan Sae Bom Ia selalu mendengarkannya dengan baik. Saat Sae Bom terlihat mulai khawatir dengan situasi penyebaran wabah penyakit orang gila yang semakin mengganas, Yi Hyun selalu berusaha menenangkan Sae Bom. Saat Sae Bom bertanya “Semuanya baik-baik saja kan?” dia menjawab “Tentu saja” lalu berkata “Kita harus memastikan kita tidak terluka”.

Jung Yi Hyun dan Yoon Sae Bom memang memutuskan untuk menikah pura-pura agar dapat tinggal di Apartemen secara gratis. Namun, terlihat dengan jelas bahwa perasaan Yi Hyun kepada Sae Bom bukanlah pura-pura. Perhatian-perhatian kecilnya kepada Sae Bom membuat penonton ikut baper pastinya.

Begitu juga dengan Sae Bom yang terlihat sangat khawatir saat suami pura-puranya itu terlibat masalah. Sebenarnya mereka sudah saling peduli namun, sepertinya keduanya belum berani mengungkapkan perasaanya masing-masing atau bahkan belum menyadari bahwa mereka sebenarnya saling mencintai.