5 Cara Tim Jungjae Atasi Catastrophizing di Drakor Tastefully Yours

Di balik dapur restoran dalam drakor Tastefully Yours, serangkaian insiden setidaknya pernah membawa mimpi buruk buat tim Jungjae. Mimpi yang mereka bangun bersama untuk restoran terancam sirna dan membuat mereka nyaris alami catastrophizing.
Catastrophizing adalah kondisi saat seseorang terus menerus berpikiran negatif, hingga merasa hidup mereka hanya dipenuhi kemalangan semata. Kondisi yang hampir dialami Mo Yeon Joo (Go Min Si) dan timnya saat restoran sepi pelanggan, hingga kebakaran menghancurkan dapur mereka.
Lantas, apa saja strategi mereka? Ini lima cara tim Jungjae bangkit dan akhirnya bisa mengatasi catastrophizing setelah keterpurukan.
1. Fokus mencari solusi atas masalah yang ada

Saat dapur terbakar, bukan hanya area tersebut yang hancur. Semangat tim pun nyaris dalam kondisi seperti itu. Namun, Jungjae menolak tenggelam dalam situasi. Mereka langsung memikirkan aksi apa yang bisa mereka lakukan untuk memulihkan keadaan.
Mo Yeon Joo pun tidak berlarut dalam kesedihan, meskipun dia membangun restoran itu dengan susah payah di masa lalu. Ia mengajak tim untuk mencari peluang, bukan menyalahkan keadaan. Mindset ini jadi fondasi penting dalam menghalau pikiran negatif berlebihan.
2. Jalin komunikasi yang baik dengan tim

Dapur Jungjae adalah saksi kebersamaan Mo Yeon Joo, Han Beom Woo (Kang Ha Neul), Jin Myung Sook (Kim Shin Rok), dan Shin Choon Seung (Yoo Su Bin). Mereka dikenal sebagai tim yang solid, bahkan saat beragam masalah mulai menerpa kelangsungan bisnisnya.
Dari tangan kanan dapur, plating, hingga pemilik restoran saling berbagai beban restoran. Jungjae membuka ruang diskusi terbuka, tempat mereka bisa bicara soal rasa takut, kecewa, dan cemas tanpa dihakimi. Cukup membantu mereka menyadari bahwa pikiran buruk itu tidak harus ditanggung sendirian.
3. Tetapkan target dalam waktu dekat

Daripada terus mikir alasan tidak bisa bangkit, tim Jungjae mengalihkan fokus ke satu tujuan konkret dengan ikut festival makanan. Bila menang, hadiah 10 juta won seharusnya lebih dari cukup untuk merenovasi dapur mereka. Dengan adanya target nyata, energi negatif berubah jadi semangat berkompetisi.
Mereka juga berpikir bersama, mencari inspirasi, dan eksperimen menu baru. Pikiran jadi lebih terarah dan tidak kemana-mana. Sekalipun mereka tidak juara pertama, setidaknya mereka tetap dapat hadiah dan menarik pelanggan potensial. Cara ini juga sangat ampuh untuk usir pikiran negatif.
4. Bangun kebiasaan kecil yang menguatkan mental

Jungjae memperkenalkan kebiasaan kecil yang tampaknya sepele, tapi mempengaruhi semangat mereka saat bekerja. Mereka akan saling menyapa, menjalin komunikasi yang baik, hingga mengucap kalimat positif sebelum buka dan tutup restoran.
Bukan sekadar basa-basi, afirmasi tulus bikin mereka semakin kompak sepanjang hari. Berawal dari kalimat seperti "kita bisa hari ini", lalu perlahan mengikis pola pikir yang suka melebih-lebihkan kemungkinan buruk lainnya. Gak ada salahnya coba terapkan cara ini untuk kuatkan mental!
5. Rayakan progres sekecil apapun itu

Usai mendapatkan juara kedua untuk festival makanan, kondisi psikologis tim Jungjae juga perlahan berubah. Yang semula merasa patah semangat, lambat laun mental mereka jauh lebih kebal sampai berambisi merancang berbagai gebrakan baru untuk restoran Jungjae.
Sebelum itu, tim Jungjae mengajarkan satu hal penting atas pencapaian yang mereka raih, yaitu merayakan tiap langkah kecil. Menu baru yang akhirnya jadi, ide yang briliant di momen genting, dan ketika pelanggan memuji makanan Jungjae jadi bonus yang bikin mereka untung.
Setiap langkah dan keputusan dalam perjalanan tim Jungjae dicatat dan dirayakan. Ini penting karena catastrophizing tumbuh dari melupakan progres kecil yang sebenarnya cukup berarti. Selain itu, perkembangan restoran yang pesat juga berasal dari kekompakan tim Jungjae. Menginspirasi, ya!