5 Hal Ini Bikin Jeong Se Ok Marah di Hyper Knife, Awas Bahaya!

Jeong Se Ok (Park Eun Bin) adalah karakter utama dalam drakor Hyper Knife yang mencuri perhatian penonton. Ia dulunya merupakan residen jenius di Yeonshin University Hospital dengan keahlian setara mentornya, Choi Deok Hee (Sul Kyung Gu). Namun, kehidupannya berubah drastis ketika lisensi medisnya dicabut.
Tak memiliki izin praktik, Jeong Se Ok akhirnya beralih ke operasi ilegal demi menyalurkan keahliannya. Ia dikenal sebagai ahli bedah berbakat, tapi juga seorang psikopat yang tak segan membunuh siapa pun yang menghalangi jalannya. Jika sesuatu membuatnya marah, maka nyawa seseorang bisa saja menjadi taruhannya.
Baru dua episode tayang, Hyper Knife sudah memperlihatkan sisi gelap Jeong Se Ok yang penuh amarah. Ia punya batas kesabaran yang sangat tipis. Jika ada hal yang mengusiknya, ia bisa berubah menjadi sosok yang mengerikan. Berikut adalah lima hal yang paling membuat Jeong Se Ok murka.
1. Operasinya diganggu

Jeong Se Ok sangat berdedikasi pada profesinya sebagai ahli bedah. Saat masih menjadi residen, ia selalu siap siaga menghadapi pasien darurat. Para dokter senior di Universitas Yeonshin bahkan memujinya karena ia hampir tidak pernah tidur demi memastikan pasiennya tertangani dengan baik.
Namun, dedikasinya tak selalu berjalan mulus. Suatu ketika, Choi Deok Hee menghentikannya di tengah operasi dan memerintahkan untuk segera keluar dari ruang bedah. Bukan tanpa alasan, tindakan Jeong Se Ok telah melanggar aturan. Namun, alih-alih patuh, ia justru melawan dan menunjukkan amarahnya dengan mencekik mentornya.
Setelah kehilangan lisensi, Jeong Se Ok tetap melakukan operasi meski secara ilegal. Dalam episode pertama, ia menangani operasi otak seorang preman di gudang tersembunyi. Di saat genting, listrik tiba-tiba padam. Ia pun marah. Baginya, gangguan saat operasi adalah sesuatu yang tak bisa diterima.
2. Hak atau miliknya diganggu

Sejak dulu, Jeong Se Ok tak suka jika ada yang merebut haknya. Salah satu momen yang membuatnya marah besar adalah saat ia gagal terpilih dalam program riset ke Boston. Ia merasa pantas mendapatkan kesempatan itu karena kemampuannya lebih unggul dibanding rekan-rekannya.
Namun, kenyataan berkata lain. Mentornya justru memilih orang lain yang dianggapnya kurang kompeten. Tak hanya kecewa, ia juga menuduh Choi Deok Hee menerima suap demi meloloskan kandidat lain. Ia pun melampiaskan amarahnya.
Dendamnya terhadap sang mentor semakin dalam setelah kejadian itu. Ia merasa dirinya lebih baik dari siapa pun dan tak terima jika ada orang yang lebih diistimewakan darinya. Harga dirinya hancur, dan amarahnya semakin tak terkendali.
3. Panggilannya gak diangkat

Jeong Se Ok memiliki seorang asisten bernama Seo Young Joo (Yoon Chan Young) yang tinggal serumah dengannya. Pemuda itu bertugas mengurus semua kebutuhannya, mulai dari makanan, pakaian, hingga alat bedah yang ia gunakan untuk operasi ilegal. Seo Young Joo sangat loyal karena merasa berutang budi setelah diselamatkan oleh Jeong Se Ok di masa lalu.
Namun, ada satu hal yang membuat Jeong Se Ok naik pitam, yaitu saat Seo Young Joo sulit dihubungi. Jika panggilannya tak segera diangkat atau pesannya diabaikan, ia akan langsung marah. Baginya, perintah harus dijalankan tanpa ada alasan untuk menunda.
4. Ada yang berani ikut campur urusan pribadinya

Sebagai seseorang yang penuh rahasia, Jeong Se Ok tak suka jika ada orang yang ikut campur dalam hidupnya. Salah satu contoh adalah saat seorang perawat berani menegurnya setelah operasi ilegal.
Perawat tersebut merasa bayarannya terlalu kecil dibanding yang diterima Jeong Se Ok. Ia bahkan berani mengancam akan melaporkan operasi ilegal yang baru saja dilakukan. Namun, ia tak tahu bahwa mengancam seorang psikopat adalah kesalahan besar.
Dengan wajah dingin, Jeong Se Ok mendekatinya dan tanpa ragu melenyapkan nyawanya. Adegan ini memperlihatkan bahwa ia tidak memiliki belas kasihan pada siapa pun yang menghalangi jalannya.
5. Digoda oleh orang tak dikenal

Ketika sedang berjalan pulang dari apotek, Jeong Se Ok menyadari ada pria asing yang memperhatikannya dari kejauhan. Ia segera menyadari bahwa pria itu adalah mantan narapidana, terlihat dari gelang yang dikenakannya.
Keesokan harinya, pria tersebut mencoba mengajaknya berbicara dan bahkan menggodanya. Insting psikopatnya langsung muncul ketika ia melihat pria itu memukul adiknya sendiri. Amarahnya semakin membara ketika mengetahui rumah makan yang dikelola adik pria itu ditutup.
Jeong Se Ok pun menyusun rencana. Ia berpura-pura tertarik dengan ajakan pria tersebut ke Seoul. Sesampainya di tujuan, ia membuat pria itu tertidur dan mengikatnya dengan erat. Begitu terbangun, pria itu hanya bisa menatap ngeri saat Jeong Se Ok menyayat lehernya hingga tewas.
Jeong Se Ok adalah sosok yang sulit dikendalikan. Jika sesuatu mengusiknya, ia tak segan bertindak ekstrem, bahkan menghabisi nyawa seseorang. Apakah pada akhirnya ia bisa mengendalikan emosinya, atau justru semakin tenggelam dalam sisi gelapnya? Jangan lewatkan kisahnya dalam Hyper Knife!