5 Masalah Hidup di Love, Take Two yang Relate dengan Real Life

- Representasi perubahan hubungan ibu dan anak setelah dewasa, menunjukkan realitas kehidupan sehari-hari.
- Warisan impian orang tua yang membebani anak, menggambarkan tekanan sosial dalam mengejar impian.
- Tuntutan sosial yang mempengaruhi hubungan, menyoroti konflik antara karier dan cinta dalam kehidupan nyata.
Drama Korea Love, Take Two kerap memperlihatkan realitas kehidupan yang sering kita hadapi sehari-hari. Mulai dari hubungan yang rumit, masalah sosial, hingga krisis identitas.
Penonton bisa merasakan bahwa kisah para tokohnya bukan sekadar fiksi, melainkan gambaran yang sangat dekat dengan kehidupan nyata. Ini lima realitas hidup yang tercermin kuat dalam Love, Take Two.
1. Representasi perubahan hubungan ibu dan anaknya setelah dewasa

Hubungan ibu dan anaknya tak jarang mengalami perubahan begitu anak dewasa. Inilah yang dialami oleh Lee Ji An (Yum Jung Ah) dan anaknya, Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji).
Perkara sibuk dengan urusan masing-masing, entah itu pekerjaan, sosial, dan pertemanan, membuat keduanya jarang akur. Meski tidak menyatakan kasih sayangnya secara verbal, mereka diam-diam saling memerhatikan.
2. Warisan impian orangtua

Beberapa orang tidak bisa bebas memilih impiannya, termasuk Lee Hyo Ri yang harus mewarisi impian ibunya untuk menjadi dokter. Ternyata hal seperti ini tidak selalu patut dibanggakan, terlebih bila sang anak tidak menyukainya.
Lee Hyo Ri merasa harus bekerja keras, tapi ia tidak bisa menjalaninya dengan sepenuh hati. Itu sebabnya pekerjaan yang ia lakukan menjadi rumit dan mengundang demotivasi.
3. Tuntutan sosial yang terkadang membebani kehidupan

Bukan hanya tentang dua orang, hubungan di Love, Take Two juga diuji oleh pandangan orang lain. Dari keluarga, teman, hingga rekan kerja, semua punya opini dan harapan sendiri.
Realitas ini sangat dekat dengan kehidupan nyata, di mana pendapat orang lain bisa membuat hubungan goyah. Penonton diajak merenung, apakah cinta cukup kuat untuk bertahan di tengah sorotan dan tekanan.
4. Proses mengejar impian terkadang berbenturan dengan banyak hal

Drama ini menunjukkan bagaimana ambisi bisa jadi pedang bermata dua. Di satu sisi, kita ingin menggapai mimpi setinggi mungkin. Namun di sisi lain, ada orang-orang yang berharga yang terkadang harus dikorbankan.
Realitas ini terasa nyata bagi anak muda yang berusaha menyeimbangkan karier dan cinta. Nah, drama Love, Take Two memberi gambaran bahwa tidak ada pilihan yang selalu mulus, karena setiap langkah punya konsekuensinya.
5. Dipertemukan lagi dengan masa lalu saat merancang masa depan

Kehidupan sering mempertemukan kita kembali dengan orang yang dulu pernah berarti. Dalam drama ini, momen itu digambarkan canggung, penuh nostalgia, dan luka yang bisa kapan saja teringat.
Banyak orang bisa relate dengan situasi ini, karena masa lalu selalu meninggalkan jejak yang sulit dihapus. Pertemuan kembali bukan sekadar romantis, tapi juga ujian untuk melihat sejauh mana kita sudah berdamai dengan diri sendiri.
Melalui kisahnya, Love, Take Two mengingatkan kita bahwa hidup penuh dengan pilihan, penyesalan, tekanan, dan keberanian. Penonton bisa menemukan bagian dari dirinya dalam setiap konflik yang dihadirkan. Kalau kamu merasa relate di bagian mana?