5 Money Wisdom dari Drama Korea Our Blues, Reminder Banget!

Di awal cerita, Choi Han-Su sempat dihadapkan dengan seorang nasabah yang mengeluhkan investasinya rugi besar. Karena pegawainya tidak mampu menghadapi kemarahan nasabah tersebut, dia turun tangan untuk menenangkan dan memberikan pengertian. Lately, kita mengerti bahwa kerugian itu disebabkan karena kesalahan nasabah sendiri.

Dari sini kita bisa belajar bahwa berinvestasilah sesuai dengan profil risiko kita. Jika kita terus gelisah saat investasinya merugi, lebih baik kita ambil investasi yang aman. Selain itu, jangan serakah hanya karena melihat keuntungan yang ditawarkan tanpa pertimbangan yang lain.

Kehidupan di Jeju adalah kehidupan yang penuh dengan kesederhanaan. Di drama ini diceritakan bahwa Eun-Hui adalah seorang juragan di Jeju. Siapa sangka dengan penampilan yang sederhana ternyata kekayaannya selangit. Dia adalah pemilik beberapa kios di pasar dan pemilik kafe elit di Jeju.

Kehidupan Eun-Hui mengajarkan kita agar sekalipun pendapatan kita terus naik, tapi gaya hidup jangan ikut naik. Apalagi jika itu hanya untuk pamer ke orang-orang bahwa kita punya banyak uang. Bahkan Eun-Hui tetap murah tangan dan tidak sombong dengan orang sekelilingnya. Panutan!

Kehidupan Han-Su bisa dibilang susah. Demi mimpi anaknya menjadi atlet golf, dia merelakan uang pensiunnya untuk menghidupi istri dan anak di Amerika. Jabatan sebagai kepala cabang tidak serta merta membuat keuangannya aman. Bahkan, dia juga harus berutang ke teman, saudara, keluarga.

Kebiasaan berutang akan menjadi kebiasaan yang melilit hidup kita. Seperti lingkaran setan yang tidak ada habisnya, begitulah jika hidup dalam bayang-bayang utang. Tidak hanya stres, utang yang melilit bisa bikin depresi. Oleh karena itu, selalu hindari berutang untuk alasan apa pun.

Pada suatu waktu, Han-Su mengajak Eun-Hui pergi jalan-jalan untuk nostalgia masa muda mereka. Eun-Hui yang masih samar-samar merasakan cinta masa muda ke Han-Su jelas mengiyakan. Namun, ternyata disitu fakta tentang Han-Su terbongkar. 

Masa lalu Han-Su adalah seorang yang perfect, namun setelah dewasa hidupnya menjadi berantakan. Han-Su mengatur skenario dengan mengajaknya ke tempat indah agar hubungan mereka tidak rusak setelah Eun-Hui bersedia meminjamkan uang kepadanya. Ya, beberapa hubungan bisa rusak karena uang. 

Jadi, berhati-hatilah jika berkaitan dengan uang. Karena uang hanyalah alat, jangan sampai uang merusak hubungan kita dengan orang-orang tersayang. Jangan juga memanfaatkan kebaikan dan perasaan orang lain demi kepentingan kita pribadi, termasuk berkaitan dengan uang. 

Hubungan Han-Su dengan keluarganya menjadi renggang karena komunikasi tentang keuangan yang tidak sehat. Yang adiknya tahu adalah dia kepala cabang bank di Seoul yang sukses. Padahal pada kenyataannya, kehidupan finansialnya berantakan. Hal inilah yang menjadi bumerang bagi kehidupannya. 

Maka dari itu, miliki keterbukaan tentang kondisi keuangan kita, terutama kepada orang-orang terdekat seperti keluarga. Tidak lupa juga agar kita punya hubungan yang sehat dengan uang kita. 

Dari kisah singkat Han-Su dan Eun-Hui kita bisa petik banyak nasihat, ya. Intinya, uang bisa menjadi pelayan yang baik, tapi juga bisa menjadi bos yang jahat. Jika kita tidak bijak dalam mengelola uang maka kita bisa diperbudak olehnya. Yuk, punya hubungan yang sehat dengan uang kita!