5 Realita Pendidikan Korea di The Midnight Romance in Hagwon

Salah satu drama baru yang saat ini sedang tayang adalah The Midnight Romance in Hagwon. Drama ini mengahdirkan kisah guru les dengan mantan siswanya yang dahulu pernah jadi pembuat onar. Seo Hye Jin (Jung Ryeo Won) dikenal sebagai guru les Bahasa Korea yang populer dan jadi idola di bidangnya.
Pertemuannya kembali dengan mantan siswanya yakni Lee Joon Ho (Wi Ha Joon) membawa kisah baru dalam hidupnya. Apalagi Joon Ho memutuskan menjadi guru di tempat lesnya dahulu. Selain kisah percintaannya, ada banyak nilai yang bisa kamu ambil di drama ini. Salah satunya realita pendidikan Korea di The Midnight Romance in Hagwon.
1. Siswa dituntut belajar tidak hanya di sekolah, tapi juga di akademi

Tidak perlu diragukan lagi betapa rajin siswa-siswi di Korea Selatan. Saat amu menyaksikan drama The Midnight Romance in Hagwon, pasti melihat jika pelajar di sana tidak hanya belajar di sekolah. Sepulang sekolah mereka mengikuti pelajaran tampahan di akademi atau tempat les.
Sejak jenjang pertama, mereka mempersiapkan diri untuk ujian masuk perguruan tinggi. Terbukti dari minat mereka belajar di akademi, tak heran jika tingkat stres pelajar di sana begitu tinggi. Siswa-siswi ini seperti tidak memiliki waktu untuk istirahat, mereka dituntut untuk selalu belajar bahkan di luar sekolah sekalipun.
2. Siswa lebih mengandalkan guru akademinya daripada sekolah

Salah satu guru atau tutor akademi di drama The Midnight Romance in Hagwon adalah Seo Hye Jin. Ia merupakan tutor Bahasa Korea yang begitu populer di kalangan siswa dan wali siswa. Banyak yang meminta untuk masuk kelas Hye Jin saat belajar di Daechi Chase Academy. Bahkan orang tua mempercayakan putra-putri mereka sepenuhnya padanya.
Daripada guru di sekolah, kamu bisa melihat bahwa siswa-siswi di Korea lebih mengandalkan tutor akademinya. Seperti yang terjadi di drama ini, Hye Jin lebih dipercaya oleh siswa dan orang tua siswa. Misalnya ketika seorang siswa merasa kesulitan maka ia lebih memilih untuk mengadukannya pada Hye Jin.
Begitupun dengan orang tua mereka yang lebih memilih berkonsultasi mengenai perkembangan putra-putrinya terhadap Hye Jin. Saran yang diberikan oleh tutor akademi memang lebih didengar karena dianggap lebih kompeten daripada guru di sekolah.
3. Guru sekolah kerap kali bersikap otoriter

Di episode perdana drama The Midnight Romance in Hagwon, kamu bisa melihat salah satu masalah yang muncul. Di mana ketika Hye Jin berusaha meluruskan masalah mengenai soal seorang guru di sekolah terjadi konflik antara mereka. Tidak ada yang benar atau salah, karena keduanya punya pandangan tersendiri.
Hye Jin hanya ingin berdiskusi tapi guru tersebut meresponnya dengan buruk. Ia bahkan mengamuk sambil mencengkram pundak Hye Jin. Akibatnya siswa-siswi di sekolah terkena imbasnya, di mana sang guru mengubah semua bentuk soal dan hanya mengambilnya dari buku teks saja.
Tentu saja ini membuat mereka begitu stres, apalagi sikap seenaknya guru tersebut yang mengubah soal ujian. Terjadang memang terdapat guru sekolah yang otoriter karena tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.
4. Terdapat persaingan antar lembaga belajar di Korea

Tidak perlu diragukan lagi ketatnya persaingan lembaga belajar di Korea. Saat menonton drama The Midnight Romance in Hagwon, kamu pasti melihat jika di daerah Gangnam tepatnya lingkungan Daechi berdiri berbagai lembaga belajar di sana. Salah satunya ada Daechi Chase Academy yang banyak melahirkan siswa berbakat.
Maka dari itu lembaga belajar berlomba-lomba menjadi yang terbaik untuk mempertahankan eksistensi mereka. Apalagi di tengah ketatnya persaingan ini, mereka juga harus mengikuti tren pembelajaran terbaru. Misalnya saja materi tertentu yang diujikan untuk mengikuti ujian masuk universitas terbaik.
5. Proses rekrutmen guru akademi

Salah satu cara menjaga kualitas pendidikan di lembaga belajar adalah proses rekrutmen tutor yang mengajar di sana. Siapa sangka jika proses rekrutmen berlangsung ketat, sebelumnya calon tutor diminta mengerjakan soal lalu jika berhasil akan lanjut ke tahap microteaching.
Tahap-tahap ini harus dilalui dengan baik jika calon tutor ingin diterima. Seperti proses rekrutmen di Daechi Chase Academy, di mana ada beragam calon pelamar yang harus gugur di babak awal karena tingkat soal ujian begitu sulit.
Drakor The Midnight Romance in Hagwon menghadirkan sisi lain dari budaya pendidikan di Korea Selatan. Di sana siswa dituntut untuk mendapat hasil terbaik bagaimanapun caranya, salah satunya dengan belajar terus menerus baik di sekolah maupun di tempat les.