5 Sikap yang Harus Baek Hyun Woo Tinggalkan agar Jadi Suami yang Baik

Dalam jenis hubungan apa pun, komunikasi selalu menjadi kunci penting. Apalagi dalam hubungan suami istri yang tidak hanya melibatkan dua kepribadian berbeda tinggal di satu atap, tetapi  juga melibatkan dua keluarga besar yang memiliki perbedaan prinsip.

Untuk itu, jika Baek Hyun Woo ingin lebih memahami sang istri, ia harus menghindari membuat asumsi sendiri tanpa melibatkan komunikasi dua arah langsung dengan Hong Hae In.

Baek Hyun Woo seharusnya mengajak istrinya duduk bareng untuk berbicara, bahkan secara sengaja menyediakan waktu khusus untuk deep talk. Yakni, percakapan dua arah mengenai hubungan mereka dengan cara yang bermakna.

Deep talk tidak harus membicarakan topik yang berat, bisa mulai dari topik ringan, sesederhana berbicara soal makanan favorit. Suami yang hebat tahu pentingnya komunikasi. Dia tidak menyembunyikan masalah karena dia tidak ingin ada kebencian menumpuk dalam pernikahannya.

Menghadapi karakter istri yang cukup mendominasi seperti Hong Hae In memang tidak mudah. Ia sendiri sering kali berpikir dirinya sudah cukup berusaha dan cukup mendengarkan sang istri. Padahal, hanya mendengarkan keluh-kesah tanpa berbicara dari hati ke hati secara timbal balik itu berbeda.

Karakter Hae In yang cenderung sangat tegas membuat Hyun Woo sudah mundur duluan sebelum secara aktif berusaha lebih mendengarkan dari sudut pandang Hae In. Maka Baek Hyun Woo harus belajar lebih aktif dalam mendengarkan istrinya.

Yang dimaksud dengan mendengarkan secara aktif di sini adalah melakukan pembicaraan tanpa menyela. Selalu lakukanlah kontak mata dengan istri ketika mendengarkannya berbicara, dan poin paling penting yang perempuan juga harus lakukan adalah memberi tanggapan sebelum pasangannya benar-benar selesai berbicara.

Dengarkanlah untuk memahami, bukan untuk membalas. Salah satu cara paling ampuh untuk membuat seorang istri merasa dicintai dan dipahami adalah dengan benar-benar mendengarkannya.

Seperti yang dikatakan Hae In saat ditanya mengenai artinya cinta, “Cinta itu bukan hanya soal tentang berkata-kata manis, tetapi tentang selalu berada untuk satu sama lain dalam keadaan senang maupun susah.”

Ini karena mengatakan “aku mencintaimu” setiap akan berangkat kerja mungkin terdengar manis. Namun, ada kekuatan dalam memberikan kasih sayang tanpa membutuhkan kata-kata melalui tindakan seperti dengan memeluk istri saat ia melewati hari yang buruk maupun memegang tangan istri ketika sedang berjalan-jalan berdua di luar.

Baek Hyun Woo harus memahami hal ini. Meskipun tampak dingin dan keras, Hae In tetap memiliki perasaan yang sama seperti kebanyakan wanita lainnya. Wanita selalu membutuhkan suaminya bisa menunjukkan rasa kasih sayangnya dan ingin selalu diyakinkan bahwa suami memang masih mencintainya. Sebab, wanita lebih rentan terhadap kepercayaan dalam hubungan. Jika ingin menjaga cinta dalam pernikahan tetap berjalan, Hyun Woo harus belajar bahwa cinta itu dirasakan, bukan hanya didengarkan.

Menjadi suami yang baik itu tidak mudah dan selalu perlu usaha. Untuk itu, Baek Hyun Woo harus menerima kenyataan, bahwa ia tidak akan selalu bisa memahami perasaan Hong Hae In. Tetapi yang terpenting, Hyun Woo tetap harus selalu ada di sisi Hae In.

Caranya dengan tidak mengabaikan perasaannya dan lebih memahaminya–apalagi untuk menyatukan dua orang dengan cara berpikir berbeda, seperti Hae In yang sangat realistis, sementara Hyun Woo yang memiliki tingkat empati tinggi. Semuanya kembali lagi pada ketiga poin di atas.

Jika sudah memahami poin-poin tersebut, Hyun Woo dan Hae In seharusnya sudah bisa saling memahami. Sudah bisa saling merendahkan ego dan mengatasi situasi rentan yang sering terjadi dalam hubungan suami istri ini dengan cara lebih bijak.

Kesimpulannya, setiap orang itu menangani emosi dengan cara yang berbeda-beda. Namun, ketika berkenaan dengan pasangan, kamu selalu bisa belajar untuk memilih berdiri di sampingnya sebagai support system, bukannya membuat ia merasa tersudut.

Bohong jika pasangan mengatakan bahwa kecemburuan bukanlah bagian normal dari sebuah pernikahan. Insecurity juga termasuk lumrah terjadi, karena setiap orang pasti memilikinya dalam bentuk dan ukuran apapun. Terlebih, Baek Hyun Woo berhadapan dengan Hong Hae In, sang istri tidak hanya rupawan, tetapi pintar dan berasal dari keluarga konglomerat. Sementara meskipun Hyun Woo juga sangat cerdik dan pintar, keluarganya hanya keluarga biasa dengan gaya hidup yang berkebalikan dengan keluarga Hae In.

Namun, kecemburuan dan rasa insecure yang berlebih itu tidak normal, khususnya saat kedua sikap itu atau salah satu jadi mengontrol sikapmu. Seperti Baek Hyun Woo yang cukup sering merasa kecil saat berhadapan dengan Hong Hae In dan keluarganya.

Pemikiran ini akhirnya membuat ia seakan tidak memiliki cukup kuasa untuk bisa menunjukkan rasa tanggung jawabnya pada Hong Hae In. Baek Hyun Woo pun seakan jadi mundur duluan, memendam keinginannya untuk melindungi Hae In, karena merasa ia tidak cukup mampu untuk melakukannya. 

Padahal, sebagai suami yang baik, sudah seharusnya Hyun Woo tetap menjadi tameng pelindung bagi sang istri terlepas dari masing-masing latar belakang status sosial yang mereka miliki. Bukankah Hae In sendiri setuju menikah dengan Hyun Woo karena percaya, jika laki-laki tersebut akan menjadi sosok pelindung yang selalu bisa diandalkannya?

Pada akhirnya, Baek Hyun Woo bisa berubah menjadi menjadi suami yang lebih baik untuk Hong Hae In, begitu pun sebaliknya. Selama keduanya tidak sama-sama terus terjebak di masa lalu.

Pasalnya, baik manusia maupun hubungan itu sendiri bisa alami perubahan. Maka menanamkan sikap untuk selalu terbuka dan bisa beradaptasi dengan setiap tantangan dan perubahan baru dalam hubungan,  bisa memperpanjang hubungan pernikahan.

Semoga kisa Baek Hyun Woo dan Hong Hae In bisa berakhir happy ending, seperti harapan penonton drakor Queen of Tears, ya!