5 Tips Work-Life Balance ala Drakor Resident Playbook, Bisa Ditiru!

Ku Do Won dikenal sebagai dokter yang berdedikasi dan selalu cepat tanggap terhadap pasien maupun juniornya. Namun, ia juga tidak ragu mengambil cuti tiga hari penuh untuk beristirahat dan menyegarkan pikirannya. Ia tidak merasa bersalah karena tahu tubuh dan mentalnya butuh pemulihan agar bisa kembali bekerja dengan optimal.

Mengambil cuti adalah bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa bekerja keras bukan berarti harus terus mengorbankan waktu pribadi. Dengan istirahat yang cukup, produktivitas justru meningkat. Ku Do Won membuktikan bahwa dokter pun butuh liburan untuk menjaga kesehatan mental.

Meski pekerjaannya melelahkan, Ku Do Won tetap bisa bersikap hangat saat bersama rekan-rekannya. Ia tidak membawa tekanan atau emosi dari rumah sakit ke interaksi pribadinya. Bahkan, ia tetap bisa bersenda gurau atau menunjukkan empati pada juniornya di luar urusan profesional.

Kemampuan memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi ini menunjukkan kedewasaan emosional. Dengan begini, burnout bisa dihindari dan relasi sosial tetap sehat. Ku Do Won menjaga batas secara alami tanpa membuatnya tampak dingin atau tertutup. Ini adalah life skill penting yang bisa diterapkan siapa pun, tak hanya dokter.

Kesibukan di rumah sakit tak membuat Ku Do Won mengabaikan kebutuhan dasarnya. Ia tetap mengatur waktu tidur dan tidak lupa makan, meskipun jadwal jaga menumpuk. Ia tahu bahwa ketahanan fisik adalah modal utama dalam dunia medis yang penuh tekanan.

Menjaga pola tidur dan makan bukan hanya tentang disiplin, tetapi juga menghormati tubuh sendiri. Dengan ritme hidup yang teratur, Ku Do Won mampu tetap fokus dan tidak mudah sakit. Ini menjadi contoh bahwa kerja keras harus diimbangi dengan gaya hidup sehat agar bisa bertahan dalam jangka panjang.

Relasi kerja yang sehat juga jadi salah satu kunci work-life balance. Ku Do Won tidak hanya bekerja, tapi juga membangun hubungan yang suportif dengan rekan-rekannya. Ia sering membantu juniornya tanpa menghakimi, dan terbuka terhadap diskusi maupun permintaan tolong.

Interaksi sosial di lingkungan kerja bisa jadi sumber energi positif jika dikelola dengan baik. Ku Do Won menjaga suasana tim tetap hangat dan profesional. Inilah mengapa banyak yang menghormatinya, karena ia tidak hanya andal secara teknis, tapi juga manusiawi dalam membina relasi. Ini aspek penting dari work-life balance yang kerap dilupakan.

Di sela kesibukannya, Ku Do Won tetap menyempatkan diri melakukan hal-hal yang ia sukai. Entah itu sekadar bercanda dengan kolega, menikmati makanan favorit, atau mengambil waktu sendiri. Ini menunjukkan bahwa hal kecil pun bisa menjadi sumber kebahagiaan yang memperkuat semangat kerja.

Momen sederhana seperti ini menjadi pengingat bahwa hidup tidak hanya tentang pekerjaan. Mengisi waktu dengan aktivitas menyenangkan membantu menjaga kewarasan dan semangat. Ku Do Won mampu menunjukkan bahwa mengelola waktu bukan soal menyeimbangkan dua dunia yang bertolak belakang, melainkan soal merawat diri dalam ritme hidup yang realistis.

Melalui drakor Resident Playbook, kita belajar bahwa work-life balance bukan hal mustahil, bahkan bagi tenaga medis sekalipun. Ia tahu cara bekerja keras tanpa kehilangan sisi manusiawinya. Kamu juga bisa menciptakan keseimbangan ini di kehidupan sehari-harimu, mulai dari hal-hal kecil yang bermakna.