5 'Tutorial' Menjalankan Peran Ibu yang Baik ala Ratu Hwa Ryeong

Membesarkan anak memang menjadi kewajiban orangtua, terlebih seorang ibu yang merupakan guru pertama bagi anak. Namun, memiliki anak gak cukup hanya dengan membesarkan tapi juga  harus mendidik. Hal inilah yang turut dicontohkan Ratu Hwa Ryeong dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu, meski secara teknis menduduki takhta ratu di istana.

Ratu berusaha keras mendidik para Pangeran Agung yang dicap berandalan, agar dianggap layak oleh semua orang. Melalui pendidikan yang tegas dan penuh disiplin, Ratu Hwa Ryeong bahkan meluruskan perilaku kurang bertanggung jawab para putranya, tanpa pilih kasih. Hal itu dibuktikan ketika Pangeran Seong Nam akhirnya bisa terpilih menjadi putra mahkota.

Seorang ibu tidak boleh asal mendukung anak dengan ambisi sebuah keberhasilan yang dicita-citakan bisa terwujud dengan cara apa pun. Memang benar kalau mendukung anak menjadi langkah suportif merupakan kewajiban seorang ibu, demi memupuk rasa percaya diri. Namun, bukan berarti semua cara bisa dibenarkan dan Ratu Hwa Ryeong memegang prinsip ini.

Ratu Hwa Ryeong memberi pernyataan, bahwa seorang ibu haruslah menunjukkan jalan yang benar lewat pengalaman hidupnya. Hal ini disampaikan pada Selir Tae dan Selir Ko, hingga mereka bertransformasi menjadi sosok ibu yang baik bagi putranya. Ibu memang gak selalu sempurna, tapi pengalaman hidupnya bisa jadi bekal terbaik untuk anak dalam menjalani hidup nantinya.

Memiliki harapan besar pada anak bisa saja menimbulkan beban saat keegoisan seorang ibu mulai menjadi "racun" bagi darah dagingnya sendiri. Sikap Ratu Hwa Ryeong yang jauh dari toksik terlihat, saat fakta sisi lain Pangeran Agung Gye Seong terungkap. Meski awalnya ada amarah, tapi ratu memilih untuk ambil sikap tegas dengan caranya sendiri yang beda dan menarik.

Bukan memaksa berubah apalagi menghukum, Ratu Hwa Ryeong justru memilih untuk berdamai dengan fakta tersebut. Pangeran Gye Seong diperbolehkan mengenang sisi lain dalam dirinya, hanya lewat lukisan agar terlindungi dari dunia dan tetap memiliki kepuasan batin. Sementara di sisi lain, penerimaan ratu juga jadi bukti kasih sayang tertinggi dari seorang ibu yang penuh ketulusan.

Mendukung bukan melulu mendikte tentang hal yang dianggap baik, tapi juga membiarkan anak merasa nyaman dengan pilihannya sendiri. Bahkan, saat keinginan anak sejalan dengan ambisi ibu, percaya pada kemampuan yang dimiliki anak tetap harus jadi sikap yang dipilih seorang ibu. Kompetisi taekhyeon jadi bukti, bahwa sosok Ratu Hwa Ryeong patut diteladani.

Mendukung putranya terus maju dan berjuang gak pernah ditinggalkan lewat pantauan setiap saat, tanpa ikut campur langsung dalam kompetisi. Namun, di saat para selir melakukan kecurangan, ratu memilih menutup mata dan terus percaya pada kemampuan putra-putranya dalam menyelesaikan misi.

Satu-satunya "kecurangan" ratu hanya melindungi keselamatan para Pangeran Agung lewat bantuan para dayang dan pengawal istana secara diam-diam. Bahkan, ratu turut andil dalam menyelamatkan nyawa Pangeran Sim So, saat ibunya sendiri memaksa ia kembali berkompetisi, meski ingin menyerah hingga nyawanya hampir melayang karena upaya bunuh diri.

Sebagai seorang ibu, tentu menjadi sandaran anak bukanlah hal yang tabu. Peran ibu memang seperti itu, jadi sumber kasih sayang dan kekuatan bagi anak-anaknya. Hal ini pun terlihat dari kasus Pangeran Bo Geom yang dipaksa mengundurkan diri, hanya karena dirinya merupakan anak dari mantan dayang istana.

Ratu yang sebenarnya bukan ibu kandung Pangeran Bo Geom, justru mengambil peran penting untuk menyadarkan Selir Tae tentang kebutuhan anak mencari sandaran. Ratu bahkan peduli pada perasaan Pangeran Bo Geom dan berkata, bahwa tidak apa-apa untuk mengakui sedang tak baik-baik saja. Ucapan tersebut membuat beban di hati Pangeran Bo Geom terlepas hingga menangis haru di pelukan Selir Tae.

Gak selamanya drama sageuk hanya berisi romansa, intrik dalam istana, dan politik perebutan takhta. Lewat drama Under The Queen's Umbrella, penonton bisa belajar tentang ilmu parenting dari Ratu Hwa Ryeong. Sesibuk apa pun tugasnya sebagai salah satu pemangku takhta, peran ibu tidak pernah ditinggalkan olehnya, lho.