6 Momen Paling Bikin Mewek Jelang Ending Would You Marry Me

Momen ini menjadi salah satu adegan paling menghancurkan dalam drama. Kim Woo Joo yang selama ini hidup dengan keyakinan bahwa orangtuanya meninggal dalam kecelakaan, akhirnya mendengar kebenaran pahit bahwa tragedi itu melibatkan sabotase yang dilakukan oleh orang-orang yang sangat dekat dengan keluarganya.

Saat rekaman, catatan, dan kesaksian mulai terungkap, wajah Woo Joo memancarkan rasa hancur yang tak bisa ia sembunyikan.
Tatapannya kosong, tubuhnya lunglai, dan suara yang keluar dari bibirnya terdengar seperti seseorang yang kehilangan fondasi hidupnya. Adegan ini menggambarkan betapa menyakitkannya mengetahui bahwa kematian orang tua bukanlah takdir, melainkan hasil perbuatan orang lain.

Setelah skandal besar keluarga Jang terkuak, Jang Han Gu (Kim Young Min) akhirnya menerima hukuman paling berat. Vonis tersebut menjadi adegan yang justru memunculkan emosi campur aduk, antara lega, marah, dan sedih. Jang Han Gu bukan sekadar tokoh antagonis, melainkan seseorang yang terseret ambisi hingga menjerumuskan dirinya dalam tragedi besar.

Saat hakim mengucapkan keputusan, raut wajah Kim Woo Joo menunjukkan ketenangan yang aneh, seolah ia sadar bahwa penebusan hanyalah keadilan bagi sang paman, tetapi tidak bisa mengembalikan kedua orangtuanya. Penonton dibuat mewek bukan hanya karena hukuman itu sendiri, tetapi karena drama memperlihatkan sisi rapuh dari seorang pria yang hancur oleh dosa-dosa keluarganya sendiri.

Ini adalah salah satu adegan terindah sekaligus paling memilukan. Setelah kebenaran terbongkar, Kim Woo Joo akhirnya mengumpulkan keberanian untuk mengunjungi makam orang tuanya bersama orang yang kini paling ia percaya, Yoo Me Ri.

Di depan nisan yang sederhana itu, Kim Woo Joo menangis dalam diam sementara Yoo Me Ri berdiri di sampingnya, memegang tangannya dengan penuh ketulusan. Tidak ada kata-kata muluk, hanya kesedihan yang tulus dan rasa kehilangan yang akhirnya menemukan jalan untuk disembuhkan. Momen ini menjadi titik balik hubungan mereka, saat Kim Woo Joo mulai membuka hatinya pada cinta dan masa depan.

Dalam salah satu adegan yang paling emosional, Yoo Me Ri akhirnya memberanikan diri mengakui bahwa ia pernah memanipulasi Beaute demi memenangkan rumah bandar tersebut. Ia mendatangi Baek Sang Hyun (Bae Na Ra), direktur yang selama ini selalu bersikap objektif, untuk memberitahukan kebenaran tanpa berharap dimaafkan.

Napasnya bergetar, matanya berkaca-kaca, dan suaranya pecah ketika ia mengatakan, “Aku tidak lagi ingin hidup dengan kebohongan.” Pengakuan ini terasa sangat manusiawi, bahwa setiap orang bisa salah, tetapi tidak semua orang berani memperbaikinya. Baek Sang Hyun pun menerimanya dengan tenang, memperlihatkan rasa hormat yang membuat adegan ini semakin menyentuh.

Kim Mi Yeon (Baek Ji Won) menangis tersedu ketika akhirnya meminta maaf pada keponakannya, Kim Woo Joo, atas kesalahan suaminya yang berperan dalam kematian orang tua Kim Woo Joo. Hal yang membuat adegan ini begitu kuat adalah fakta bahwa Kim Mi Yeon sendiri terluka oleh tindakan suaminya, tetapi ia tetap merasa bersalah karena tak mampu menghentikan tragedi tersebut.

Ketulusan Kim Mi Yeon terasa dari gerak tubuhnya yang gemetar ketika ia bersimpuh, sementara Kim Woo Joo hanya bisa menahan air mata sambil memandang wanita yang telah merawatnya selama ini. Adegan ini menjahit kembali hubungan keluarga yang telah lama robek.

Dalam adegan ini, penonton menyaksikan luka terdalam Jang Eung Soo (Ko Gun Han) akhirnya pecah. Setelah bertahun-tahun memendam amarah karena perselingkuhan dan kebohongan ayahnya, ia akhirnya berani menghadapinya di ruang besuk tahanan.

Dengan suara bergetar, Jang Eung Soo melemparkan semua pertanyaan yang selama ini ia simpan, dari “Mengapa kau lakukan itu?” hingga “Apa kau pernah memikirkan aku dan Ibu?” Jang Han Gu hanya bisa diam dan kembali mengelurkan segala tipu muslihatnya, sementara hubungan ayah–anak yang rusak perlahan semakin terbuka lebar. Adegan ini sangat emosional dan menjadi penutup sempurna dari perjalanan keluarga Jang.

Tiga adegan terakhir dalam Would You Marry Me memperlihatkan bahwa drama ini bukan hanya tentang romansa tetapi tentang keberanian menghadapi masa lalu. Would You Marry Me menunjukkan bagaimana kebenaran memiliki kekuatan untuk menghancurkan sekaligus menyembuhkan. Pada akhirnya, Would You Marry Me meninggalkan pesan bahwa cinta, keluarga, dan kejujuran selalu menemukan jalannya, meski melalui banyak air mata.