7 Alasan Geng Bandit Menyerang Wan Hae di Drakor The Murky Stream

- Geng bandit di Mapo khawatir Wang Hae merebut kekuasaan daerah mereka
- Wang Hae dikenal licik dan memerintahkan musuh Si Yul, memicu kemarahan bandit
- Para bandit melihat serangan sebagai balas budi dan solidaritas terhadap Jang Si Yul
Serangan geng bandit terhadap Wang Hae di The Murky Stream menjadi titik balik penting dalam alur cerita. Aksi tersebut bukan sekadar tindakan nekat, melainkan hasil dari kemarahan dan keputusasaan yang sudah lama menumpuk. Para bandit merasa tertindas oleh sistem yang tidak adil dan melihat Wang Hae sebagai simbol dari kekuasaan yang korup.
Namun di balik itu, ada alasan pribadi yang membuat serangan ini semakin emosional. Rumor yang beredar menyebut bahwa Wang Hae terlibat dalam kematian ibu Jang Si Yul, sosok yang dihormati para bandit. Demi membela Si Yul dan menegakkan keadilan versi mereka sendiri, geng bandit akhirnya memutuskan untuk menyerang Wang Hae secara langsung. Berikut penjelasan lengkapnya mengenai alasan di balik penyerangan Wan Hae.
1. Geng bandit di Mapo mulai was-was Wang Hae akan merebut kekuasaan di daerah mereka. Sebab, dikabarkan ia kerap merebut pelabuhan milik bangsawan lain

2. Wang Hae dikenal sebagai sosok licik yang bekerja sama dengan pejabat lokal untuk memperkaya diri di dermaga

3. Kemarahan bandit memuncak ketika mereka mengetahui bahwa Wang Hae memerintahkan merupakan musuh Si Yul

4. Wang Hae terlibat dalam kematian ibu Jang Si Yul membuat para bandit menganggapnya musuh bersama yang harus segera disingkirkan

5. Bagi mereka Si Yul merupakan keluarga yang disayangi. Maka sudah sepatutnya membalaskan dendam adalah bantuan kecil yang mereka lakukan

6. Jang Si Yul awalnya menolak ide serangan, namun para bandit merasa marah jika penderitaan Si Yul tak terbalaskan

7. Rencana penyerangan dilakukan bukan hanya membalaskan dendam Jang Si Yul semata, namun bagi para bandit hal itu merupakan balas budi mereka

Serangan geng bandit terhadap Wang Hae bukan hanya bentuk kemarahan semata, tetapi juga wujud solidaritas terhadap Jang Si Yul. Mereka melihat aksi itu sebagai cara untuk menegakkan keadilan versi mereka sendiri di tengah sistem yang korup. Meski berakhir tragis, tindakan tersebut menunjukkan seberapa dalam rasa setia dan persaudaraan yang tumbuh di antara mereka.