7 Alasan Tim Satgas Ibu Menang Kampanye Global di Dynamite Kiss

03 Des 2025, 18:47 WIB

Cuplikan drama Korea Dynamite Kiss (dok. SBS/Dynamite Kiss)

Di Dynamite Kiss, Tim Satgas Ibu awalnya selalu diremehkan karena dianggap tim “tambahan” yang dibentuk hanya untuk mengamankan posisi Gong Ji Hyeok (Jang Ki Yong). Namun, mereka membuktikan diri ketika proposal kampanye global Natural BeBe justru dimenangkan oleh mereka.

Kampanye mereka yang berjudul, “Masa Depan Hijau Bersama” ini bukan sekadar ide penanaman pohon, tapi sebuah pesan mendalam tentang pertumbuhan anak dan harapan orang tua. Didukung presentasi meyakinkan dari Gong Ji Hyeok, tim ini berhasil menorehkan kemenangan besar.

Berikut tujuh alasan kenapa kampanye mereka menang dan berhasil menyentuh hati para direksi. Apa saja?

1. Tim Satgas Ibu tidak memakai pohon hanya sebagai simbol lingkungan, tapi sebagai metafora pertumbuhan anak. Selama pohon itu tumbuh, anak pun tumbuh

Cuplikan drama Korea Dynamite Kiss (dok. SBS/Dynamite Kiss)

2. Ketika anak sudah dewasa dan punya anak lagi, pohon itu tetap hidup, tetap memberi oksigen dan manfaat. Kesinambungan ini jadi simbol yang powerful

Cuplikan drama Korea Dynamite Kiss (dok. SBS/Dynamite Kiss)

3. Ide mereka menyentuh pengalaman dasar setiap keluarga, yakni keinginan orang tua melihat anaknya tumbuh sehat dalam dunia yang aman

Cuplikan drama Korea Dynamite Kiss (dok. SBS/Dynamite Kiss)

4. Karena mereka sendiri adalah ibu, mereka tahu persis apa yang dirasakan para orang tua. Kampanye mereka terasa tulus dan relevan!

Cuplikan drama Korea Dynamite Kiss (dok. SBS/Dynamite Kiss)

5. Tim Satgas Ibu berhasil menjembatani dua hal besar, yakni masa depan anak dan bumi. Bagi mereka, merawat lingkungan sama dengan merawat generasi juga

Cuplikan drama Korea Dynamite Kiss (dok. SBS/Dynamite Kiss)

6. Pendekatan ini membuat kampanye terasa lebih menyeluruh dibanding kampanye lain yang hanya fokus pada “green” marketing

Cuplikan drama Korea Dynamite Kiss (dok. SBS/Dynamite Kiss)

7. Tim Satgas Ibu menawarkan kampanye berkelanjutan. Pohon yang ditanam hari ini tetap memberi manfaat ke depannya, sama seperti nilai parenting

Cuplikan drama Korea Dynamite Kiss (dok. SBS/Dynamite Kiss)

Proposal tim satgas Ibu di Dynamite Kiss tidak dipoles secara “profesional”, tapi punya kekuatan yang jujur, sederhana, dan berani. “Masa Depan Hijau Bersama” menjadi bukti bahwa ide terbaik tidak selalu datang dari orang yang paling ahli, tapi dari mereka yang paling memahami makna sebuah masa depan. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editor’s Picks

3 Dampak Kebohongan yang Akan Diterima Go Da Rim di Dynamite Kiss

4 Prinsip Gong Ji Hyeok dalam Bangun Hubungan di Dynamite Kiss, Setia!

Topics

Dynamite Kiss Drakor 2025 Rekomendasi Drakor Drakor Populer Divert me

Editorial Team

EditorKen Ameera

Google News

Whatsapp Channel

7 Alasan Tim Satgas Ibu Menang Kampanye Global di Dynamite Kiss

1. Tim Satgas Ibu tidak memakai pohon hanya sebagai simbol lingkungan, tapi sebagai metafora pertumbuhan anak. Selama pohon itu tumbuh, anak pun tumbuh

2. Ketika anak sudah dewasa dan punya anak lagi, pohon itu tetap hidup, tetap memberi oksigen dan manfaat. Kesinambungan ini jadi simbol yang powerful

3. Ide mereka menyentuh pengalaman dasar setiap keluarga, yakni keinginan orang tua melihat anaknya tumbuh sehat dalam dunia yang aman

4. Karena mereka sendiri adalah ibu, mereka tahu persis apa yang dirasakan para orang tua. Kampanye mereka terasa tulus dan relevan!

5. Tim Satgas Ibu berhasil menjembatani dua hal besar, yakni masa depan anak dan bumi. Bagi mereka, merawat lingkungan sama dengan merawat generasi juga

6. Pendekatan ini membuat kampanye terasa lebih menyeluruh dibanding kampanye lain yang hanya fokus pada “green” marketing

7. Tim Satgas Ibu menawarkan kampanye berkelanjutan. Pohon yang ditanam hari ini tetap memberi manfaat ke depannya, sama seperti nilai parenting

Editorial Team

Tonton lebih seru di