7 Faktor Kebencian Jang Si Yul pada Para Pejabat di The Murky Stream
Pada drama The Murky Stream, Jang Si Yul (Rowoon) diceritakan sebagai sosok pemuda yang gigih dan nasionalis. Sejak remaja, ia kerap terlibat pertikaian dengan tentara pemerintah sebagai bentuk peringatan menuntut para pejabat menegakkan keadilan. Jang Si Yul ingin sekali menjadi bagian dari pemerintahan.
Dengan begitu, Jang Si Yul berharap dapat memperbaiki sistem pemerintahan yang terlanjur rusak. Jang Si Yul diketahui telah lama memendam kebencian pada para pejabat. Apa yang menjadi faktor kebencian Jang Si Yul? Berikut ini uraiannya.
1. Saat pasukan Jurchen menyerang Gyeongwonjin, para polisi dan pejabat malah kabur. Alhasil berjatuhan korban, termasuk ibu Jang Si Yul yang meninggal
2. Korban diskriminasi, Jang Si Yul dinyatakan gagal mengikuti ujian negara. Alasannya, Jang Si Yul tidak memiliki latar belakang keluarga yang jelas
3. Melayangkan protes ke kantor pemerintahan, Jang Si Yul malah diusir dan dihajar polisi. Para pejabat menolak aspirasi, rakyat kecil diminta tunduk
4. Sebagai buruh, Jang Si Yul sedih melihat kepolisian Maponaru sengaja membiarkan para bandit menagih beragam pajak tambahan yang membebani pedagang
5. Kepolisian mempertahankan korupsi dan menerima suap dari bandit. Para bandit terus memeras keringat hingga darah para buruh seperti Jang Si Yul
6. Kepolisian kompak tutup mata dengan perilaku bandit yang mengkorupsi upah buruh, menghajar buruh jika berani protes dan membiarkan mereka kelaparan
7. Para buruh dan pedagang tidak mendapat perlindungan yang semestinya dari polisi. Para bandit dibiarkan berkuasa, asal menyetor pajak pada polisi
Jang Si Yul yang semula menjadi bagian dari para buruh, kini telah naik kelas jadi bagian dari para bandit. Hebatnya, karakter Jang Si Yul sebagai pemberontak terhadap ketidakadilan tetap hidup. Ia tidak meniru kepribadian bandit yang culas. Apakah dengan menjadi bandit akan menjadi titik awal Jang Si Yul untuk mengubah sistem pemerintahan yang menegakkan keadilan dan kemanusiaan?
