Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cuplikan drama Korea Love Scout (dok. SBS/Love Scout)

Kang Ji Yun (Han Ji Min) di drama Love Scout secara tak terduga menemui konflik besar yang mengancam perusahaannya, Peoplez. Satu hal yang Ji Yun sadari adalah ia dengan mudah kehilangan anggota timnya karena insiden ini.

Kang Ji Yun memang sosok leader yang punya gaya kepemimpinan otoriter. Tak hanya itu, ia juga menjadi leader yang tidak terlalu peduli dengan anggota timnya.

Terkenal dingin dan tegas, berikut ini tujuh kesalahan Kang Ji Yun sebagai leader di drama Love Scout.

1. Kang Ji Yun terlalu dingin dengan anggota timnya, ini membuat tim karyawan di perusahaan jadi kurang loyal

Cuplikan drama Korea Love Scout (dok. SBS/Love Scout)

2. Bagi Kang Ji Yun, bawahannya itu tidak terlalu berarti. Orientasinya sebagai pemimpin terlalu fokus pada hasil, bukan relasi

Cuplikan drama Korea Love Scout (dok. SBS/Love Scout)

3. Padahal, untuk mendapatkan hasil memuaskan, Kang Ji Yun harus memastikan karyawannya merasa nyaman di kantor

Kang Ji Yun (Han Ji Min) di drama Korea Love Scout (dok. SBS/Love Scout)

4. Kang Ji Yun juga tipe pemimpin yang otoriter. Dampak negatifnya adalah ini menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan

Kang Ji Yun (Han Ji Min) di drama Korea Love Scout (dok. SBS/Love Scout)

5. Pemecatan Jeong Nam juga bukti dari keputusan Kang Ji Yun yang reaktif. Ia memaksakan nilai kerjanya dengan karyawan, tapi tanpa sosialisasi secara langsung

Cuplikan drama Korea Love Scout (dok. SBS/Love Scout)

6. Hasil akhirnya, keputusan Kang Ji Yun ini justru berpotensi menciptakan masalah baru, seperti Jeong Nam yang berbalik menjadi rival perusahaan

Cuplikan drama Korea Love Scout (dok. SBS/Love Scout)

7. Kurangnya pendekatan humanis di gaya kepemimpinan Kang Ji Yun ini membuatnya kesulitan membangun loyalitas karyawan

Kang Ji Yun (Han Ji Min) di drama Korea Love Scout (dok. SBS/Love Scout)

Kesalahan-kesalahan Kang Ji Yun sebagai leader menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara ketegasan dan perhatian terhadap kesejahteraan tim. Dengan menggunakan pendekatan humanis dalam relasi, kita bisa membangun tim yang lebih loyal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorIntan Sft