7 Luka Inner Child Lim Hyun Joon di Drakor Nice to Not Meet You

- Lim Hyun Joon menyadari bahwa ibunya merupakan bintang film erotis, menimbulkan perasaan malu
- Ibunya sering menyalahkan Lim Hyun Joon dan melukainya dengan kata-katanya yang menyakitkan
- Sikap sang ibu menyebabkan Lim Hyun Joon dihantui oleh perasaan tidak diinginkan dan tidak dibutuhkan
Lim Hyun Joon (Lee Jung Jae) diceritakan sebagai aktor papan atas yang memasuki usia paruh baya. Meski dikenal mempunyai image positif di mata publik, namun Lim Hyun Joon sebenarnya mempunyai kepribadian yang cukup kompleks. Alih-alih mencurahkan hati pada sahabat, ia justru lebih nyaman bercerita dengan Suji, yang merupakan Artificial Intelligence (AI).
Dalam kesehariannya, Lim Hyun Joon sering bersikap kekanak-kanakan dan emosinya juga sering meledak-ledak. Setelah ditelisik lebih lanjut, Lim Hyun Joon rupanya mempunyai luka inner child yang belum sembuh. Masih meninggalkan bekas sampai hingga kini, berikut tujuh luka inner child yang dialami Lee Hyun Joon di drakor Nice to Not Meet You.
1. Pada awalnya, Lim Hyun Joon hanya mengetahui bahwa ibunya merupakan seorang aktris, tanpa mengetahui jenis filmnya

2. Seiring berjalannya waktu, Lim Hyun Joon mulai menyadari bahwa ibunya merupakan bintang film erotis. Timbulah perasaan malu dalam dirinya

3. Lim Hyun Joon bisa merasakan ketika orang-orang kasak-kusuk di belakangnya. Bahkan tak sedikit yang sengaja mengolok-olok profesi ibunya

4. Pada saat itu, Lim Hyun Joon yang masih berusaha memproses emosinya ternyata juga menjadi pelampiasan kemarahan ibunya

5. Ibunya sering menyalahkan Lim Hyun Joon. Ia beranggapan jika Lim Hyun Joon tidak lahir di dunia, maka ia sudah menjadi aktris papan atas

6. Sang ibu yang belum selesai dengan dirinya dan belum siap menjadi ibu selalu melukai Lim Hyun Joon dengan kata-katanya yang menyakitkan

7. Sikap sang ibu menyebabkan Lim Hyun Joon dihantui oleh perasaan tidak diinginkan dan tidak dibutuhkan

Lim Hyun Joon selalu mempunyai keinginan untuk menyembuhkan luka inner child yang menghantuinya. Akan tetapi, ia tak punya keberanian untuk melakukan hal tersebut. Selain itu, ia juga pesimis untuk bisa sembuh jika sang ibu masih sama bobroknya seperti dahulu.



















