7 Masalah Hidup Anak SMA di Drakor Duty After School Part 1

Seperti drakor bertema sekolah pada umumnya, Duty After School juga mengangkat topik soal persaingan di antara pelajar. Mereka belajar dengan keras dan tekun agar bisa sukses mengikuti ujian masuk universitas.

Hampir semuanya ingin kuliah di kampus bergengsi di kota besar. Karena itu, sebagian besar dari mereka lanjut belajar di akademi sepulang sekolah hingga larut malam.

Gak hanya ambisi pribadi, sebetulnya para pelajar SMA ini juga mendapat tekanan dari lingkungan. Mereka dituntut masuk kampus bergengsi agar nantinya lebih mudah mendapatkan pekerjaan bagus setelah lulus.

Pihak keluarga, terutama orang tua, yang paling banyak menuntut para remaja ini. Misalnya, yang dialami Jang Yong Hoon (Ro Jong Hyun) si siswa peraih ranking satu tapi antisosial dan hanya peduli pada nilai. Ia ternyata ditekan oleh ambisi sang ibu yang lebih mementingkan nilai ujian daripada dirinya.

Bullying menjadi salah satu topik yang juga dibahas dalam drakor ini. Siswi yang lemah maupun siswa cerdas sama-sama menjadi sasaran dari perlakuan gak menyenangkan teman sekelas mereka. Mereka diintimidasi dan dihina secara verbal.

Ro Jong Hyun adalah salah satu siswa yang diintimidasi karena sibuk belajar dan gak mau berteman. Selain dirinya, ada juga No Ae Seol (Lee Yeon). Gak hanya kerap dijadikan pesuruh, ia juga dihina karena lamban oleh Yeon Bo Ra (Kwon Eun Bin).

Momok paling menakutkan bagi pelajar kelas 12 SMA adalah ujian masuk universitas. Hampir semuanya tentu ingin bisa kuliah di sebuah universitas bergengsi.

Pemerintah dan pihak tentara kemudian memanfaatkan hal itu untuk mengajak para pelajar khusus kelas 12 SMA agar mau mengikuti pelatihan militer. Siswa dan siswi ini diiming-imingi skor atau nilai tambahan untuk mengikuti seleksi masuk universitas.

Para pelajar dan keluarga mereka gak pernah dikasih tahu bahwa itu bukan pelatihan biasa. Mereka sebetulnya sedang direkrut untuk jadi tentara cadangan. Mereka juga gak diberi tahu bahwa ujian masuk universitas sepenuhnya dibatalkan karena perang melawan alien.

Para pelajar ini awalnya mengira pelatihan mereka lebih mirip berkemah yang tentunya menyenangkan. Namun kenyataannya berbeda. Mereka mengikuti protokol pelatihan ketat bak sedang wajib militer.

Lebih parah lagi, mereka harus menginap di sekolah karena pagi harinya harus belajar sementara di malam harinya mengikuti pelatihan militer. Makanan yang disajikan juga menjadi masalah karena berbeda dengan apa yang biasa mereka makan di luar.

Cobaan terberat mereka dimulai saat alien-alien kecil dari bola ungu yang jatuh, mulai menyerang. Makhluk-makhluk ini bersikap seperti zombi yang menyerang manusia secara membabi-buta lalu memakan mereka.

Para pelajar yang gak diberi tahu soal ini tentu saja mengalami syok. Namun ini hanyalah awal. Mereka nantinya harus mengikuti operasi militer di bahwa komandan peleton masing-masing untuk memusnahkan alien-alien ini dengan resiko kehilangan nyawa.

Salah satu cobaan paling berat yang dialami para pelajar SMA ini adalah harus terpisah dari orang-orang terdekat mereka. Mereka awalnya diberi tahu pelatihan militer hanya berlangsung empat pekan. Namun nyatanya, mereka kini menjadi tentara cadangan dan terpisah dari keluarga mereka tanpa bisa memberi kabar.

Selain itu, hal terberat lainnya adalah mereka harus melihat teman-teman dan guru terbunuh oleh Alien Bola Ungu. Rasa takut, duka, syok, dan kesedihan bisa mempengaruhi kondisi psikologi para pelajar ini. Bisa jadi bahkan saat perang usai pun, mereka gak bisa kembali jadi remaja ceria seperti sebelumnya.

Para pelajar di bangku SMA seharusnya masih merasakan keceriaan masa muda yang indah. Namun di drakor Duty After School, mereka mengalami banyak masalah hidup, termasuk yang mengancam nyawa mereka. Kisah hidup mereka ini mengharukan banget, ya?