7 Pengorbanan Ae Sun-Gwan Sik Demi Anak When Life Gives You Tangerines

- Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik mengorbankan banyak hal demi memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.
- Kasih sayang mereka yang luar biasa besar bagi anak-anaknya tak perlu diragukan.
- Mereka mengorbankan uang, waktu, dan tenaga tanpa berharap pamrih pada anak-anak mereka.
When Life Gives You Tangerines menyuguhkan kisah hidup Oh Ae Sun (IU/Moon So Ri) dan Yang Gwan Sik (Park Bo Gum/Park Hae Joon) yang epik dari berbagai perspektif. Salah satu yang disorot adalah bagaimana perjuangan mereka menjadi orangtua yang baik bagi anak-anaknya.
Hidup secara pas-pasan, tentu banyak pengorbanan yang dilakukan Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik demi memenuhi kebutuhan buah hati mereka. Berikut beberapa pengorbanan mereka demi Yang Geum Myeong (IU) dan Yang Eun Myeong (Kang You Seok) di When Life Gives You Tangerines.
1. Seumur hidupnya, Yang Gwan Sik selalu bekerja keras dan tak pernah sekali pun bangun siang agar anak-anaknya bisa hidup dengan nyaman

2. Untuk mendanai biaya kuliah putri sulungnya di Jepang, Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik menjual rumah dan pindah ke apartemen yang lebih kecil

3. Lengan Yang Gwan Sik cedera demi menyelamatkan Yang Geum Myeong yang masih belia jatuh dari atap karena menirukan burung cawi

4. Di tengah cuaca dingin, Oh Ae Sun memberikan kaus kakinya untuk menghangatkan kaki Yang Eun Myeong yang pingsan karena menghirup gas briket

5. Demi membebaskan Yang Eun Myeong dari tahanan, Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik menjual kapal mereka untuk melunasi utang putranya itu

6. Melihat kondisi perekenonomian anak-anaknya yang tak kunjung membaik, Yang Gwan Sik nekat menjual ladang kubis untuk membeli lahan bisnis

7. Meski di tengah sibuknya mengurus restoran, Oh Ae Sun tak bisa menolak permintaan Yang Geum Myeong untuk mengasuh cucunya selagi bekerja

Oh Ae Sun dan Yang Gwan SIk di When Life Gives You Tangerines menyadari bahwa mereka bukan lah orangtua yang sempurna. Kendati demikian, kasih sayang mereka yang luar biasa besar bagi anak-anaknya memang tak perlu diragukan. Dari uang, waktu hingga tenaga, mereka mengorbankan segalanya tanpa berharap pamrih pada anak-anaknya.