7 Realitas Pahit dari Kasus Perceraian Kaya di Pro Bono, Miris Banget!

Kasus perceraian Kaya (Jung Hoe Rin) di Pro Bono (2025) menjadi salah satu cerita paling menyayat sepanjang penayangan drama ini. Kaya (Jung Hoe Rin), seorang perempuan imigran yang tinggal di Korea dengan visa pernikahan, awalnya hanya ingin bercerai demi menyelamatkan dirinya dari lingkungan keluarga yang menyakitkan. Namun, seiring proses berjalan, yang terungkap justru rangkaian penderitaan panjang yang ia pendam sendirian.
Alih-alih menjadi jalan keluar, proses perceraian justru membuka luka baru bagi Kaya. Kekerasan, trauma masa lalu, hingga statusnya sebagai imigran membuat posisinya semakin rapuh di hadapan sistem. Dari sinilah penonton diajak melihat bahwa perceraian tidak selalu berarti kebebasan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kuasa. Berikut realitas pahit dari kasus perceraian Kaya.
1. Sumber penderitaan terbesar Kaya justru datang dari keluarga suaminya, terutama ayah mertua yang melecehkan dan menyiksanya secara diam-diam

2. Status Kaya sebagai imigran membuat posisinya jauh lebih lemah dan mudah terpinggirkan, ia dianggap tak tahu berterima kasih oleh keluarga suaminya

3. Meski tetap dijatuhi hukuman, ayah mertua Kaya mendapatkan keringanan karena status sosialnya dan citra berkelakuan baik di mata lingkungan

4. Sementara itu, trauma masa lalu Kaya sebagai korban pelecehan seksual anak justru dibongkar di persidangan dan dijadikan hal yang memberatkannya

5. Kaya dianggap berbohong tentang masa lalunya, sehingga pernikahannya dengan sang suami dinilai tidak sah secara hukum

6. Jalur perceraian yang berubah menjadi pembatalan pernikahan akhirnya menghapus perlindungan hukum Kaya sebagai korban kekerasan

7. Pada akhirnya, perceraian yang diharapkan menjadi pintu kebebasan justru menyeret Kaya ke ancaman kehilangan tempat tinggal dan masa depan

Kasus perceraian Kaya di Pro Bono memperlihatkan bahwa penderitaan korban tidak selalu berakhir ketika mereka berani memilih keluar. Alih-alih menemukan kelegaan, Kaya justru kembali berhadapan dengan sistem yang dingin dan tidak sepenuhnya berpihak padanya


















