7 Tips Mencari Jati Diri ala Yu Mi Ji Our Unwritten Seoul, Insightful!

- Mi Ji tumbuh dalam bayang-bayang kembarannya, tapi saat ia berhenti mengejar validitas orang lain, Mi Ji mulai bisa menerima dirinya sendiri
- Saat mimpinya jadi atlet lari hancur, Mi Ji merasa gak layak hidup. Tapi ternyata, kegagalan itulah yang membawanya ke hidup yang baru
- Tak apa takut, tapi jangan biarkan takut itu menghentikanmu. Seperti Mi Ji yang selalu berani melangkah maju, meski masih dibayangi masa lalu
Dalam drama Our Unwritten Seoul, Yu Mi Ji (Park Bo Young) bukanlah sosok yang bersinar sejak awal. Ia tumbuh sebagai saudara kembar yang tak pernah benar-benar dilihat dan merasa gagal saat mimpinya runtuh hingga mengurung dirinya selama tiga tahun.
Dari keterpurukan itulah, Mi Ji perlahan menemukan dirinya sendiri. Bukan lewat momen besar, tapi lewat langkah kecil dan keberanian untuk terus hidup meski takut. Perjalanannya penuh luka, tapi juga penuh harapan. Inilah tujuh langkah Mi Ji mencari jati dirinya sendiri di Our Unwritten Seoul.
1. Mi Ji tumbuh dalam bayang-bayang kembarannya, tapi saat ia berhenti mengejar validitas orang lain, Mi Ji mulai bisa menerima dirinya sendiri

2. Saat mimpinya jadi atlet lari hancur, Mi Ji merasa gak layak hidup. Tapi ternyata, kegagalan itulah yang membawanya ke hidup yang baru

3. Tak apa takut, tapi jangan biarkan takut itu menghentikanmu. Seperti Mi Ji yang selalu berani melangkah maju, meski masih dibayangi masa lalu

4. Jati diri Mi Ji pun ia temukan dari hal-hal kecil. Kerja serabutan, bertukar identitas, sampai ngobrol sama orang asing pun bagian dari ‘pencarian’

5. Dengarkan orang yang melihatmu, bukan yang menilai. Mi Ji menemukan mimpinya sebagai terapis karena dukungan orang terdekatnya

6. Mi Ji gak pernah menunggu sampai dia ‘siap’. Ia melangkah sambil takut, tapi itulah kesempatan dia untuk bertumbuh

7. Menentukan jati diri pun harus terus dirakit sepanjang hidup. Mi Ji gak langsung “jadi siapa-siapa”, tapi ia memilih jadi versi terbaik dirinya

Kisah Mi Ji di Our Unwritten Seoul mengingatkan kita bahwa mencari jati diri bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang berani melangkah meski hati masih gemetar. Karena kadang, keberanian terbesar adalah tetap hidup, di saat kita sempat merasa tak punya alasan untuk itu.