8 Emosi Dasar Manusia Mulai Dimiliki Justitia di The Judge from Hell

Justitia (Oh Na Ra) adalah salah satu iblis neraka di The Judge from Hell yang mendapat hukuman lantaran salah menghukum pendosa. Ia dikirim ke bumi untuk menuntaskan misinya agar dapat kembali lagi bertugas di neraka. Selama menjalani hukuman tersebut, Justitia menggunakan tubuh seorang hakim bernama Kang Bit Na (Park Shin Hye).
Belum selesai misinya, Justitia justru mulai memiliki emosi dasar manusia seperti sedih, berempati, dan jatuh cinta yang sebenarnya terlarang bagi iblis. Jika ada iblis yang memiliki emosi layaknya manusia, maka ia terancam akan dibunuh. Lantas, seperti apa emosi dasar manusia yang mulai dimiliki Justitia di The Judge from Hell?
1. Justitia merasa tak nyaman ketika Han Da On (Kim Jae Young) berhenti mengikutinya. Ia mulai punya perasaan tak ingin ditinggalkan oleh manusia

2. Ia juga sempat ingin menggunakan kekuatannya untuk hal lain. Justitia berniat gunakan kekuatan cerminnya untuk mengetahui aktivitas Han Da On

3. Matanya sudah berkaca-kaca dan hampir saja menangis karena Da On. Ia tersentuh saat mendengar pengalaman traumatis Han Da On di masa lalu

4. Tak hanya itu, Justitia juga mulai miliki rasa khawatir layaknya manusia. Ia takut Da On terluka saat para iblis melakukan penculikan para pembunuh

5. Demi melindungi Han Da On, ia juga berbohong di hadapan iblis lain. Justitia mengatakan jika Da On juga seorang iblis dan merupakan sopirnya

6. Perasaan Justitia semakin jelas saat dirinya di dekat Da On. Ia merasakan jantungnya berdebar kencang hingga ia pingsan sebagai pertanda bahaya

7. Iblis hanya bertugas membunuh pendosa, bukan berempati pada korban. Namun, Justitia pernah bersedih saat mendengar keluarga korban menangis

8. Terakhir, pekerjaan Justitia juga mulai dipengaruhi oleh emosinya. Justitia meninggalkan jejak emosi di tubuh pendosa saat mengadili mereka

Ada banyak aturan yang ditetapkan bagi para iblis neraka yang sedang menjalani hukumannya di The Judge from Hell. Namun, Justitia rupanya mulai melanggar aturan tersebut yang berujung membahayakannya. Akankah ia berhasil mengendalikan dirinya sehingga terbebas dari hukuman?