9 Makna Detail Scene di The Glory, Ada Bunga dari dari Catokan

Pada intro opening Park Yeon Jin di setiap episode The Glory, terlihat bunga-bunga yang menjadi hiasan tersebut ternyata terbuat dari catokan dan setrika. Catokan dan setrika tersebut adalah benda yang digunakan Park Yeon Jin dan teman-temannya untuk menyiksa Moon Dong Eun.

Ini lantas menunjukkan bahwa penderitaan yang dialami Moon Dong Eun nyatanya menjadi kebahagiaan bagi Park Yeon Jin saat menyiksanya. Jahat banget, ya?

Tokoh yang menjadi support system Moon Dong Eun, Joo Yeo Jeong digambarkan sebagai dokter dan anak direktur rumah sakit yang secara sekilas hidupnya sangat diidam-idamkan banyak orang. Namun, siapa sangka ternyata sama seperti Moon Dong Eun, Joo Yeo Jeong ternyata memiliki masa lalu yang kelam karena traumanya melihat sang ayah dibunuh oleh pembunuh berantai.

Pada intro opening The Glory, terlihat Joo Yeo Jeong memiliki tatapan intens dengan gambar pisau bedah yang membentuk jeruji penjara. Tak disangka, pisau bedah adalah senjata yang digunakan pembunuh berantai untuk membunuh ayahnya sementara penjara menjadi tempat Joo Yeo Jeong membalaskan dendamnya.

Di episode pertama, terdapat scene Moon Dong Eun menghampiri Park Yeon Jin yang berada di apartemennya dan berkata, "Kau harus melepas sepatumu ketika memasuki rumah orang lain." Bukan sembarang dialog, ternyata ini menjadi cara sederhana yang membuat Moon Dong Eun mundur dari ajang pembalasan dendamnya.

Hal ini terlihat pada The Glory Part 2, ketika Ha Do Young memasuki apartemen Moon Dong Eun dan melepas sepatunya, Moon Dong Eun menatap penuh arti sepatu tersebut. Nyatanya, sikap baik Ha Do Young itu membuat Moon Dong Eun merasa dihargai.

Pada akhirnya, Moon Dong Eun menawari Ha Do Young untuk meminta Park Yeon Jin meminta maaf dengan tulus agar Moon Dong Eun tak jadi membalaskan dendamnya. Sayangnya, Park Yeon Jin terlalu egois dan sama sekali merasa tidak bersalah sehingga menolak permintaan tersebut.

Tidak ada penyebab pasti yang menjadi alasan Park Yeon Jin melakukan perundungan terhadap Moon Dong Eun. Namun, pada The Glory Part 1, Ibu Park Yeon Jin yang mempercayai dukun mengatakan bahwa Park Yeon Jin harus menghindari orang dengan namaㅇkarena akan membuatnya sial.

Dalam hal ini, nama hangul Moon Dong Eun adalah 문동은, yang berarti memiliki tanda ㅇ pada namanya. Ini juga berlaku sama seperti seperti Yoon So Hee (윤소희) dan Kim Gyeong Ran (김경란). Meskipun begitu, hal ini belum tentu menjadi alasan karena Son Myeong O dan Choi Hye Jeong yang juga memiliki tandaㅇpada namanya justru berteman dengan Park Yeon Jin.

Romantisnya tipis-tipis, tetapi penonton The Glory pasti sangat paham bahwa Joo Yeo Jeong benar-benar cinta pada Moon Dong Eun. Bahkan, saat Joo Yeo Jeong baru mendapatkan nomornya, ia sudah menyimpan kontak Moon Dong Eun dengan sebutan "sayang".

Ini terlihat ketika Joo Yeo Jeong menulis nama Moon Dong Eun menjadi Dong! Eun! Hoo! Bae! (동! 은! 후! 배!) di ponselnya. Secara sekilas, istilah hoobae (후배) memang digunakan untuk menyebut adik kelas atau junior. Namun, karena penulisannya dipisah, "bae" lantas merujuk pada kata bahasa Inggris "baby" yang artinya "sayang". Bucin banget, deh.

Son Myeong O ketika dewasa digambarkan sebagai pemuda yang memiliki banyak tato di tubuhnya. Salah satu tatonya yang sangat ikonik adalah "memento mori", yakni bahasa Latin yang artinya "ingat kamu akan mati".

Siapa sangka, ternyata ketika Moon Dong Eun dan Joo Yeo Jeong memeriksa mayat Son Myeong O, tato yang bertuliskan "memento mori" itu diperlihatkan kembali. Hal ini menunjukkan secara tidak langsung bahwa Son Myeong O nyatanya menjadi orang pertama yang menjadi korban dalam ajang pembalasan dendam Moon Dong Eun.

Novel berjudul Demian karya Herman Hesse beberapa kali disebutkan pada dialog The Glory. Hal ini dapat terlihat ketika Kang Hyeong Nam menyebutkan salah judul Demian menjadi Remian dan Moon Dong Eun membetulkan ejaannya. Juga pada saat scene Kang Hyeong Nam memandangi lamat penuh novel Demian karya Herman Hesse tersebut saat merindukan putrinya, Sun Ah.

Ternyata, novel tersebut memiliki kesamaan dengan The Glory yang sama-sama menceritakan tentang lika-liku kehidupan seorang remaja. Demian menceritakan tokoh Emil Sinclair, anak laki-laki berusia 10 tahun yang ingin diterima oleh teman-temannya di sekolah karena ia merasa berbeda. Sama seperti The Glory, Moon Dong Eun pun memiliki lika-liku yang berat pada masa remajanya.

Semua orang yang merundung Moon Dong Eun memiliki nasib akhirnya masing-masing. Jeon Jae Jun pun berakhir didorong dan jatuh dari atap gedung tinggi ke kolam berisi semen dengan kedua matanya yang tidak bisa melihat. Meskipun begitu, tidak diketahui siapa yang mendorong Jeon Jae Jun dari gedung tinggi tersebut.

Pada scene tersebut, hanya diperlihatkan orang yang memakai dasi berwarna merah maroon tanpa diperlihatkan wajahnya. Rupanya, terdapat scene ketika Ha Do Young memakai dasi dengan motif yang sama. Ini lantas membuat banyak penonton berspekulasi bahwa Ha Do Young adalah orang di balik jatuhnya Jeon Jae Jun, mengingat keduanya memang memiliki konflik hak asuh Ha Ye Sol.

Setelah berhasil membalaskan dendamnya, Moon Dong Eun lantas tampak "hidup" dan mampu menjalani aktivitas dengan senyuman. Di akhir episode, Moon Dong Eun tampak meninggalkan kelas dan membuka mantelnya sehingga dirinya hanya memakai kaus berlengan pendek.

Saat itu terlihat pula Moon Dong Eun melukiskan tato di lengannya dengan gambar bunga. Jika dilihat lebih detail, bunga tersebut adalah bunga devil's trumpet dan angel's trumpet. Bunga ini pun pernah diperlihatkan oleh pemilik rumah lamanya yang memiliki taman di atap. Perlu diketahui, tumbuhan ini berasal dari genus datura dan brugmansia yang masing-masing dapat menyebabkan halusinasi dan kematian.

Tak hanya plot cerita yang menarik, sinematografi The Glory juga sangat memanjakan mata. Terlebih, setiap scene yang ada pun memiliki makna tersembunyi yang sangat menarik untuk diulas. Tak heran, The Glory menjadi sangat hits!