9 Perempuan Tangguh di Drakor Sageuk dengan Semangat Emansipasi

Berlatar era kerajaan zaman dahulu, drakor sageuk menunjukkan bagaimana kerasnya hidup sebagai perempuan pada saat itu. Namun, ada cukup banyak perempuan tangguh di drakor sageuk yang membawa semangat emansipasi seolah hidup di masa kini.
Mereka berhasil membuktikan bahwa perempuan bisa mengejar karier impian dan menyuarakan pendapat walau dihadapkan banyak rintangan, termasuk stigma. Menginspirasi, sembilan karakter perempuan di drakor sageuk berikut ini tunjukkan semangat emansipasi.
1. Stigma buruk karena status janda gak menghalangi Seo Eun Woo (Kim Hyang Gi) jadi tabib di drakor Poong, the Joseon Psychiatrist 1 dan 2 (2022-2023)

2. Bukan hanya cinta ibu, Ratu Im Hwa Ryeong (Kim Hye Soo) juga menunjukkan empati menolong perempuan marginal di drakor Under the Queen's Umbrella (2022)

3. Putri Deokman (Lee Yo Won) membuktikan bahwa perempuan juga bisa jadi pemimpin yang baik di drakor The Great Queen Seondeok (2009)

4. Sang rival, Lady Mishil (Go Hyun Jung), juga hampir gak bisa terkalahkan sebagai seorang ahli politik dalam drakor yang sama

5. Jang Geum (Lee Young Ae) di drakor Jewel in the Palace (2005) menunjukkan perempuan bisa jadi apa pun, dari koki terbaik hingga tabib atau dokter

6. Sebagai sejarawan, Hae Ryung (Shin Se Kyung) di drakor Rookie Historian Goo Hae Ryung (2019) ingin perempuan di eranya bisa menyuarakan pendapat

7. Hong Cheon Gi (Kim Yoo Jung) di drakor Lovers of the Red Sky (2021) menjadi satu-satunya perempuan yang jadi pelukis resmi kerajaan

8. Gak mau terjebak pernikahan toksik, Kim Joy (Kim Hye Yoon) lebih memilih bercerai walaupun dipandang negatif di drakor Secret Royal Inspector & Joy (2021)

9. Di River Where the Moon Rises (2021), Putri Pyeonggang (Kim So Hyun) berani terjun langsung ke medan pertempuran demi rakyat dan kerajaan

Independensi, semangat berjuang, dan sikap asertif yang ditunjukkan deretan karakter di atas gak hanya patut diapresiasi. Namun, sifat meraka juga layak ditiru dan dijadikan inspirasi. Mereka memperlihatkan perempuan bisa sukses di era saat hak kaumnya dibatasi.