5 Tanda Bahwa Ah Jin Menyadari Ketakutan Mi Ri di Dear X

Salah satu tanda paling kuat bahwa Baek Ah Jin menyadari ketakutan Seo Mi Ri adalah sikapnya yang kerap mendorong batas. Ia sengaja mengambil keputusan tanpa meminta izin, menuntut perlakuan istimewa, atau menghadirkan situasi tak terduga yang memaksa direktur untuk merespons cepat.

Baek Ah Jin tahu bahwa direktur tidak pernah benar-benar berani menegurnya keras. Setiap kali Baek Ah Jin bertindak “di luar skenario”, ia sebenarnya sedang melakukan uji coba psikologis, sejauh mana Seo Mi Ri berani menolak? Setiap kali sang direktur mundur, Baek Ah Jin semakin yakin bahwa rasa takut itu nyata. Tindakan ini bukan impulsif, ini strategi. Cara Baek Ah Jin mengukur kekuasaan dan mengonfirmasi bahwa ia punya kekuatan yang tak bisa ditolak.

Seo Mi Ri sering memilih diam atau meredam diri ketika berhadapan dengan Baek Ah Jin. Tetapi bagi Baek Ah Jin, diam bukan tanda wibawa, itu tanda ketakutan. Ia tahu cara menggunakannya.

Saat Seo Mi Ri berhenti bicara, Baek Ah Jin justru menguasai ruang. Ia berbicara lebih lambat, lebih tenang, dan seolah tidak terpengaruh sedikit pun. Gestur kecil seperti memiringkan kepala, mengangkat alis, atau sekadar menatap kosong adalah cara Baek Ah Jin menunjukkan bahwa ia menang dalam percakapan tanpa perlu kata-kata.

Dengan kata lain, ia memanfaatkan kecanggungan itu. Baek Ah Jin tahu diam adalah mekanisme bertahan Seo Mi Ri dan ia memelintirnya menjadi bukti bahwa ia sudah menguasai arena psikologis.

Baek Ah Jin tidak pernah menyimpan informasi hanya untuk tahu, ia menyimpannya untuk memahami kekuatan dan ketakutan seseorang. Dalam kasus Seo Mi Ri, ia tahu betul bahwa wanita tersebut menyembunyikan banyak hal, seperti skandal internal, tekanan investor, dan berbagai keputusan bisnis yang rapuh.

Secara halus, Baek Ah Jin menunjukkan bahwa ia memiliki amunisi. Ia tahu bahwa Seo Mi Ri sadar akan hal itu, karena setiap kali ia melontarkan kalimat ambigu, Seo Mi Ri selalu bereaksi sedikit lebih tegang. Baek Ah Jin membaca ketegangan itu dengan sempurna.

Baek Ah Jin paham bahwa salah satu ketakutan terbesar direktur adalah kehilangan kendali atas artis, citra perusahaan, dan reputasinya sendiri. Maka ia menciptakan situasi-situasi yang membuat direktur merasa dirinya sedang diawasi atau diuji.

Misalnya, Baek Ah Jin muncul tiba-tiba di kantor dengan ekspresi datar, seolah ingin memastikan sesuatu. Atau ia menanyakan detail kontrak yang jarang diketahui artis lain. Kadang ia memutarbalikkan informasi yang seolah menunjukkan bahwa ia memahami dinamika internal perusahaan lebih dalam.

Semua ini membuat Seo Mi Ri merasa bahwa Baek Ah Jin selalu satu langkah di depan. Baek Ah Jin tahu reaksi itu, ketika Seo Mi Ri gelisah, memainkan pen, atau mengusap tengkuknya, adalah bukti bahwa strategi pengawasannya berhasil.

Baek Ah Jin bukan hanya manipulatif, ia adalah aktris ulung dalam kehidupan nyata. Ia tahu bahwa ketakutan terbesar direktur bukan pada apa yang ia lakukan, tapi pada apa yang mungkin ia lakukan. Baek Ah Jin memanfaatkan ketidakpastian itu dengan sangat sadar.

Kadang ia bersikap ramah, lalu tiba-tiba dingin. Di hari lain ia sangat kooperatif, lalu mendadak menuntut sesuatu yang tidak masuk akal. Pola “ketidakpastian yang terkontrol” ini sengaja ia bangun sebagai bentuk dominasi psikologis. Baek Ah Jin tahu bahwa Seo Mi Ri tidak pernah benar-benar bisa memprediksi langkahnya. Bagi seseorang yang terobsesi dengan kontrol seperti Seo Mi Ri, ketidakpastian itu lebih menakutkan daripada ancaman langsung.

Respons Seo Mi Ri yang selalu berhati-hati, menghitung kata, hingga menimbang gestur sebelum bicara, semua itu membuktikan bahwa Baek Ah Jin menyadari ketakutan Mi Ri di Dear X. Selama ketakutan itu ada, ia memegang kendali dalam drakor Dear X ini.