5 Alasan Para Pendiri Hukum Gabung Jadi Satu Firma di Law and the City

Dalam drama Korea Law and the City, terdapat empat kantor dan firma hukum ternama yang berlokasi di wilayah Seocho-dong. Mereka adalah Firma Hukum Chunggong yang dipimpin Seong Yu Deok (Lee Seo Hwan) di lantai 5, Kantor Hukum Hojeon yang diketuai Kim Ryu Jin (Kim Ji Hyun) di lantai 6, Firma Hukum Kyungmin yang dipimpin Na Kyung Min (Park Hyoung Soo) di lantai 7, serta Firma Hukum Johwa di lantai 8 yang dikepalai Kang Jeong Yun (Jung Hye Young). Keempatnya menempati gedung yang sama.
Suatu hari, sang pemilik gedung, Kim Hyung Min (Yeom Hye Ran), mengajukan tawaran mengejutkan, yakni menyatukan keempat firma dan kantor hukum itu menjadi satu. Awalnya, para pimpinan ragu dan mempertahankan pendiriannya masing-masing. Seiring waktu, satu per satu luluh dan akhirnya sepakat bergabung. Lantas, apa saja alasan di balik keputusan besar tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Seong Yu Deok menganggap tawaran Kim Hyung Min sebagai peluang bisnis

Seong Yu Deok awalnya tak tertarik tawaran Kim Hyung Min karena merasa firmanya bisa berdiri sendiri tanpa bantuan siapa pun. Namun, saat Kim Hyung Min menawarkan empat lantai teratas dan menyodorkan ide branding yang kuat, yakni Firma Hukum Hyungmin di gedung Hyungmin, ia mulai melihat peluang bisnis besar. Nama yang melekat dengan gedung sendiri memberi kesan prestise dan kekuasaan, sesuatu yang sangat ia hargai sebagai pebisnis.
Bagi Seong Yu Deok, daya tarik visual dan psikologis di mata klien adalah segalanya. Membangun citra firma hukum yang tampak seperti pemilik gedung jelas akan meningkatkan kepercayaan publik dan peluang kontrak besar. Akhirnya, ia setuju karena tawaran ini bukan sekadar soal hukum, tapi investasi branding yang menguntungkan.
2. Kim Ryu Jin menyadari bahwa kantornya belum dikenal orang awam

Kim Ryu Jin awalnya menolak tawaran Kim Hyung Min karena merasa kantor hukumnya tak kalah bermartabat dibanding firma hukum. Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa persepsi publik tetap lebih memihak firma yang terstruktur dan memiliki jaringan luas. Demi klien yang lebih besar dan peluang hukum yang lebih luas, ia mulai mempertimbangkan ulang idealismenya.
Sebagai sosok perfeksionis dan kompetitif, Kim Ryu Jin paham bahwa tetap mandiri bisa membatasi dampak kerjanya. Ia akhirnya memilih bergabung karena melihat ini sebagai strategi, bukan kekalahan. Dengan bergabung, ia bisa tetap memperjuangkan prinsip hukumnya, tapi dalam skala yang lebih kuat dan berpengaruh.
3. Na Kyung Min tidak ingin suatu saat membayar pajak lebih besar

Na Kyung Min awalnya merasa firmanya sudah resmi dan tak butuh bergabung. Namun, saat diingatkan bahwa ia kekurangan jumlah mitra untuk tetap memenuhi syarat sebagai firma hukum, ia mulai goyah. Ancaman membayar pajak besar jika tak segera menyesuaikan struktur membuatnya berpikir lebih realistis.
Sebagai orang yang tidak suka repot dan hanya peduli pekerjaan lancar, Na Kyung Min memilih jalan paling praktis. Bergabung menjadi solusi cepat agar firmanya tetap legal tanpa harus mencari mitra baru sendiri. Keputusan ini bukan soal visi, tapi strategi bertahan dengan usaha seminimal mungkin.
4. Kang Jeong Yoon kesusahan mencari karyawan baru

Kang Jeong Yoon awalnya berpikir apabila gabung berarti harus menyingkirkan mitra independen di firmanya yang sekarang. Namun, Kim Hyung Min menyentil masalah yang sedang ia hadapi, yakni kesulitan mencari orang baru. Ia mulai sadar bahwa dengan memperluas tim lewat penggabungan maka bisa mengatasi hambatan perekrutan yang selama ini menguras energi.
Sebagai seseorang yang sangat menghargai kerja sama dengan orang-orang baik, Kang Jeong Yoon melihat peluang untuk membentuk lingkungan kerja yang lebih sehat dan solid lewat gabungan ini. Jumlah pengacara yang lebih banyak tak hanya membantu tampilan firma jadi lebih kredibel, tapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan yang lebih nyata. Maka akhirnya ia setuju, karena gabung bukan soal kuasa, tapi tentang membangun tim yang lebih kuat untuk masa depan.
5. Kim Hyung Min menawarkan tawaran jangka panjang yang menguntungkan

Salah satu alasan para pendiri hukum akhirnya setuju bergabung adalah karena tawaran jangka panjang yang menguntungkan dari Kim Hyung Min. Ia menjanjikan masing-masing firma tetap bisa beroperasi secara mandiri, namun akan tampak lebih besar dan profesional di mata klien karena berbagi nama dan lokasi. Keuntungan seperti ini membuat mereka merasa tidak kehilangan identitas, tapi justru mendapat peningkatan citra.
Selain itu, Kim Hyung Min juga menjanjikan stabilitas finansial dan peluang lebih luas dengan memberikan banyak kasus hukum dari jaringan bisnis pribadinya. Tawaran tersebut membuat gabung bukan hanya soal berbagi tempat, tapi juga soal memperluas pasar dan membuka akses klien baru. Para pendiri hukum pun menyadari bahwa gabung di bawah satu nama bisa jadi strategi pertumbuhan yang lebih efektif daripada berjalan sendiri-sendiri.
Lima alasan di atas yang membuat para pendiri hukum setuju untuk bergabung membentuk Firma Hukum Hyungmin. Lantas, bagaimanakah hubungan kerja sama mereka? Mungkinkah nantinya akan ada konflik? Tunggu kelanjutan episode Law and the City, ya!