3 Alasan Woo Joo Layak Jadi Penerus Perusahaan di Would You Marry Me

Sebelum kerja di Myungsoondang, Woo Joo kuliah di luar negeri. Ia belajar dan mengukir pengalaman sebelum balik ke Korea Selatan. Menghabiskan waktu disana, pastinya Woo Joo sosok yang cerdas. Ia menjadi harapan baru bagi Pil Nyeon untuk meneruskan Myungsoondang jauh lebih baik.

Meski digadang-gadang mewarisi itu, Woo Joo tak sombong. Ia justru bersikap bijaksana dan tak ingin bersaing dengan Eung Soo. Ia ingin memajukan Myungsoondang bersama dengan Eung Soo dan anggota lain. Bijak banget, ya!

Dari awal, Woo Joo adalah sosok yang baik dan peduli dengan orang lain. Meski dikenal cool, nyatanya ia berhati hangat. Ia tak pernah melibatkan emosinya jika dihadapkan dalam suatu masalah. Saat pertama kali kerja di Myungsoondang, ia dijebak oleh Eung Soo soal hak cipta desain brand perusahaan. Padahal hal itu terjadi saat Eung Soo menjabat sebagai Kepala Tim Pemasaran atau sebelum Woo Joo masuk.

Selain itu, Eung Soo juga membahas ini saat rapat bersama jajaran direksi. Hal ini pastinya langsung menjatuhkan nama baik Woo Joo. Alih-alih marah, ia tetap diam. Ia tahu kalau ini bagian dari rencana Woo Joo. Di sini, kedewasaan Woo Joo terbukti, ya, karena tak memakai emosi.

Usai dijebak oleh Eung Soo, Woo Joo bertanggung jawab untuk masalah itu. Padahal ia sama sekali tak membuat kesalahan karena baru masuk kerja. Sang nenek, Pil Nyeon tetap profesional dan meminta Woo Joo untuk mengatasi hal tersebut. Datangnya masalah itu, Woo Joo tetap tenang. Ia menyelesaikan dengan kepala dingin dan berhasil tanpa membuat masalah baru di perusahaan.