Di Arthdal Chronicles 2: The Sword of Aramun (2023), Tanya hampir meregang nyawa karena Bichwisan. Raja Tagon juga pada awalnya ingin meracuni semua penduduk Arthdal dengan Bichwisan tersebut jika siasatnya untuk memiliki negeri itu tidak berhasil.
Lalu, apa sebenarnya Bichwisan itu? Kenapa kerap disebut dan dijadikan senjata oleh Ratu Taealha dan Suku Hae di Arthdal Chronicles 2 (2023)?
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler!
Bichwisan adalah satu dari tiga racun Suku Hae. Bichwisan berbentuk cairan seperti air mineral, tanpa warna dan bau. Tiga tetes dari Bichwisan mampu membunuh seseorang. Hanya orang dari Suku Hae yang bisa membuat racun ini.
Selain Bichwisan, ada juga racun Mahasin dan Halusinogen. Mahasin adalah racun yang membuatmu seakan-akan mati untuk beberapa saat. Sementara itu, Halusinogen membuat penerimanya tidak bisa berbohong. Sayangnya, Halusinogen sudah tidak bisa diproduksi.
Bichwisan kerap digunakan oleh Ratu Taealha (Kim Ok Vin) dan Suku Hae untuk meracuni orang lain. Bichwisan inilah yang membunuh Hae Mihol (Cho Seong Ha), ayah Taealha dan Danbyeok (Park Byung Eun), adik Tagon (Jang Dong Gun).
Di episode 12, Raja Tagon sengaja menuang 5 gentong besar Bichwisan ke sebuah kolam. Jika katup kolam tersebut terbuka, maka Bichwisan tersebut akan mengalir ke sumur di seluruh Arthdal. Untuk mencegah hal tersebut, Tanya (Shin Se Kyung) menyelam ke dasar kolam dan menutup katup itu.
Suku Hae ternyata juga bisa memproduksi penawar dari Bichwisan. Setelah meminum penawar tersebut, sang penerima akan mengantuk. Rasa kantuk itu tidak boleh dilawan agar penawar bisa bekerja.
Namun, tidak bisa dipastikan berapa lama orang yang meminum penawar akan tertidur. Usai meminum penawar dari Taealha, Tanya terlelap dalam kurun waktu yang cukup lama. Beruntung, penawar itu bekerja dan akhirnya Tanya sadar.
Bichwisan adalah salah satu senjata rahasia Suku Hae. Setelah Taealha pergi dari Arthdal, Eunseom dan Tanya kemungkinan tidak bisa menggunakan racun tersebut.