5 Bentuk Kekuasaan Tak Kasat Mata di Law and the City

- Kekuasaan informasi: Informasi menjadi senjata utama dalam dunia hukum, memungkinkan untuk mengatur langkah hukum bahkan sebelum lawannya sadar adanya perang yang dimulai.
- Kekuasaan emosional: Pengacara mampu menggunakan aura dan kontrol emosional untuk membuat orang lain percaya dan menundukkan orang lain.
- Kekuasaan dengan citra publik: Membangun citra publik yang positif dapat membuat seseorang menjadi "untouchable" walau beberapa langkah hukumnya dipertanyakan.
Dalam drama Korea Law and the City, kekuasaan tak selalu digambarkan dalam bentuk jabatan. Selain jabatan, kekuasaan juga tak melulu tentang gelar atau posisi tinggi di ruang sidang. Justru, drama ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati sering kali tersembunyi dan diam-diam menentukan jalannya cerita.
Kekuasaan bisa hadir dalam bentuk informasi, citra publik, rasa takut, atau bahkan luka. Berikut lima kekuasaan tak kasat mata di Law and the City. Bentuk kekuasaan ini menjadikan drakor Law and the City bukan hanya soal hukum, tapi juga peran yang tak tampak.
1. Kekuasaan informasi

Di dunia hukum, informasi bagaikan mata uang paling mahal. Cho Chang Won (Kang You Seok) tahu hal ini lebih baik dari siapa pun. Maka, ia membangun jaringan informan untuk menjadi yang pertama tahu. Dengan informasi yang dimilikinya, ia bisa menentukan langkah hukum bahkan sebelum lawannya sadar ada perang yang dimulai. Menariknya, kekuasaan semacam ini tak terlihat oleh publik, tapi sangat menentukan hasil. Ini juga terjadi pada karakter Ahn Ju Hyeong (Lee Jong Suk). Diam-diam ia sudah menyiapkan bahan untuk dijadikan senjata saat sidang. Ini karena ia memikirkan bukti lawan dan memperkirakan strategi hukum yang tepat.
2. Kekuasaan emosional

Salah satu yang membedakan karakter pengacara di Law and the City adalah penguasaan emosinya di pengadilan dan saat konsultasi klien. Mereka tidak terlihat memihak atau menjanjikan kemenangan, tapi bisa membuat kliennya percaya. Ha Sang Gi (Im Sung Jae) memang tidak terlalu vokal di luar, tapi aura gelap dan kontrol emosinya membuat banyak rekan segan. Atasannya di firma hukum bahkan dibuat seolah tak punya pilihan saat ia membuat keputusan. Bentuk kekuasaan ini tidak perlu banyak tindakan. Cukup kehadiran dan aura yang menundukkan orang lain. Dari karakter ini, kita dibuat percaya bahwa efek psikologis juga bisa menjadi kekuasaan yang tak kasatmata.
3. Kekuasaan dengan citra publik

Membangun relasi memang penting. Namun, ada hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu menentukan seperti apa diri kita di mata orang lain, seperti yang dilakukan oleh Kang Hui Ji (Moon Ga Young). Ia terkenal sebagai pengacara bijak dan penuh empati. Beberapa kali ia juga melakukan pekerjaan pro bono untuk membantu orang lain. Ini bukan semata-mata pertolongan ke satu pihak, tapi turut menguntungkan dirinya dan citra publik sebuah firma. Rekam jejak yang tampak sempurna membuatnya untouchable, walau beberapa langkah hukumnya dipertanyakan. Ia berhati-hati dalam memilih kata, namun tetap menyisipkan sisi moralitas yang menjadi ciri khasnya.
4. Kekuatan luka

Kang Hui Ji menyimpan luka lama yang tidak pernah ia buka di depan siapa pun. Justru dari luka itu, ia membentuk prinsip, keberanian, dan kadang ketegasan yang membuatnya begitu disegani. Luka yang ia simpan memberinya daya tahan luar biasa saat menghadapi tekanan atau ancaman dari pihak luar seperti klien. Dalam beberapa kasus, Hui Ji percaya bahwa mengingat luka yang relevan bisa menjadi kekuatan. Luka ini menjadi elemen yang bisa membuatnya memenangkan kasus. Dari menerka kelemahan lawan hingga keputusasaan klien, ia bisa merancang strategi memenangkan sidang. Gak heran kalau kliennya selalu puas!
5. Kekuasaan koneksi

Ahn Ju Hyeong mungkin tidak berkoar tentang koneksi, tapi ia punya koneksi yang tak banyak diketahui orang lain. Beberapa di antaranya ada yang berasal dari hubungan lamanya dengan politisi, polisi, dan tim kedokteran. Semua itu membentuk citranya sebagai pengacara ternama dan bukan sosok yang bisa ditangani dengan mudah. Dari karakter ini, kita dibuat sadar bahwa koneksi bisa menjadi kekuatan besar yang dimiliki seseorang. Drama ini tidak menyajikan koneksi secara frontal, tapi membiarkan penonton melihat kebetulan yang selalu berpihak pada Ju Hyeong. Ia menjadi simbol dari kekuasaan relasi yang tak kasat mata, tapi mengunci arah cerita.
Law and the City lebih dari sekadar drama hukum kebanyakan. Kekuasaan tak kasat mata di Law and the City digambarkan secara halus dan nyaris tak terdeteksi. Bukan siapa yang punya jabatan paling tinggi yang menang, tapi siapa yang tahu cara memanfaatkan celah.