10 Cuplikan Film Korea Cobweb, Kisah Perjuangan Sang Sutradara

Pasca penayangannya di Festival Film Cannes ke-76, membuat film Cobweb mulai banjir penggemar. Pasalnya film ini mengisahkan perjalanan sejarah perfilman Korea hingga saat ini berhasil dikenal dunia. Sang sutradara yakni Kim Jae Woon akan mengajak penonton kembali ke dunia film 50 tahun yang lalu.
Selain kisahnya yang pantang dilewatkan, jajaran pemeran utamanya juga menjanjikan. Mulai dari Song Kang Ho, Oh Jung Se, Im Soo Jung, hingga Krystal. Film Cobweb juga menandai comeback aktor senior Song Kang Ho tahun ini.
Sebelum nonton kisah selengkapnya, simak cuplikannya terlebih dahulu di sini.
1. Film Cobweb mengambil latar tahun 1970-an yang mengikuti kisah Sutradara Kim (Song Kang Ho)

2. Sutradara Kim berusaha menyelesaikan proyek film yang telah digarap sebelumnya. Ia bertekad melakukan syuting ulang pada bagian akhir film

3. Saat syuting ulang dimulai, para artis dan produser merasa tertekan sekaligus kebingungan karena tidak memahami naskah baru Sutradara Kim

4. Sutradara Kim menginginkan filmnya kali ini menjadi mahakarya tapi selalu terkendala ulasan pihak yang berwewenang

5. Selain itu, ada beberapa artis yang bersikap tidak kooperatif saat syuting adegan mereka

6. Masalah tidak berhenti sampai di sini, perusahaan produksi mengalami kendala dan terdapat jadwal yang bentrok dengan proyek lain

7. Salah satu potret aktris veteran Lee Min Ja (Im Soo Jung) yang merupakan istri Kang Ho Se (Oh Jung Se) di film arahan Sutradara Kim

8. Kang Ho Se adalah bintang utama film ini. Ia berperan sebagai pemilik pabrik yang selingkuh dengan salah satu pegawainya

9. Sama seperti di kehidupan nyatanya, Han Yoo Rim (Krystal) ialah aktris muda yang penuh skandal salah satunya soal perselingkuhan

10. Nantinya, karakter Lee Min Ja yang patuh diubah Sutradara Kim jadi istri yang memberontak karena ketidakadilan suaminya

Film Cobweb layak dinobatkan sebagai mahakarya karena kisahnya yang tidak hanya menampilkan sejarah film masa lalu, tapi juga kemampuan sang sutradara memimpin jalannya cerita. Seperti kita ketahui, di masa itu kebebasan berekspresi sangat dibatasi sehingga eksekusi film juga sulit dilakukan.