7 Dampak Psikologis Kematian Dong Hyun di Walking On Thin Ice
- Eun Soo menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Dong Hyun dan merasa bersalah
- Fakta bahwa Dong Hyun ingin memulai hidup yang lebih baik sangat menghancurkan bagi Eun Soo
- Kematian Dong Hyun membuat Eun Soo hidup dalam ketakutan dan ingin keluar dari lingkaran kejahatan
Kematian Hwang Dong Hyun (Lee Kyu Sung) menjadi salah satu titik balik paling emosional dalam perjalanan Kang Eun Soo (Lee Young Ae) di drama Walking On Thin Ice. Bukan hanya karena Dong Hyun adalah korban. Melainkan karena ia meninggal dalam situasi yang seharusnya bisa dihindari.
Hubungan mereka yang rumit, antara pelaku, korban, dan sesama manusia yang tersesat, meninggalkan luka psikologis yang dalam bagi Kang Eun Soo. Lantas, apa dampak psikologis kematian Dong Hyun di Walking On Thin Ice? Gulir artikel ini ke atas untuk tahu dampak lengkapnya!
1. Eun Soo terus menyalahkan dirinya sendiri. Ia tahu bahwa keputusan dan tindakannya menjadi penyebab tak langsung kematian Dong Hyun
2. Hal paling menghancurkan bagi Eun Soo adalah fakta bahwa Dong Hyun baru saja ingin memulai hidup yang lebih baik
3. Setelah kematian Dong Hyun, Eun Soo mulai sadar betapa berbahayanya jaringan Phantom
4. Ketakutan menjadi bagian dari hidup Eun Soo. Ia mulai menarik diri, menghindari pertemuan, dan selalu curiga terhadap siapa pun
5. Sejak kejadian itu, Eun Soo hidup dalam ketakutan bahwa Phantom akan membalas. Ia merasa setiap langkahnya diperhatikan
6. Setiap kali mendengar sirine atau melihat polisi, tubuh Eun Soo bereaksi otomatis, tegang, gelisah, bahkan panik
7. Kematian Dong Hyun menjadi pemicu bagi Eun Soo untuk mencari jalan keluar. Ia mulai berpikir untuk keluar dari lingkaran kejahatan
Dampak psikologis kematian Dong Hyun di Walking On Thin Ice ternyata juga cerminan Kang Eun Soo untuk melihat sisi gelap dirinya sendiri. Dari rasa bersalah, trauma, hingga keinginan untuk berubah, semuanya membentuk perjalanan batin seorang manusia yang akhirnya sadar bahwa keselamatan tidak datang dari lari, melainkan dari keberanian untuk mengakui kesalahan di drakor Walking On Thin Ice.
