7 Daya Tarik Park Gi Ppeum di Drakor Pro Bono, Berempati Tinggi!

Park Gi Ppeum (So Ju Yeon) menjadi salah satu karakter yang paling mencuri perhatian di Pro Bono (2025). Ia dikenal sebagai sosok yang ceria, penuh energi, dan terlihat selalu membawa aura positif ke mana pun ia pergi. Di balik kepribadiannya yang hangat, Gi Ppeum adalah tipe orang yang akan total ketika sudah mencintai sesuatu, dan hukum adalah salah satunya.
Kecintaan itu bukan datang tiba-tiba. Dari kebiasaan kecil seperti mencatat pasal-pasal hukum hingga kegigihannya belajar tanpa lelah, Gi Ppeum tumbuh menjadi pengacara muda berbakat yang lulus dengan nilai terbaik. Lebih dari sekadar pintar, ia juga punya empati tinggi dan ketulusan yang membuat penonton mudah bersimpati. Berikut beberapa daya tarik Park Gi Ppeum yang bikin karakternya terasa begitu hidup.
1. Park Gi Ppeum menunjukkan kecintaan yang tulus pada hukum dan menjalaninya bukan sekadar sebagai profesi, melainkan sebagai panggilan hidup

2. Ia memiliki semangat belajar yang tinggi dan menikmati proses memahami hukum, bahkan menjadikannya sebagai hal yang menyenangkan

3. Gi Ppeum selalu mendekati klien dengan empati besar dan berusaha memahami persoalan mereka sebagai manusia, bukan sekadar sebagai kasus

4. Ia memegang idealisme kuat bahwa hukum seharusnya berpihak pada mereka yang lemah dan tidak memiliki kuasa

5. Meski kerap dianggap terlalu idealis atau naif, Gi Ppeum tetap konsisten dengan prinsipnya dan tidak mudah goyah oleh tekanan

6. Pengalaman hidupnya membuat empatinya terasa nyata dan mendorongnya memilih bekerja di tim Pro Bono tanpa mengejar keuntungan materi

7. Meskipun kehidupannya sulit, Gi Ppeum tidak pernah mengeluh dan selalu tampil dengan penuh senyuman dan semangat

Park Gi Ppeum bukan tipe karakter yang bersinar karena ambisi atau kecerdasan semata. Daya tarik utamanya justru terletak pada ketulusan dan empati yang ia bawa dalam setiap kasus. Di tengah dunia hukum yang keras dan penuh kepentingan, kehadiran Gi Ppeum menjadi pengingat bahwa keadilan tidak hanya soal menang atau kalah, tetapi juga soal keberpihakan pada manusia. Tak heran jika karakternya terasa begitu relevan dan mudah dicintai penonton Pro Bono.


















