7 Detail Kecil di Ending Queen of Tears yang Bikin Penonton Berteori

Di ending Queen of Tears, tidak dijelaskan secara rinci seberapa lama time skip sampai anak Baek Hyun Woo dan Hong Hae In lahir. Namun, penonton menyoroti buah anggur yang muncul tepat pada saat keduanya membawa sang anak jalan-jalan di Istana Sanssouci, Jerman. 

Sebagai informasi, salah satu ciri khas dari Istana Sanssouci adalah teras berundak yang sekelilingnya dihiasi oleh pohon anggur. Pada umumnya, pohon anggur membutuhkan waktu 3 tahun untuk berbuah. Oleh karena itu, penonton berteori time skip sampai anak mereka lahir itu membutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun. 

Diceritakan bahwa sebuah rumah sakit di Jerman akhirnya menemukan solusi medis untuk penyakit cloud cytoma yang diderita oleh Hong Hae In. Mereka bisa mengangkat sel-sel tumor yang ada di otaknya dengan melakukan operasi. Sayangnya, efek samping dari pengobatan tersebut bisa menghapus memori Hong Hae In dalam jangka panjang. 

Walaupun hilang ingatan, faktanya hati Hong Hae In tetap tak bisa dibohongi. Ia kembali jatuh cinta saat melihat pesona Baek Hyun Woo. Mereka kembali menjalin cinta meski harus memulainya lagi dari nol.

Namun seiring berjalannya waktu, ingatan Hong Hae In mulai membaik. Bahkan, saat muncul adegan sebuah stoples permen yang terisi penuh, penonton berteori bahwa hal ini mengisyaratkan bahwa ingatan Hong Hae In juga telah pulih sepenuhnya. 

Di ending, diperlihatkan adegan Baek Hyun Woo dan Hong Hae In sedang berjalan-jalan di taman yang penuh dengan bunga sakura. Ternyata, pada saat itu mereka tidak hanya berdua. Tentu, sang buah hati juga ikut dengan mereka.

Di epilog, disorot beberapa bingkai foto yang tersusun rapi. Salah satunya foto Baek Hyun Woo dengan keluarga kecilnya di taman sakura. Meskipun tidak terlihat jelas, penonton mengamati ada jarak antara keduanya dan mereka tampak sedang menggandeng seorang anak perempuan. Busana yang mereka kenakan juga sama persis, bukan?

Sesampainya di Jerman, Hong Hae In sempat menolak untuk melakukan operasi. Kemudian, ia dan Baek Hyun Woo kerap berdoa di gereja untuk meminta petunjuk yang terbaik pada Tuhan. Dalam jajaran foto yang terpampang di epilog, juga terdapat foto Baek Hyun Woo, Hong Hae In, dan anak mereka yang telah bertambah usia sedang berdoa di gereja. Mereka menanamkan jiwa yang religius kepada sang putri sejak dini, ya!

Jerman jadi negara yang dipilih Baek Hyun Woo dan Hong Hae In untuk berbulan madu. Salah satu tempat yang dikunjungi mereka berdua adalah ladang lavender. Tempat itu sangat indah, bahkan jadi salah satu tempat paling bermemori bagi Hong Hae In. 

Meskipun happy ending, Hong Hae In dikisahkan meninggal di tahun 2074. Baek Hyun Woo yang telah lanjut usia rajin mengunjungi tempat peristirahatan terakhir sang istri sambil membawa seikat bunga lavender. Bunga tersebut pernah jadi saksi bisu kisah cinta mereka berdua.

Baek Hyun Woo menikmati hari demi hari bersama keluarga kecilnya dengan bahagia. Alam semesta pun mendukung dengan memancarkan cuaca yang sangat cerah. Namun, seketika cuaca berubah menjadi gelap saat Hong Hae In telah tiada.

Langit hitam kelabu mengibaratkan perasaan Baek Hyun Woo saat harus menjalani kehidupan tanpa Hong Hae In. Seperti yang telah diucapkan sebelumnya, Baek Hyun Woo akan menjalani kehidupan dengan penuh kesedihan jika belahan jiwanya itu meninggal lebih dulu.

Saat berbulan madu, pemakaman yang terletak di tengah taman juga jadi salah satu tempat favorit Hong Hae In. Pemakaman tersebut sama sekali tidak menyeramkan, justru terlihat asri dan damai dengan berbagai macam bunga yang menghiasi sekelilingnya. 

Di sana, Hong Hae In berhalusinasi melihat seorang pria paruh baya yang mengunjungi makam istrinya. Ternyata, puluhan tahun kemudian, pria paruh baya yang dilihat dalam halusinasi Hong Hae In adalah Baek Hyun Woo yang sedang mengunjungi makam miliknya. 

Lokasi pemakaman tersebut sama persis dengan apa yang dilihat Hong Hae In saat bulan madu di Jerman. Beberapa batu nisan di sekitarnya juga bertuliskan nama asing. Mungkinkah Hong Hae In dan Baek Hyun Woo menetap di Jerman dan menjadikan negara tersebut sebagai tempat peristirahatan terakhirnya?

Mengamati detail-detail kecil seperti di atas setidaknya bisa mengobati kerinduan penonton pada drakor Queen of Tears yang telah tamat. Sekali lagi, itu semua hanyalah teori semata, ya! Gimana, apakah kamu menemukan detail-detail lainnya? Spill, ya!