Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Drakor Bertema Luka Batin dan Krisis Identitas, Bikin Terenyuh!

poster KDrama The Sound of Magic (instagram.com/jichangwook) | Park Bo Young di KDrama Our Unwritten Seoul (dok.tvN/Our Unwritten Seoul)
poster KDrama The Sound of Magic (instagram.com/jichangwook) | Park Bo Young di KDrama Our Unwritten Seoul (dok.tvN/Our Unwritten Seoul)

Merasa bingung dengan siapa dirimu sebenarnya? Atau sering merasa hampa meski semuanya tampak baik-baik saja di luar? Kamu gak sendirian. Banyak orang pernah mengalami luka batin dan krisis identitas yang sulit dijelaskan. Menariknya, sejumlah drama Korea berhasil menggambarkan konflik ini secara emosional dan jujur, seakan menampar kita dengan kenyataan yang relate banget.

Lewat karakter-karakter yang rapuh, pencarian jati diri yang getir, dan perjuangan untuk berdamai dengan masa lalu, deretan drakor ini bisa jadi cermin bagi siapapun yang sedang merasa kehilangan arah. Gak hanya menyentuh, kisah mereka juga menyadarkan bahwa luka batin dan krisis identitas bukan aib, tapi bagian dari proses menjadi manusia seutuhnya. Yuk, simak tujuh drakor paling menyentuh yang bisa membuatmu lebih memahami dirimu sendiri!

1. It's Okay, That's Love (2014)

poster KDrama It's Okay, That's Love (dok.SBS/It's Okay, That's Love)
poster KDrama It's Okay, That's Love (dok.SBS/It's Okay, That's Love)

Jang Jae Yeol (Jo In Sung) adalah penulis novel kriminal populer yang karismatik, tapi ternyata mengidap skizofrenia. Ia jatuh cinta pada Ji Hae Soo (Gong Hyo Jin), seorang psikiater yang juga menyimpan trauma masa kecil dan takut akan keintiman. Keduanya adalah contoh bagaimana dua orang yang terluka bisa saling melukai atau justru menyembuhkan.

It's Okay, That's Love mengangkat stigma terhadap gangguan mental dengan sangat elegan dan empatik. Bukan hanya Jae Yeol yang butuh penyembuhan, tapi juga Hae Soo yang selama ini menghindari luka dalam dirinya. It’s Okay, That’s Love menyentuh karena menggambarkan cinta sebagai proses saling menerima, bukan sekadar romansa manis. Drama ini mengajarkan bahwa mengenali luka batinmu sendiri adalah satu-satunya cara untuk tidak mengulanginya pada orang lain.

2. Kill Me, Heal Me (2015)

poster KDrama Kill Me, Heal Me (dok.MBC/Kill Me, Heal Me)
poster KDrama Kill Me, Heal Me (dok.MBC/Kill Me, Heal Me)

Cha Do Hyun (Ji Sung) adalah pewaris chaebol yang menderita Dissociative Identity Disorder (DID) akibat trauma masa kecil yang parah. Ia hidup dengan tujuh kepribadian berbeda, masing-masing muncul untuk melindunginya dari rasa sakit yang tak mampu ia hadapi sendiri. Ada yang agresif, centil, hingga gemar berbuat onar. Semua mencerminkan sisi-sisi luka tersembunyi dalam dirinya.

Pertemuannya dengan Oh Ri Jin (Hwang Jung Eum), seorang psikiater muda, menjadi titik balik dalam proses penyembuhan Do Hyun. Kill Me, Heal Me adalah drama yang kompleks namun sangat menyentuh, memperlihatkan betapa kuat dampak trauma masa kecil terhadap pembentukan jati diri. Setiap kepribadian bukan hanya gangguan, tapi juga manifestasi dari rasa sakit yang belum pernah ia ungkapkan. Drama ini bisa membuatmu memahami betapa pentingnya mengenali, menerima, dan menyembuhkan luka batinmu sendiri.

3. Cheese in the Trap (2016)

poster KDrama Cheese in the Trap (dok.tvN/Cheese in the Trap)
poster KDrama Cheese in the Trap (dok.tvN/Cheese in the Trap)

Hong Seol (Kim Go Eun) adalah mahasiswi cerdas dan pekerja keras yang terlibat hubungan dengan Yoo Jung (Park Hae Jin), senior kampus yang populer namun misterius. Yoo Jung tampak sempurna di luar, tapi menyimpan sisi manipulatif yang membuat Hong Seol meragukan siapa dia sebenarnya. Seiring waktu, hubungan mereka menjadi ujian bagi Seol untuk mengenali luka batin dan batas toleransinya sendiri.

Drama ini memperlihatkan bagaimana orang yang terlihat baik-baik saja bisa menyimpan sisi gelap yang tak mudah ditebak. Yoo Jung adalah sosok yang hidup dalam kontradiksi, sementara Seol harus menghadapi dilema antara intuisi dan rasa sayang. Cheese in the Trap cocok buat kamu yang sering mempertanyakan relasi, peran, dan bagaimana identitas diri terbentuk saat berada di bawah pengaruh orang lain.

4. Come and Hug Me (2018)

poster KDrama Come and Hug Me (dok.MBC/Come and Hug Me)
poster KDrama Come and Hug Me (dok.MBC/Come and Hug Me)

Chae Do Jin (Jang Ki Yong) adalah seorang polisi muda yang menyembunyikan masa lalunya. Ia anak dari seorang pembunuh berantai. Luka akibat masa kecil yang dipenuhi rasa bersalah dan trauma membuatnya selalu merasa terasing. Satu-satunya orang yang mengerti perasaannya adalah Han Jae Yi (Jin Ki Joo). Ia merupakan putri dari salah satu korban pembunuhan ayah Do Jin.

Drama ini penuh emosi karena memperlihatkan bagaimana seseorang bisa merasa berdosa karena darah yang mengalir di tubuhnya. Do Jin selalu merasa tak pantas untuk hidup normal karena masa lalunya. Come and Hug Me menunjukkan bahwa krisis identitas bukan hanya soal siapa kita, tapi juga siapa keluarga kita. Jika kamu pernah merasa dihantui oleh asal-usul atau warisan keluarga, drama ini bisa menjadi pelipur dan pengingat bahwa kamu tetap berhak memiliki masa depan.

5. Beyond Evil (2021)

poster KDrama Beyond Evil (dok.JTBC/Beyond Evil)
poster KDrama Beyond Evil (dok.JTBC/Beyond Evil)

Lee Dong Sik (Shin Ha Kyun) adalah detektif yang hidup dalam bayang-bayang kasus pembunuhan di masa lalu. Saat kasus serupa kembali terjadi, ia harus bekerja sama dengan Han Joo Won (Yeo Jin Goo), detektif muda penuh rahasia. Dalam penyelidikan yang penuh ketegangan, Dong Sik harus menghadapi kebenaran yang mengguncang identitasnya sebagai korban, pelaku, atau keduanya.

Beyond Evil bukan hanya tentang misteri kriminal, tapi juga tentang pencarian kebenaran dalam diri sendiri. Drama ini mempertanyakan apakah identitas kita dibentuk oleh apa yang kita lakukan atau apa yang orang lain percayai tentang kita. Cocok untuk kamu yang sering merasa bersalah atas masa lalu atau mempertanyakan siapa kamu sebenarnya. Drama ini mengajakmu menyelami sisi tergelap diri manusia dan kembali dengan pemahaman baru.

6. The Sound of Magic (2022)

poster KDrama The Sound of Magic (instagram.com/jichangwook)
poster KDrama The Sound of Magic (instagram.com/jichangwook)

Drama musikal fantasi ini mengisahkan Yoon Ah Yi (Choi Sung Eun), siswi SMA yang terpaksa menjadi dewasa terlalu cepat. Ia hidup dalam kemiskinan, ditinggal ayahnya, dan harus merawat adik sendirian. Dunia yang keras membuatnya kehilangan kepercayaan pada keajaiban. Namun segalanya berubah saat ia bertemu pesulap misterius Ri Eul (Ji Chang Wook), yang mengajaknya untuk kembali percaya pada mimpi.

Meski dibalut musik dan visual yang ajaib, The Sound of Magic menyimpan pesan kelam tentang tekanan hidup, ekspektasi orang dewasa, dan kehilangan jati diri. Ah Yi tak tahu lagi siapa dirinya karena terlalu lama memendam luka dan beban. Drama ini membisikkan harapan bahwa percaya pada hal kecil seperti keajaiban adalah salah satu cara untuk bertahan. Cocok ditonton saat kamu sedang lelah dan ingin mengingat bahwa punya mimpi bukan hal kekanak-kanakan.

7. Our Unwritten Seoul (2025)

Park Bo Young di KDrama Our Unwritten Seoul (dok.tvN/Our Unwritten Seoul)
Park Bo Young di KDrama Our Unwritten Seoul (dok.tvN/Our Unwritten Seoul)

Yu Mi Ji (Park Bo Young) dan Yu Mi Rae (Park Bo Young) adalah saudara kembar identik yang dibesarkan dengan nama dan harapan yang sangat berbeda. Mi Rae yang berarti “masa depan” tumbuh menjadi perempuan sukses, sedangkan Mi Ji yang berarti “belum terungkap” merasa terjebak dalam hidup yang penuh kekacauan dan kehilangan arah. Mi Ji percaya bahwa namanya adalah kutukan yang membuat hidupnya tak menentu.

Drama ini mengeksplorasi bagaimana nama bisa menjadi beban eksistensial. Mi Ji menyimpan rasa sakit karena merasa dirinya tidak diberi makna sejak awal. Our Unwritten Seoul menyentuh tema krisis identitas dari sudut pandang yang unik. Cocok buat kamu yang sering mempertanyakan nilai dirimu, karena drama ini mengingatkan bahwa takdir bukan cuma soal nama, tapi bagaimana kamu memilih menjalaninya.

Setiap orang pernah merasa tersesat dalam dirinya sendiri. Drama-drama di atas menjadi bukti bahwa luka batin dan pencarian jati diri adalah hal yang sangat manusiawi. Meski menyakitkan, proses itu bisa membuat kita lebih kuat dan lebih memahami diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us