7 Drakor Menegangkan yang Mirip Film Mantis, Dunia Hitman Penuh Intrik

Kim Soo Hyun (Jang Ki Yong) adalah seorang dokter hewan yang diam-diam berprofesi sebagai pembunuh bayaran. Hidupnya berubah ketika ia bertemu Do Hyun Jin (Nana), seorang detektif yang sedang menyelidiki kasus besar. Ketegangan mulai terjalin ketika masa lalu Soo Hyun perlahan terbongkar, memperlihatkan luka lama yang membuatnya masuk ke dunia hitman. Sama seperti film Mantis, drama ini menggabungkan aksi brutal dengan sisi emosional yang menyayat hati.

Kekuatan Kill It terletak pada nuansa noir yang kental. Penonton tidak hanya disuguhkan adegan tembak-menembak, tetapi juga perjalanan batin seorang pria yang mencari identitas dan arti hidup. Pertemuan dengan Hyun Jin membuatnya dihadapkan pada pilihan sulit, apakah melanjutkan hidup sebagai mesin pembunuh, atau mencoba membuka diri pada kesempatan baru? Kisah ini penuh ketegangan, romansa samar, sekaligus getirnya kehidupan yang tak bisa ditebus.

Jerome (Yoo Tae O) muncul sebagai musuh bebuyutan Cha Dal Geon (Lee Seung Gi). Ia bukan sekadar lawan, melainkan pembunuh bayaran berhati dingin yang selalu menebar ancaman di setiap langkah Dal Geon. Karakter Jerome digambarkan begitu licin, penuh strategi, dan tak pernah menunjukkan belas kasihan sedikit pun pada siapa pun yang menghalangi jalannya. Kehadirannya menambah rasa mencekam, seakan membuat penonton tak pernah bisa bernapas lega saat menyaksikan perjuangan Dal Geon membongkar konspirasi besar yang melibatkan banyak pihak.

Ketegangan semakin terasa ketika Jerome dan Dal Geon terjebak dalam pertarungan hidup dan mati. Bukan hanya soal adu fisik, tapi juga pertarungan kecerdikan dan strategi yang membuat cerita semakin menegangkan. Penonton dibuat ikut merasakan kegelisahan Dal Geon, sekaligus kebencian mendalam terhadap Jerome yang begitu dingin dan tanpa rasa. Justru karakter inilah yang membuat drama Vagabond terasa semakin hidup, karena musuh yang begitu kuat mampu meninggalkan jejak mendalam dalam setiap episodenya.

Cha Mu Sik (Choi Min Sik) adalah legenda di dunia kasino yang membangun kekuasaannya dari bawah. Namun, hidupnya mulai runtuh ketika ia terseret dalam kasus kriminal besar, hingga harus berjuang mempertahankan posisinya di dunia yang penuh intrik. Sama halnya dengan film Mantis, drama ini menyingkap kerapuhan para tokoh yang berada di puncak dunia kriminal, sekaligus menunjukkan bagaimana satu keputusan bisa menghancurkan segalanya.

Big Bet bukan hanya tentang uang dan kekuasaan, melainkan juga tentang harga diri, pengkhianatan, dan kegigihan bertahan hidup. Penonton akan dibawa masuk ke dunia gelap yang gemerlap di luar, namun penuh luka di dalamnya. Setiap karakter punya luka dan ambisi yang membuat cerita semakin tajam. Drama ini membuktikan bahwa hidup di dunia bawah tanah bukanlah tentang menang, melainkan tentang bertahan lebih lama dari yang lain.

Di tengah masa pendudukan Jepang pada tahun 1920-an, sekelompok orang dari latar belakang berbeda dipertemukan oleh satu hal, yaitu keinginan untuk bertahan hidup sekaligus merebut kembali martabat yang direnggut. Lee Yoon (Kim Nam Gil), mantan tentara yang hidup dengan rasa bersalah, memilih jalan pedang demi melindungi orang-orang yang tak berdaya. Bersamanya ada Nam Hee Shin (Seohyun), perempuan cerdas yang menyembunyikan identitas demi bisa memperjuangkan kebebasan bangsanya. Kehidupan mereka dipenuhi darah, pelarian, dan tekad yang tak mudah dipatahkan. Setiap pertemuan, setiap pertempuran, terasa seperti taruhan terakhir untuk menegakkan harga diri di tengah tirani.

Yang tak kalah mencuri perhatian adalah Eon Nyeon (Lee Ho Jung), seorang perempuan muda yang justru memilih jalan berbeda. Meski anggun dari luar, hatinya dingin dan kejam; baginya, uang lebih berharga daripada nyawa. Sebagai pembunuh bayaran, ia mampu menembak tanpa ragu, menjadikan darah sebagai harga yang sepadan dengan koin yang ia genggam. Kehadirannya menghadirkan dilema, yakni apakah seseorang bisa tetap manusia ketika ia rela menukar moral dengan emas? Di balik semua itu, drakor Song of the Bandits bukan hanya kisah tentang aksi dan perlawanan, tetapi juga tentang luka, cinta, dan pilihan hidup yang tak pernah sederhana. Penonton dibuat hanyut dalam rasa getir, kagum, sekaligus ngeri menyaksikan dunia tanpa kepastian di mana kebaikan dan kejahatan saling bertabrakan.

Kang Yoo Ra (Jang Na Ra) tampak seperti istri biasa yang penuh kasih, sibuk mengurus rumah tangga, dan menciptakan kehidupan harmonis untuk keluarganya. Namun di balik senyum hangatnya, ia menyimpan identitas yang tak pernah dibayangkan siapa pun. Yoo Ra sebenarnya pernah dilatih sebagai pembunuh, dengan keterampilan mematikan yang membuatnya berbahaya sekaligus tak tertandingi. Kini ia memilih menutupi masa lalunya dan menjalani hidup tenang bersama suaminya, Kwon Do Hoon (Jang Hyuk), seorang agen rahasia di NIS. Kehidupan keluarga yang terlihat normal itu sejatinya hanyalah topeng yang rapuh, karena setiap saat rahasia bisa terbongkar dan mengguncang segalanya.

Ketika masa lalunya perlahan mengejarnya kembali, Yoo Ra harus menghadapi pilihan sulit antara menjaga kehangatan rumah tangga atau kembali menggunakan sisi gelap dirinya untuk bertahan hidup. Hubungannya dengan Do Hoon pun diuji, karena cinta yang mereka bangun ternyata penuh dengan kebohongan kecil dan rahasia besar. Drama ini bukan hanya menampilkan aksi mendebarkan, tetapi juga menyoroti arti keluarga, kesetiaan, dan pengorbanan. Penonton akan diajak merasakan ketegangan sekaligus haru, karena di balik peluru dan misi berbahaya, ada cinta yang terus diperjuangkan. Kehidupan Yoo Ra menjadi gambaran getir tentang bagaimana seseorang rela mengubur masa lalu demi melindungi masa depan yang ia cintai.

Hong Tae Ra (Lee Ji Ah) terlihat memiliki hidup yang sempurna. Ia menikah dengan Pyo Jae Hyun (Lee Sang Yoon), sosok pengusaha brilian sekaligus calon presiden yang dihormati banyak orang. Dari luar, Tae Ra digambarkan sebagai istri yang anggun dan ibu yang penuh kasih untuk putrinya. Namun, di balik kehidupan yang tampak indah, ia menyimpan luka dan rahasia besar. Tae Ra pernah diculik dan dilatih menjadi pembunuh bayaran, membuatnya terbiasa hidup dengan darah dan ketakutan. Ingatan itu sempat terkubur, sampai satu peristiwa memicu masa lalunya kembali. Hidup yang ia kira stabil runtuh, dan ia harus menghadapi siapa dirinya sebenarnya, apakah seorang ibu yang ingin melindungi keluarganya atau mesin pembunuh yang tak bisa melarikan diri dari masa lalu?

Perjalanan Tae Ra berubah menjadi pertarungan sengit antara kebenaran, cinta, dan pengkhianatan. Ia menemukan bahwa orang-orang terdekatnya menyimpan rahasia, bahkan suaminya sendiri bukanlah pria sebaik yang dunia lihat. Hubungan dengan teman dan musuhnya menjadi kabur; tak ada yang benar-benar bisa dipercaya. Tae Ra terjebak di persimpangan jalan yang penuh darah, dengan satu tujuan yang jelas, yakni melindungi orang yang ia cintai meski harus menantang kekuasaan besar. Drama ini mengguncang emosi penonton dengan plot twist tak terduga, menyisakan rasa getir sekaligus haru ketika melihat seorang perempuan berjuang melawan takdir yang dipaksakan kepadanya.

Jeong Ji An (Kim Hye Jun) tumbuh tanpa orang tua sejak kecil. Ia takut, trauma, dan selalu menyimpan pertanyaan tentang siapa dia sebenarnya. Ibunya dibunuh oleh ayahnya sendiri, lalu sang ayah dianggap bunuh diri di hari pemakaman neneknya. Ji An selanjutnya diasuh oleh pamannya, Jeong Jin Man (Lee Dong Wook), sosok yang pendiam, misterius, tapi juga satu-satunya yang dia miliki. Jin Man mengelola sebuah shopping mall online yang tampaknya biasa, namun ada aura rahasia yang tak bisa dia jelajahi. Ji An memutuskan hidup mandiri seusai kuliah, merasakan bahwa dirinya harus menentukan jalan yang berbeda dari bayangan masa lalu yang selalu membayanginya.

Semua berubah drastis ketika Ji An menerima kabar bahwa Jin Man meninggal secara mendadak dan bunuh diri menurut laporan kepolisian. Kematian itu mengguncangkan hidupnya, memaksanya kembali ke rumah pamannya dan mulai membuka lapisan rahasia yang selama ini tersembunyi di balik toko itu. Ia menemukan bahwa mall online tersebut bukan tempat belanja biasa. Ada barang-barang senjata ilegal, alat pelengkap pembunuhan, hingga petunjuk bahwa pamannya telah mempersiapkannya, entah untuk mencari kebenaran atau entah bertahan hidup. Ketika ia menyelidiki, sekumpulan pembunuh bayaran profesional mulai memburunya; drone para pembunuh bayaran tiba di ambang pintu; kenangan masa lalu dan pelatihan aneh yang diberikan Jin Man menyeruak kembali. Ji An harus memilih, apakah melawan bayangan bahaya demi menemukan kebenaran, atau terus hidup dalam kekhawatiran dan ketidakpastian?

Drama Korea selalu punya cara unik menggabungkan aksi penuh adrenalin dengan emosi yang menusuk hati. Sama seperti film Mantis, tujuh drakor di atas membuktikan bahwa dunia hitman bukan hanya soal kekerasan, melainkan juga luka batin dan dilema hidup. Siap-siap hanyut dalam cerita yang membuatmu sulit bernapas sekaligus sulit berhenti menonton, ya!