Bikin Nangis! 3 Drakor Ini Membuka Pandanganmu Terhadap Orang Tua
Di dunia ini terdapat beberapa orang tua yang tak bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Begitu pula sebaliknya, ada beberapa anak yang tak bisa membaktikan dirinya pada orang tua. Walau tidak semua seperti itu, tetapi orang-orang seperti itu memang ada.
Berbicara mengenai hubungan antara anak dengan orang tua memanglah hal yang rumit. Sebab, hubungan yang terjalin di antara keduanya dapat berpengaruh terhadap perkembangan emosional dan psikologis yang ada.
Pada zaman dengan pemikiran yang lebih terbuka ini banyak anak yang merasa bahwa orang tua telah merusak mental mereka. Mereka merasa memiliki orang tua yang toxic.
Kasus seperti ini memang nyata ada, akan tetapi sebelum menilai tentang orang tua kita alangkah baiknya kita mencoba untuk memahami mereka terlebih dahulu. Barangkali dengan begitu kita bisa mengerti dengan keadaan yang terjadi dan menjaga hubungan untuk lebih baik dan harmonis bersama mereka.
Nah, di bawah ini adalah rekomendasi drama Korea yang akan membuka pandanganmu terhadap orang tua. Sehingga kamu tidak akan asal dalam memberikan penilaian terhadap mereka.
1. Twinkling Watermelon
Drama bertema time travel ini menceritakan tentang seorang remaja bernama Ha Eun Gyeol (Ryeo Un) yang terlahir dari keluarga penyandang disabilitas. Ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya tidak bisa berbicara dan mendengar. Sehingga, dalam sehari-hari mereka menggunakan bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi satu sama lain.
Sebagai remaja dengan semangat yang masih membara dalam meraih impiannya, Eun Gyeol ingin memiliki kebebasan di dalam hidupnya. Dia yang memiliki minat terhadap dunia musik, diam-diam bergabung ke dalam sebuah band dan menjadi seorang gitaris. Sebab ayahnya tidak pernah setuju dengan mimpinya di dunia musik tersebut.
Suatu hari, Eun Gyeol bertengkar dengan ayahnya setelah sang ayah mengetahui jika dia diam-diam bergabung degan grup band. Setelah berdebat ia pun pergi dengan emosi yang membara, Eun Gyeol hampir membanting gitarnya tetapi urung karena melihat sebuah toko musik Viva La Vida. Dia pun berniat menjual gitarnya ke toko tersebut, namun malah terlempar ke masa lalu saat ayah dan ibunya masih remaja.
Pada tahun itu dia bertemu dengan ayah dan ibunya yang masih muda. Dari sanalah ia kemudian mengetahui tentang kesulitan-kesulitan yang mereka alami sewaktu muda.
Eun Gyeol juga jadi tahu sebuah fakta jika ayahnya dahulu bisa berbicara dan mendengar serta apa yang menyebabkan sang ayah menjadi tuli. Perlahan dia pun mulai bisa memahami tentang mereka termasuk mengapa ayahnya begitu menentangnya untuk bermusik.
2. My Perfect Stranger
Masih tentang time travel, drama My Perfect Stranger kisahkan tentang seorang wanita bernama Baek Yoon Young (Jin Ki Joo) dan Yoon Hae Joon (Kim Dong Wook) yang mengalami time travel ke masa lalu. Ke masa di mana orang tua mereka masih muda.
Pada tahun 1987 tersebut, Yoon Hae Joon pun berusaha untuk mencari sebuah kebenaran di balik kasus pembunuhan berantai yang terjadi pada tahun tersebut tetapi kasusnya belum terpecahkan sampai pada masa kini.
Sementara itu, Baek Yoon Young yang menyadari bahwa dirinya berada pada masa muda orangtuanya pun berusaha untuk mencegah mereka agar tak menikah. Semua ini dilakukannya karena melihat ibunya yang menderita hingga akhirnya bunuh diri pada masa depan.
Pada perjalanan lintas waktu ini, Baek Yoon Young yang semula sangat membenci ayahnya hingga ingin mengubah takdir mereka dengan mencegah agar tak terjadi pernikahan, akhirnya melihat suatu fakta menyedihkan dari sang ayah. Yaitu alasan mengapa kaki ayahnya bisa pincang seumur hidup, yaitu karena dipukuli oleh polisi untuk mengakui hal yang tak pernah diperbuatnya.
Dari perjalanan lintas waktu ini, Yoon Young bisa melihat bagaimana penderitaan yang dirasakan oleh kedua orangtuanya sewaktu muda. Baik itu yang dialami oleh ayah maupun ibunya. Membuat Yoon Young akhirnya sadar jika selama ini dia telah salah menilai mereka.
Ada sebuah quotes yang sangat mengena dari drama ini yaitu "Mereka mengenalku seumur hidup, tetapi aku mengenal mereka hanya sebagian dari hidupnya sekarang. Banyak cerita yang tidak kuketahui tentang orangtuaku. Tidak adil rasanya menghakimi mereka hanya karena beberapa hal yang tidak sesuai dengan preferensiku."
3. When Life Gives You Tangerines
When Life Gives You Tangerines merupakan drama yang tayang pada 2025. Drama ini kisahkan tentang kisah cinta dua orang pada tahun 1950-an yang mana tak hanya mengangkat seputar cinta saja. Ada banyak isu yang juga diangkat di drama ini, seperti pendidikan, misogini, dan budaya patriarki yang dikemas dengan baik sesuai dengan realitas kehidupan yang ada.
Dari perjalanan kisah cinta masa muda Ae Sun (IU) dan Gwan Sik (Park Bo Gum) hingga tua serta perjuangan mereka untuk bisa hidup dengan layak, banyak sekali yang bisa diambil untuk dijadikan pelajaran.
Termasuk bagaimana perjuangan Ae Sun dan Gwan Sik sebagai orang tua dalam membesarkan anak-anaknya dan memberikan mereka kehidupan yang layak. Dari mulai anak-anak mereka masih kecil bahkan sampai mereka sudah berkeluarga. Kasih sayangnya sebagai orang tua tetaplah sama, tidak ada yang berubah.
Dari drama yang banyak menguras air mata ini, kamu tak hanya akan diperlihatkan tentang bagaimana perjuangan orang tua dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya, tetapi lebih daripada itu. Termasuk bagaimana mereka memastikan anaknya tidak mengalami hal yang sama dengan mereka.
Manusia memang tidak pernah bisa luput dari kesalahan. Akan tetapi, menghakimi orang tua begitu saja tanpa pernah mencoba melihat tentang mereka dari sudut pandang yang lain juga bukanlah hal yang benar. Sebab, terkadang bukan hanya mereka yang tidak benar-benar tahu tentang kita, tetapi kita juga tak pernah mau tahu tentang mereka.
Buat kamu yang mungkin memiliki pandangan yang lain terhadap orangtuamu entah itu karena kesalahan yang pernah mereka perbuat atau hanya karena kesalahpahaman yang ada.
Coba, deh tonton ketiga drama di atas. Pandanganmu tentang mereka akan lebih terbuka dan kamu tak akan mudah menjudge orang lain tanpa tahu mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
