7 Drama Korea Mirip S Line, Ketika Rahasia Tersingkap!
Bayangkan jika semua hubungan fisik yang pernah kamu jalani secara tiba-tiba terlihat oleh orang lain hanya lewat garis merah yang menggantung di atas kepala. Itulah konsep mengejutkan dalam S Line, drama Korea terbaru yang menyuguhkan misteri sosial dengan balutan fantasi yang sarat simbol. Fenomena garis merah tak hanya memicu konflik batin, tapi juga mengungkap sisi kelam hubungan manusia yang selama ini tersembunyi. Ketegangan pun meningkat saat Han Ji Wook (Lee Soo Hyuk), seorang detektif yang terlibat dalam penyelidikan, menemukan bahwa garis merah tersebut bisa menjadi petunjuk dalam membongkar kejahatan.
Cerita ini tidak hanya menyajikan ketegangan, tetapi juga menggugat konsep privasi, moralitas, dan hubungan personal dalam era modern. Jika kamu terpikat dengan S Line, ada banyak drama Korea lain yang punya atmosfer serupa, baik dari sisi konsep hubungan yang tidak biasa, ikatan tak terlihat antarmanusia, hingga penyelidikan terhadap sesuatu yang misterius namun personal. Yuk, lanjutkan membaca dan temukan deretan drakor mirip S Line yang tak kalah menggugah pikiran dan perasaanmu, ya!
1. Signal (2016)
Menghubungkan masa lalu dan masa kini lewat walkie-talkie misterius, Signal menampilkan koneksi lintas waktu yang sangat kuat. Seorang profiler modern dan seorang detektif dari masa lalu bekerja sama untuk memecahkan kasus yang tidak terselesaikan. Mereka tidak pernah bertemu, tetapi ikatan antara mereka tumbuh melalui kepercayaan dan rasa keadilan yang sama. Konsep hubungan tak langsung seperti ini mengingatkan pada garis merah di drakor S Line.
Setiap kasus dalam Signal juga membuka luka sosial yang besar dan menyingkap hubungan antara korban dan pelaku. Drama ini mengangkat bagaimana satu peristiwa di masa lalu bisa memengaruhi hidup banyak orang di masa kini. Sama seperti S Line, Signal juga membuat penonton merenungkan dampak dari koneksi antarmanusia yang melintasi batas logika.
2. My Mister (2018)
Drama ini menyuguhkan hubungan antarmanusia yang kompleks tanpa perlu unsur romantis yang gamblang. Seorang pria dewasa dan wanita muda, masing-masing terluka oleh kehidupan, saling menemukan kekuatan lewat kehadiran satu sama lain. Koneksi mereka tak terlihat secara fisik, tetapi memiliki ikatan emosional yang mendalam. Dalam banyak hal, My Mister menunjukkan bahwa hubungan bisa mengubah seseorang hanya dengan kehadiran dan pengertian, meskipun tak terucap. Drama ini memberikan nuansa intim dan reflektif yang mirip dengan efek psikologis garis merah di drakor S Line.
Setiap karakter dalam My Mister memiliki luka dan beban hidupnya masing-masing. Ketika hubungan personal mereka mulai bersinggungan, segala konflik emosional pun terkuak. Tak hanya bicara tentang rasa sayang, drama ini juga mengangkat bagaimana manusia bisa terhubung karena kesedihan, rasa bersalah, dan harapan yang tersisa. Penonton diajak menyelami lapisan-lapisan emosi yang dalam, seperti layaknya misteri dalam S Line yang perlahan terkuak lewat koneksi antarmanusia.
3. Love Alarm (2019)
Love Alarm juga mengangkat premis hubungan pribadi yang terekspos lewat teknologi. Di dunia di mana aplikasi bisa memberi tahu siapa yang menyukaimu dalam radius tertentu, drama ini memunculkan konflik dan dilema emosional yang dalam. Apakah cinta tetap murni ketika semua perasaan bisa dideteksi dan diumumkan oleh sistem digital? Pertanyaan ini mengingatkan kita pada S Line, di mana hubungan fisik seseorang tak lagi bersifat privat.
Konflik cinta segitiga dalam Love Alarm semakin terasa berat karena ada tekanan sosial dari aplikasi itu sendiri. Di sisi lain, penonton diajak memikirkan apakah keterbukaan hubungan adalah hal yang menyenangkan atau malah menyakitkan. Seperti S Line, drama ini juga mempertanyakan batas antara kenyataan dan teknologi, serta bagaimana manusia bisa kehilangan kontrol atas kehidupan pribadinya.
4. Strangers from Hell (2019)
Mengambil latar di sebuah asrama kumuh, drama ini menampilkan karakter-karakter yang aneh, penuh rahasia, dan terhubung lewat lingkungan sempit. Meskipun tidak ada garis merah yang mengikat, semua tokoh seolah memiliki sejarah kelam yang perlahan terkuak. Ketegangan psikologis yang muncul membuat penonton merasa seperti terjebak di antara hubungan-hubungan yang penuh misteri dan tekanan.
Layaknya drakor S Line, Strangers from Hell menunjukkan bagaimana lingkungan bisa menciptakan koneksi yang tidak sehat. Drama ini menyoroti batas antara kewarasan dan kegilaan, serta bagaimana hubungan sosial bisa menjadi sumber penderitaan. Jika kamu suka genre thriller psikologis dengan suasana gelap, drama ini wajib kamu coba.
5. Extracurricular (2020)
Seorang siswa SMA yang terlibat dalam bisnis gelap demi uang menghadapi konsekuensi besar ketika rahasianya terbongkar. Dalam Extracurricular, relasi yang tampaknya biasa justru memiliki lapisan-lapisan kelam yang memicu kehancuran. Sama seperti S Line, drama ini memperlihatkan bagaimana sesuatu yang tampaknya tersembunyi bisa terekspos dalam sekejap.
Drama ini penuh ketegangan dan memperlihatkan bagaimana koneksi personal antarremaja bisa membawa mereka pada bahaya besar. Keunikan ceritanya membuat kita merenung bahwa siapa pun bisa memiliki sisi gelap yang tersembunyi di balik hubungan sosial yang tampak. Jika kamu tertarik dengan narasi remaja yang gelap dan intens, Extracurricular sangat cocok, nih.
6. Anna (2022)
Anna adalah drama psikologis yang memperlihatkan bagaimana satu kebohongan bisa mengubah seluruh kehidupan seseorang. Karakter utama menjalani hidup dengan identitas palsu, dan setiap hubungan yang ia jalin adalah bagian dari kebohongan tersebut. Layaknya S Line, setiap koneksi personal yang dibangun justru mengarah pada kehancuran ketika rahasia mulai terbuka satu per satu.
Ketegangan dalam Anna terasa mencekam karena kita melihat tokoh utama terus-menerus dihantui oleh masa lalunya. Hubungan personal dalam drama ini bersifat manipulatif dan penuh ilusi, sangat mirip dengan kondisi tokoh-tokoh dalam S Line yang tidak bisa lagi menyembunyikan masa lalu mereka. Jika kamu tertarik pada tema identitas, rahasia, dan hubungan personal yang berlapis, Anna wajib ditonton, lho.
7. Somebody (2022)
Mengangkat tema koneksi tak kasat mata melalui aplikasi kencan, Somebody menyoroti bahaya digitalisasi hubungan dan bagaimana privasi bisa hancur hanya lewat interaksi virtual. Ketika sebuah aplikasi buatan programmer jenius malah digunakan oleh pembunuh berantai untuk mencari korban, hubungan yang awalnya personal berubah menjadi ancaman. Drama ini menunjukkan bagaimana teknologi bisa menghubungkan orang dalam cara yang intim sekaligus mengerikan, mirip dengan S Line yang menguak masa lalu dengan kejam.
Drama ini juga mengeksplorasi konsep keintiman yang melampaui batas-batas normal, dan bagaimana hubungan yang seharusnya privat bisa menjadi alat untuk manipulasi atau kontrol. Karakter utamanya memiliki trauma masa lalu dan koneksi emosional yang kuat, membuat penonton merasa tegang dan penasaran akan arah ceritanya. Jika kamu tertarik pada misteri psikologis dan bagaimana hubungan bisa menimbulkan efek sosial besar, Somebody wajib masuk daftar tonton.
Fenomena dalam S Line hanyalah metafora dari kenyataan bahwa semua hubungan punya jejak, dan kadang, jejak itu tidak mudah dihapus. Sederet drama di atas menyuguhkan versi-versi berbeda dari tema serupa tentang keterikatan, rahasia, dan konsekuensi sosial dari hubungan yang pernah terjalin. Drakor mana yang paling menggugah perasaanmu, nih?
