5 Drama Korea yang Mirip Film Wall to Wall, Misteri di Apartemen!

Tinggal di apartemen seharusnya menjadi simbol kenyamanan dan pencapaian hidup, terutama bagi mereka yang telah berjuang keras untuk memilikinya. Itulah yang dirasakan No Woo Sung (Kang Ha Neul) dalam film Wall to Wall (2025). Setelah bertahun-tahun menabung dan berkorban, termasuk menjaminkan ladang bawang putih milik ibunya, ia akhirnya bisa pindah ke apartemen impiannya. Namun, suasana bahagia itu perlahan berubah menjadi teror tanpa wajah. Suara misterius dari lantai atas mulai mengganggu tidurnya, dan kehidupan barunya berubah menjadi penuh tekanan serta rasa curiga terhadap para tetangga.
Buat kamu yang menyukai thriller psikologis berlatar tempat tertutup seperti apartemen atau perumahan, Wall to Wall menawarkan pengalaman menonton yang mendebarkan dan penuh teka-teki. Kisah investigasi antara Woo Sung dan tetangganya, Jin Ho (Seo Hyeon Woo), mengajak kita masuk ke dalam lorong-lorong sempit ketakutan manusia, antara realita dan kemungkinan adanya kekuatan yang tak kasatmata. Jika kamu menyukai ketegangan semacam ini, ada banyak drama Korea yang bisa menawarkan atmosfer serupa. Berikut sederet drama Korea yang tak hanya menyajikan misteri, tetapi juga membuat kita bertanya-tanya siapa sebenarnya yang bisa dipercaya.
1. The Guest (2018)
Yoon Hwa Pyung (Kim Dong Wook), seorang paranormal muda, bekerja sama dengan seorang pendeta Katolik bernama Choi Yoon (Kim Jae Wook) dan detektif wanita bernama Kang Kil Young (Jung Eun Chae) untuk menyelidiki serangkaian pembunuhan misterius. Kasus-kasus tersebut terhubung dengan roh jahat bernama Park Il Do yang menghantui kehidupan mereka sejak kecil. Meski bertemakan eksorsisme, drama ini banyak mengambil latar ruang pribadi yang berubah jadi arena teror, seperti kamar, apartemen, dan gang-gang sempit. Ketegangan yang terbangun perlahan membuat penonton ikut merasa terjebak dalam atmosfer yang menghimpit.
Sebagaimana film Wall to Wall, drakor The Guest mengeksplorasi dampak psikologis dari pengalaman supernatural dalam ruang privat. Alih-alih menakut-nakuti dengan penampakan, ketakutan dibangun dari perasaan terancam dan kehilangan kendali atas lingkungan sendiri. Meskipun tiga tokohnya memiliki peran berbeda, mereka semua disatukan oleh luka masa lalu dan rasa ingin membebaskan diri dari kegelapan yang terus mengintai. Ini bukan hanya soal roh jahat, tapi juga trauma yang menghantui tanpa suara.
2. Strangers from Hell (2019)
Drama ini mengisahkan Yoon Jong Woo (Im Si Wan), seorang pemuda yang pindah ke Seoul dan tinggal di sebuah asrama murah bernama Eden Gosiwon. Alih-alih mendapat ketenangan, ia justru menghadapi gangguan dari para penghuni lain yang memiliki kepribadian ganjil dan mengerikan, termasuk Seo Moon Zo (Lee Dong Wook). Jong Woo mulai mengalami gangguan psikologis karena rasa takut yang terus menumpuk, terutama setelah beberapa kejadian janggal menimpanya. Lingkungan sempit dan penuh tekanan perlahan-lahan menggiringnya ke jurang kegilaan.
Seiring berjalannya waktu, batas antara kenyataan dan ilusi pun menjadi kabur. Suara-suara aneh di malam hari, serta perilaku para penghuni yang tak bisa diprediksi, membuat Jong Woo merasa terjebak dalam dunia yang tak bisa ia pahami. Sama seperti film Wall to Wall, drama ini mempermainkan psikologi karakter dan penonton dengan intensitas yang meningkat setiap episode. Penonton diajak untuk menebak, apakah ketakutan itu berasal dari luar atau dari dalam pikiran sendiri?
3. Sweet Home (2020)
Setelah kehilangan keluarganya, Cha Hyun Soo (Song Kang) pindah ke apartemen Green Home. Tak lama kemudian, terjadi fenomena aneh di mana orang-orang berubah menjadi monster sesuai dengan keinginan terdalam mereka. Para penghuni apartemen harus bertahan hidup dan membangun solidaritas, sambil menghadapi ketakutan dari luar dan dalam. Apartemen menjadi satu-satunya tempat perlindungan dan sekaligus tempat teror berlangsung.
Atmosfer Sweet Home sangat mirip dengan Wall to Wall, dimana ketegangan dibangun dari ruang sempit dan suara-suara mencurigakan yang datang dari unit lain. Keterasingan dan rasa takut akan tetangga sendiri menjadi tema besar dalam drama ini. Drama ini memperlihatkan bagaimana manusia bisa berubah menjadi ancaman ketika rasa aman direnggut. Pertahanan fisik dan mental menjadi kunci utama untuk bertahan di tempat yang seharusnya menjadi rumah.
4. The Penthouse (2020–2021)
Berlatar sebuah apartemen mewah bernama Hera Palace, drama ini memperlihatkan persaingan sengit antarpenghuni elite. Dari luar, kehidupan mereka tampak sempurna, tapi di balik tembok mahal itu tersembunyi dendam, pengkhianatan, dan pembunuhan. Drama ini menyoroti bagaimana ambisi dan kekuasaan bisa merusak kehidupan seseorang, bahkan dalam lingkup keluarga sendiri. Apartemen yang seharusnya menjadi simbol kemewahan justru menjadi tempat berbagai tragedi.
Walau berbeda dari Wall to Wall yang bernuansa misteri psikologis dan supernatural, The Penthouse tetap menyuguhkan atmosfer penuh tekanan dari kehidupan bertetangga. Ketegangan dibangun dari konflik internal, suara teriakan, dan pengawasan terus-menerus antarpenghuni. Banyak momen di mana penghuni seolah mendengar hal-hal yang tak seharusnya mereka dengar, memunculkan rasa tidak nyaman dalam lingkungan tertutup. Drama ini memperlihatkan bahwa dinding bisa menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang dibayangkan.
5. Happiness (2021)
Kisah bermula ketika sebuah virus misterius mulai menyebar di Seoul dan mengubah manusia menjadi makhluk haus darah. Sebuah apartemen dikarantina, dan para penghuni terjebak di dalamnya tanpa kepastian kapan bisa keluar. Jung Yi Hyun (Park Hyung Sik) dan Yoon Sae Bom (Han Hyo Joo), dua tokoh utama yang tinggal di sana, berusaha menjaga ketertiban sekaligus mencari cara bertahan hidup. Ketegangan tidak hanya datang dari virus, tetapi juga dari rasa curiga dan kepanikan di antara tetangga.
Mirip dengan film Wall to Wall, drakor Happiness menunjukkan bagaimana krisis bisa mengubah dinamika sosial di lingkungan tertutup. Konflik muncul dari suara langkah, suara bisikan, dan ketukan tak dikenal yang datang dari unit sebelah. Drama ini berhasil membangun ketegangan lewat suasana sunyi dan rasa tidak aman dari suara yang seharusnya familiar. Penonton diajak merasakan ketakutan yang lahir dari ketidakpastian di tempat tinggal sendiri.
Kehidupan di apartemen memang tak selalu tentang kenyamanan dan kebebasan. Beberapa cerita justru menunjukkan bahwa dinding-dinding tipis bisa menyimpan rahasia yang lebih dalam dari yang kita kira. Sembari menunggu penayangan film Wall to Wall pada 18 Juli 2025 di Netflix, kamu dapat menjelajah sisi gelap kehidupan bertetangga dari deretan drakor di atas, lho! Mana yang ingin kamu tonton duluan?