4 Alasan Eunseong Berniat Menggulingkan Raja di Check in Hanyang
Konflik drakor Check in Hanyang kini jadi lebih memanas menjelang ending usai terungkapnya jati diri Pangeran Eunseong (Kim Hyun Jin). Rupanya, pangeran yang selama ini dikenal tidak peduli pada takhta, tiba-tiba berniat menggulingkan Raja Lee Hyun Wi (Han Jae Suk), pamannya sendiri. Pangeran Eunseong ternyata telah merencanakan penggulingan ini selama lebih dari 10 tahun.
Keinginan Eunseong untuk menggulingkan raja dan naik takhta, tentu berdasar pada tekad kuat dan perasaan yang selama ini ia rahasiakan. Putra dari mendiang raja (Lee Yang Hee) ini rupanya merupakan korban dari keserakahan orang yang tidak bertanggung jawab. Lantas, apa sebenarnya alasan Eunseong berniat menggulingkan raja di drakor Check in Hanyang?
1. Ayahnya meninggal diracuni
Ayah Eunseong dulunya merupakan seorang raja yang jelas masih sehat dan mampu memimpin negeri. Namun, secara tiba-tiba ayahnya meninggal dunia di kediamannya saat Eunseong masih anak-anak. Kala itu, keluar darah dari mulut ayahnya, tetapi tidak terungkap apa penyebab sebenarnya kematian ayahnya di masa lalu.
Ketika Eunseong tumbuh dewasa, ia mencari tahu fakta kematian ayahnya dan mengetahui bahwa hal itu disebabkan oleh racun. Ia lantas diam-diam menyelidiki orang-orang yang terlibat dalam pengkhianatan teresebut. Demi membalaskan dendam atas kematian ayahnya, Eunseong sangat ingin naik takhta dan menjadi raja Joseon.
2. Pembunuh ayahnya masih bebas
Tidak hanya mengetahui bahwa ayahnya diracuni, Eunseong rupanya telah mengetahui siapa saja orang-orang yang terlibat dalam pengkhianatan itu. Mirisnya, salah satu dari pengkhianat tersebut adalah pamannya atau Raja Lee Hyun Wi. Selain Lee Hyun Wi, ada juga dua orang lainnya, yaitu Oh Young Rak (Yoon Je Moon) dan Cheon Mak Dong (Kim Eui Sung).
Sebagai anak dari korban pembunuhan, tentu sangat menyakitkan melihat komplotan pengkhianat yang membunuh ayahnya masih bisa bebas. Bahkan, ketiganya memiliki kedudukan tinggi mulai dari pemilik penginapan ternama, menteri perang, hingga menduduki takhta raja. Melihat hal itu, tentu membuat Eunseong berambisi untuk naik takhta agar bisa menghukum komplotan para pengkhianat.
3. Muncul keributan pengangkatan putra mahkota, sedangkan Eunseong diabaikan
Naiknya Lee Hyun Wi sebagai raja masih dapat dimaklumi karena Eunseong masih kanak-kanak saat ayahnya meninggal. Namun, setelah Eunseong dewasa, ia tidak dimasukkan dalam pertimbangan pangeran istana yang berhak jadi putra mahkota. Raja dan para pejabat justru sibuk mendebatkan nama Pangeran Muyeong (Bae In Hyuk) dan Pangerang Seonyang (Kim Joo Won).
Perdebatan tentang pewaris takhta sampai membuat istana cukup kacau. Setiap orang sibuk mengajukan kedua pangeran hanya demi kepentingannya masing-masing. Bahkan, ada pejabat yang dengan berani merendahkan Eunseong hanya karena ia terlihat sakit-sakitan.
4. Ingin merebut hak sebagai satu-satunya pewaris dari garis keturunan mendiang raja
Mengetahui fakta bahwa ayahnya meninggal secara tidak adil, Eunseong tentu merasa harus mengembalikan haknya. Mendiang raja terdahulu hanya meninggalkan Eunseong sebagai satu-satunya pewaris takhta dari garis keturunannya. Oleh karena itu, Eunseong merasa dirinya memiliki hak untuk menjadi seorang raja sepeninggal ayahnya.
Keinginan tersebut lantas mendorong Eunseong merebut kekuasaan dengan berbagai tindakan. Ia mulai menjebak Pangeran Muyeong dalam kasus pembunuhan agar kesempatannya naik takhta hilang. Langkah terakhir, Eunseong juga bekerja sama dengan Seol Mae Hwa (Kim Min Jun) dan ketua serikat Uiju yang punya kekuatan.
Empat alasan tersebut cukup kuat mendorong Eunseong berniat menduduki takhta raja. Sebagai anak, tentunya Eunseong ingin mendapat keadilan atas kematian ayahnya. Dengan segala upaya Eunseong, akankah ia berhasil menggulingkan raja dan menggantikannya di ending drakor Check in Hanyang nanti?
