Hong Hae In (Kim Ji Won) merupakan satu-satunya putri dari keluarga konglomerat pemilik Queen Group di drakor Queen of Tears. Sebagai keturunan chaebol, Hae In selalu ambisius dalam meraih apa yang ia inginkan.
Di balik sosoknya yang blak-blakan dan punya harga diri tinggi, Hae In ternyata punya masa lalu yang enggan ia bagikan. Sebagian merupakan masa kelam menurut dirinya. Berikut adalah pemaparannya.
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!
Hae In diceritakan tidak begitu disukai oleh ibunya, Kim Sun Hwa (Na Young Hee). Setiap hari, ibunya selalu nyinyir dan bersikap kurang ramah kepada Hae In. Hal itu karena ia disebut sebagai penyebab kakaknya yang bernama Su Wan meninggal.
Hae In menuturkan, ketika usianya 9 tahun, ia bersama keluarganya melakukan perjalanan untuk liburan musim panas. Namun, terjadi kecelakaan misterius yang menyebabkan Hae In tenggelam di laut. Ia bisa selamat karena ditolong oleh sang kakak.
Walaupun peristiwa itu bukan salahnya, Hae In beberapa kali menampakkan rasa bersalah atas kematian yang menimpa kakaknya. Ia mengaku rasa bersalah tidak bisa hilang dari dirinya karena ia merasa telah mencuri nyawa kakaknya
Setelah kakaknya meninggal, rumor buruk terus menimpa Hae In. Ketika ia SMA, ia harus pindah ke Amerika karena rumor itu terus beredar di sekolahnya.
Fakta uniknya, ketika ia bersedih dan harus pindah, ia bertemu dengan Baek Hyun Woo (Kim Soo Hyun) yang kini menjadi suaminya. Saat itu, Hae In menangis karena kemalangan hidupnya. Namun, Hyun Woo mengira Hae In menangis karena terluka akibat jatuh dalam perjalanan keluar dari kelas.
Hae In dan Hyun Woo saling kenal ketika mereka bekerja di perusahaan yang sama. Karena tak pernah terlihat menonjol layaknya anak konglomerat, Hae In dikira berasal dari keluarga miskin oleh Hyun Woo. Hyun Woo sendiri mengaku mampu apabila harus menafkahi Hae In karena ia merupakan lulusan universitas terbaik di Korea dan berasal dari keluarga terpandang di desa Yongduri.
Pada suatu hari, kakak Hyun Woo, Baek Mi Seon (Jang Yoon Joo) sempat menyuruh Hae In putus dengan Hyun Woo karena mengira Hae In hanya akan memanfaatkan adiknya itu. Seperti Hyun Woo, ia mengira Hae In adalah orang miskin sehingga ia nekat membawa amplop berisi uang untuk menyuruh Hae In putus hubungan dengan Hyun Woo.
Datang ke Jerman ternyata bukan hal yang asing bagi Hae In. Ketika baru menikah dengan suaminya tiga tahun silam, ia sudah pernah ke sana untuk bulan madu. Ia mempunyai tempat favorit di negara tersebut, yakni Sanssouci. Bagi Hae In, mengunjungi tempat itu bisa memberi kesenangan tersendiri terhadap dirinya.
Sekitar satu tahun setelah menikah, Hae In dan Hyun Woo mengetahui bahwa mereka akan dikaruniai seorang anak. Tentu itu menjadi kebahagiaan bagi mereka karena pernikahan mereka akan terasa lengkap dengan kehadiran buah hati. Segala hal untuk keperluan jabang bayi dipersiapkan dengan sepenuh hati oleh mereka.
Sayangnya, kebahagiaan mereka itu tidak berlangsung lama karena Hae In keguguran. Namun, Hae In tidak ingin tampak lemah. Ia langsung menyuruh orang-orangnya untuk membuang segala peralatan di kamar calon bayinya.
Hal itu pula yang membuat dirinya pisah kamar dengan Hyun Woo. Suaminya itu tidak ingin melupakan calon anaknya yang telah tiada begitu saja. Ia pun memilih untuk menempati kamar tersebut. Di sisi lain, Hae In sebenarnya jauh lebih sedih karena sebagai ibu ia juga merasa kehilangan. Namun, ia merasa ia tidak berhak untuk sekadar menangis sehingga ia lebih suka memperlihatkan diri sebagai sosok yang sibuk dan tegas.
Hae In merupakan karakter yang punya harga diri sangat tinggi. Karena sifatnya yang demikian, fakta masa lalunya, terutama yang menyakitkan tidak pernah diketahui oleh orang lain.