5 Alasan Firma Hukum di Law and the City Lebih Baik Merger

- Merger meningkatkan branding dan citra di mata calon klien
- Kantor Hukum lebih kecil skala bisnisnya dibanding Firma Hukum
- Merger memudahkan perusahaan dalam mencari karyawan dan klien baru
Baru awal episode, drakor Law and the City sukses menyajikan alur cerita yang sukses bikin dag dig dug. Bagaimana tidak, Kim Hyeong Min (Pemilik gedung tempat para Firma Hukum) mengajukan saran dan tawaran agar para firma hukum ini merger. Merger sendiri memiliki makna penyatuan antara beberapa perusahaan menjadi satu company group.
Melalui presentasi singkat di malam itu, Kim Hyeong Min membicarakan fakta mengenai firma hukum di Law and the City lebih baik merger sekalis keuntungan dari aktivitas tersebut tanpa terkecuali. Berikut ini fakta serta keuntungan yang akan didapatkan jika firma hukum di Law and the City melakukan merger. Bagi yang penasaran, simak sampai habis, ya!
1. Meningkatkan branding dan citra di mata calon klien

Para penyewa Gedung Hyungmin adalah beberapa para firma hukum yang tergolong bisnis skala kecil. Maka dari itu pemilik gedung menawarkan merger agar mereka bersatu dan menjadi perusahaan dengan skala bisnis besar. Penawaran ini tentu dapat meningkatkan branding dan citra di mata calon klien. Mereka akan terhipnotis dan otomatis memilih firma hukum yang lebih besar karena terkesan terpercaya serta profesional.
2. Menguntungkan bagi kantor hukum karena sering kali dianggap buruk oleh calon klien

Ada perbedaan antara kantor hukum dengan firma hukum yang ternyata sangat berpengaruh pada strategi bisnis di dunia hukum. Bisa dikatakan kantor hukum lebih kecil skala bisnisnya dibanding firma hukum yang memiliki lebih banyak pengacara dan memiliki klien dengan kasus beragam.
Hal ini terbukti pada episode 2, saat ada calon klien yang datang untuk berkonsultasi dan melewatkan Law Office Hojeon. Mereka menganggap kantor hukum tidak terlalu kompeten. Hal ini menjadi tanda bahwa kantor hukum tidak terlalu menarik perhatian bagi masyarakat awam. Mereka lebih memilih Firma Hukum yang dianggap lebih kredibel dan terpercaya.
3. Memangkas anggaran perusahaan

Membangun bisnis bukan hanya soal keuntungan. Tapi juga berpikir bagaimana caranya tetap bertahan di saat anggaran perusahaan membludak. Seperti biaya operasional, gaji karyawan, pajak, biaya iklan bahkan hal kecil seperti kartu nama.
Hal ini dialami oleh Cho Chang Won yang tidak diizinkan mencetak ulang kartu namanya karena keuangan perusahaan sedang menipis. Maka dari itu, Kim Hyeong Min (Pemilik gedung Hyungmin) menyarankan para kantor dan firma hukum ini untuk merger agar bisa menekan biaya operasional perusahaan dan mendapatkan keuntungan lebih besar daripada berdiri sendiri-sendiri.
4. Memudahkan perusahaan dalam mencari karyawan baru

Ternyata ada, lho, perusahaan yang kesulitan mencari karyawan baru. Hal ini dialami oleh Kang Hui Ji yang dinobatkan sebagai satu-satunya yang mendaftar ke firma hukum tersebut. Penyebabnya adalah kurangnya branding dari firma hukum hingga jarang ada pelamar yang mau mendaftar karena dianggap kurang kredibel dan tidak terkenal.
Alasan ini menjadi alasan kuat Kim Hyeong Min menyarankan merger. Karena bukan hanya karyawan saja loh yang membutuhkan perusahaan. Perusahaan juga membutuhkan karyawan yang royal dan kompeten. Karena sejatinya, hubungan perusahaan dan karyawan adalah simbiosis mutualisme, yakni saling membutuhkan. Jika salah satunya tidak ada, maka yang satunya pun tidak bisa bertahan lama.
5. Memudahkan perusahaan dalam mencari klien baru

Bukan hanya kesulitan karyawan. Tantangan para firma dan kantor hukum ini adalah kesulitan mencari klien baru. Jika krisis klien ini terus terjadi, maka perusahaan tidak dapat bertahan lama karena tidak ada pemasukan.
Merger ini juga bertujuan "mempertahankan" klien karena klien dapat melihat tingkat kredibilitas dan kestabilan bisnis jangka panjang. Para firma dan kantor hukum juga akan lebih mudah mendapatkan klien karena branding mereka adalah firma hukum besar yang memiliki kantor yang luas (satu gedung). Karena tanpa disadari, perusahaan dengan kantor yang kecil sering kali dilabeli sebagai perusahaan yang belum sattle, bergaji kecil, tidak ada jenjang karir, dan terdengar kurang terpercaya.
Sepertinya isu soal merger ini terealisasikan karena pada ending episode 2 Bae Mun Jeong membaca surel pengumunan kantor akan merger. Apakah Law Firm Hyungmin itu benar terealisasikan? Atau firma hukum di Law and the City lebih baik merger hanyalah clickbait ke episode selanjutnya? Temukan jawabannya di episode terbary drakor Law and the City, ya!