3 Kronologi Hancurnya Karier Yeo Jeong Woo di Drakor Doctor Slump

Tak hanya saat di sekolah, saat jadi dokter, hidup Yeo Jeong Woo pun tampak sangat cemerlang. Semua berjalan dengan lancar dan berkat tanggung jawabnya dalam melayani pasien. Dia pun kemudian mendapatkan penghargaan dari menteri kesehatan ahli bedah plastik.

Di media sosialnya, Yeo Jeong Woo sangat populer. Dia kerap menyumbangkan seluruh penghasilan NeoTube-nya dan menjadi relawan di penampungan, sejak masih menjadi mahasiswa 10 tahun lalu. 

Tak hanya itu, meski awalnya dia hanya ingin masyarakat mudah mengakses informasi, tapi saat dia mendapat 1 juta followers, Yeo Jeong Woo akhirnya meluncurkan produk masker pelembapnya sendiri. Popularitasnya saat itu membuat produk dari kliniknya tersebut laris terjual. Setelahnya, dia bahkan berhasil membuka belasan klinik.

Yeo Jeong Woo menjalani hidup yang santai dan damai, hingga akhirnya sebuah insiden terjadi. Hal ini berawal dari seorang perempuan ahli waris kasino asal Makau yang datang padanya untuk menjalani bedah kontur wajah. 

Namun, saat operasi berjalan, sesuatu yang aneh tiba-tiba terjadi. Meski Yeo Jeong Woo yakin operasinya berjalan dengan lancar, tapi tanpa terduga pasien tersebut mengalami pendarahan hebat. Kondisinya pun seketika memburuk hingga menyebabkan kematian. 

Yeo Jeong Woo menyangkal adanya malpraktik. Sayangnya, CCTV ruang operasi saat pembedahan ditemukan tidak berfungsi. Hal itu pun membuat dia semakin sulit untuk membuktikan, bahwa dirinya tidak bersalah. 

Sebab ada dugaan rekaman yang dihentikan atau dihapus, maka polisi terus menyelidiki kasus tersebut. Namun, saat persidangan berjalan ditemukan jejak antikoagulan, obat terlarang yang ada di tubuh pasien.

Meski telah berusaha membuktikan, tapi ditemukan pula botol heparin, sebuah antikoagulan di kliniknya beserta sidik jari Yeo Jeong Woo di botol tersebut. Yeo Jeong Woo pun kemudian dianggap telah melakukan kelalaian kerja. 

Akibat sebuah kejadian misterius, karier Yeo Jeong Woo tiba-tiba harus hancur. Supaya bebas dia harus menjual beberapa asetnya untuk membayar pengacara baru, uang PHK pegawai, biaya pembatalan iklan, dan lain-lain yang jumlahnya sampai miliaran won.