12 Highlight Episode 7-8 Arthdal Chronicles 2, Suku Momo Muncul Lagi!

Eun Seom dan Sa Ya sama-sama terdesak. Eun Seom di satu sisi ketakutan karena Arthdal berhasil membuat pedang besi. Di sisi lain, Sa Ya gelisah karena gagal mengalahkan suku Ago untuk membuktikan diri pada Tagon (Jang Dong Gun). Sa Ya lalu mengajak Eun Seom bersekutu demi mengalahkan Tagon dan mewujudkan ramalan pedang, lonceng, serta cermin.

Suku Momo yang dulu pernah berhubungan dengan Eun Seom dan Ip Saeng muncul lagi. Kelompok kecil suku Momo itu dipimpin Karat (Eum Moon Suk). Ia adalah saudara tiri ketua suku Momo, Karika (Erika Karata).

Karat dan kawan-kawannya muncul untuk meminta Hae Kkadak (Lim Jin Woong), Hae Ttaemun (Lee Chan Yoo), dan Buksoe (Kim Joo Young) yang berada di perkemahan suku Ago untuk kembali bersama mereka. Sebab, Karat dan Hae Kkadak memiliki sesuatu yang perlu dibicarakan.

Tan Ya (Shin Se Kyung) sudah beberapa kali meminta Yang Cha (Ki Do Hoon) untuk memihaknya dibanding Tagon. Namun, Yang Cha yang memiliki sejarah panjang dengan Tagon tidak bisa dengan mudah berpaling.

Yang Cha baru mulai memercayai Tan Ya setelah melihat dua rekannya sesama pasukan Daekan dulu, Yeon Bal (Lee Joo Won) dan Gitoha (Lee Ho Cheol) dipenggal atas perintah Tagon. Padahal itu hanyalah jebakan Tagon dan Yang Cha terperangkap.

Tan Ya merasa anggota suku Wahan telah berubah. Mereka tak lagi mengikuti ajaran Serigala Putih Besar alias Asa Sin. Hal itu juga yang membuat hubungan Tan Ya dan ayahnya, Yeol Son (Jung Suk Yong) renggang.

Yeol Son adalah orang yang sukses membuat pedang besi. Secara tidak langsung ia telah mendukung Tagon. Sementara itu, Tan Ya justru ingin melawan Tagon dengan membukakan pintu Arthdal untuk Eun Seom dan suku Ago. Ia juga akan mengakui Eun Seom sebagai reinkarnasi Aramun Haesulla sekaligus Inaishingi yang masing-masing adalah pemersatu Arthdal dan suku Ago.

Taealha (Kim Ok Vin) memiliki satu pelayan yang disebut tidak bisa mendengar dan berbicara. Taealha tidak pernah keberatan untuk membiarkannya ada di ruangan saat ia melakukan pertemuan rahasia sekalipun.

Ternyata pelayan itu adalah mata-mata kiriman Tagon. Melalui pelayan itulah Tagon tahu bahwa Sa Ya yang pernah kembali ke Arthdal itu bukanlah Sa Ya yang asli.

Namun, Tagon tidak bisa menghukum Taealha karena Sa Ya yang asli masih bisa kembali. Ia tidak terbunuh oleh kelompok Shahati atas suruhan Taealha seperti dugaan.

Kelompok Igutu tak dikenal masih belum diketahui asal-usulnya. Mereka terus mengikuti Sa Ya karena kalung peninggalan ayahnya, Ragaz (Yoo Teo). Untungnya ada Nun Byeol (Lee Si Woo) yang membantu Sa Ya untuk melawan mereka.

Bukan cuma Sa Ya, Eun Seom juga sempat berhadapan dengan kelompok Igutu tersebut. Mereka menculik Hae Kkadak untuk alasan yang tidak diketahui. Suku Ago dan suku Momo bersama-sama menumpas kelompok Igutu tersebut.

Karat sangat keras kepala. Ia tak mau membantu suku Ago karena tidak ingin terikat hukum balas budi dan balas dendam yang dipercaya suku Momo. Namun, untungnya Ip Saeng (Lee Hae Woon) masih menyimpan hadiah dari Karika sebagai bukti bahwa suku Momo harus membayar kebaikan Eun Seom di masa lalu.

Suku Momo memiliki kemampuan luar biasa di dalam air. Mereka membantu suku Ago untuk mengeluarkan meteorit besar yang terbuat dari besi murni di dalam Danau Bintang. Meteorit itu akan digunakan Hae Kkadak untuk membuat pedang besi seperti milik Arthdal untuk suku Ago.

Setelah Sa Ya kembali ke Arthdal, ia langsung menemui Taealha. Taealha memberi tahu Sa Ya alasan ia mengirim kelompok Shahati untuk membunuhnya. Ia awalnya mengira Sa Ya yang mencoba melukai anaknya, Pangeran Arok (Shin Seo Woo) dengan racun.

Namun, setelah mencari jenis racun yang digunakan, tidak ada yang didapatkan. Taealha menyimpulkan bahwa itu hanyalah tipuan Tagon. Ia dan Sa Ya yang sama-sama mengira bahwa Tagon sudah gila pun bersatu untuk menjatuhkannya.

Sebelum pergi ke Arthdal, Sa Ya telah berpesan pada Shoreujagin (Kim Do Hyun) untuk membantu Eun Seom menyerang Kastel Molabeol. Shoreujagin kemudian membuat saluran air di depan gerbang utara kastel. Ia berdalih bahwa itu adalah perintah Sa Ya pada panglima di kastel tersebut.

Dikarenakan Hae Kkadak belum bisa mulai membuat pedang besi akibat peralatan dan sumber daya yang kurang, suku Ago memakai meteorit untuk menghancurkan gerbang Kastel Molabeol. Setelah itu, barulah suku Ago masuk untuk menyerang.

Suhana (Kim Jung Young) merupakan salah satu tetua suku Ago. Namun, ia sebenarnya mata-mata Tagon dengan nama samaran Cakar Merah. Eun Seom melihat gambar senjata asal-asalan yang pernah ia gambar saat bersandiwara sebagai Sa Ya di Arthdal. 

Eun Seom langsung menyadari bahwa Suhana adalah terduga kuat mata-mata. Ia pun memberi informasi palsu pada Suhana tentang rencana penyerangan Kastel Molabeol. Benar saja, pasukan Arthdal di kastel tidak menduga serangan itu karena informasi yang mereka terima berbeda.

Plot twist mengejutkan disajikan oleh karakter Tagon. Ia selama ini hanya berpura-pura gila. Tagon ingin menemukan orang-orang setia yang berani mempertaruhkan nyawa demi menasehatinya. Ia pun berhasil menemukan orang setianya, yaitu Chojaha (Son Kyoung Won), Yeon Bal, dan Gitoha.

Mereka membantu Tagon untuk menghasut orang-orang yang ingin menjatuhkannya untuk keluar dari kandang mereka. Taealha, Sa Ya, Tan Ya, hingga Yang Cha tertipu dan nyawa mereka bisa saja terancam. Bahkan Tagon sudah menyadari kalau Nun Byeol sebenarnya ingin menyerangnya.

Nun Byeol telah menunggu lama untuk balas dendam pada Tagon. Ia menganggap Tagon adalah sumber masalah yang mengakibatkan orangtuanya tewas. Kesempatan untuk membunuh Tagon akhirnya datang padanya.

Meski tahu kalau Nun Byeol adalah anak dari tabib Ha Rim (Jo Seung Yeon), tetapi Tagon melewatkan satu fakta penting. Ia tidak tahu bahwa Nun Byeol adalah kaum Neanthal yang jauh lebih kuat dari kaum Igutu.

Nasib orang-orang yang merencanakan pemberontakan jadi bikin khawatir. Di sisi lain, belum diketahui juga apakah Eun Seom akan berhasil menaklukkan pasukan Arthdal di Kastel Molabeol. Tunggu kelanjutannya hari Sabtu dan Minggu nanti, ya.