5 Ironi yang Digambarkan dalam Drakor The Price of Confession

- Pengakuan pembunuh lebih dipercaya daripada bantahan An Yun Su
- Penegak hukum yang bersikap bias dalam proses investigasi
- An Yun Su bebas dari tuduhan pembunuhan dengan membunuh
The Price of Confession adalah drakor terbaru Netflix yang bergenre thriller dan misteri. Ceritanya terpusat pada An Yun Su (Jeon Do Yeon) yang dituduh membunuh suaminya. Seorang pembunuh bernama Mo Eun (Kim Go Eun) bersedia mengakui pembunuhan itu asalkan An Yun Su mau membunuh seseorang untuknya.
Meski premis ceritanya membahas pembunuhan dan berbagai kejahatan lainnya, drakor The Price of Confession nyatanya juga menggambarkan berbagai ironi dalam plotnya. Contohnya, dalam lima hal berikut ini. Apa saja? Yuk, simak.
1. Pengakuan pembunuh lebih dipercaya daripada bantahan An Yun Su

Sejak ditangkap, diadili, dan divonis, An Yun Su konsisten membantah tuduhan membunuh suaminya, Lee Ki Dae (Lee Ha Yul). Namun, hampir tidak ada yang percaya padanya, baik itu polisi, jaksa, media, maupun masyarakat. Berbanding terbalik saat Mo Eun yang diberitakan sebagai psikopat mengaku pembunuhan ini. Banyak orang jadi langsung percaya An Yun Su tidak bersalah.
2. Penegak hukum yang bersikap bias dalam proses investigasi

Masalah utama dalam drakor ini dimulai saat tim penyidik bersikap bias. Sejak awal, mereka bukan mencari bukti untuk menemukan pelaku, melainkan demi memenuhi keyakinan mereka bahwa An Yun Su adalah pembunuh tersebut. Sikap bias ini membuat arah investigasi jadi tidak objektif lagi sehingga bukti tersembunyi tak ditemukan dan kesaksian An Yun Su soal sosok bertudung di TKP tidak dianggap.
3. An Yun Su bebas dari tuduhan pembunuhan dengan membunuh

Ironi paling jelas di drakor ini ditunjukkan oleh premis utama cerita. An Yun Su setuju melakukan kesepakatan dengan Mo Eun. Agar An Yun Su bisa bebas dari penjara, Mo Eun akan mengakui dirinya yang membunuh suami perempuan itu. Namun, dengan satu syarat. An Yun Su harus membunuh seseorang sebagai balasan atas pengakuan Mo Eun tersebut.
4. Mo Eun adalah penyelamat sekaligus pembunuh

Kisah latar belalang Mo Eun juga menunjukkan ironi yang menyedihkan. Di satu sisi, ia dulu adalah dokter yang tulus membantu dan menyelamatkan banyak orang. Namun, di sisi lain, ia kehilangan keluarganya saat fokus menolong orang lain. Akhirnya, ia memutuskan balas dendam dengan membunuh orang-orang yang menghancurkan keluarganya. Meski begitu, ia masih sering menjadi penyelamat nyawa orang lain.
5. Media massa dipakai untuk menutupi kasus

Pemberitaan di media harusnya menjadi sarana publik mengetahui peristiwa nyata sesuai fakta. Namun, ironisnya, dalam drakor ini, pihak berkuasa melakukan media play di mana berita dipakai untuk mengalihkan fokus publik ke satu kasus agar bisa mengubur kasus yang lain. Di The Price of Confession, kasus An Yun Su jadi besar karena media ramai memberitakannya. Tujuannya untuk menutupi kasus besar yang terjadi di waktu yang sama.
Bias yang membuat proses penyidikan menjadi tidak objektif hingga latar belakang Mo Eun yang membunuh dengan kejam, tapi juga menyelamatkan nyawa orang merupakan beberapa ironi yang digambarkan dalam drakor ini. Kamu sudah nonton hingga usai seluruh episode dari The Price of Confession?


















