5 Isu Sosial yang Disinggung di Film The Great Flood

Cerita film The Great Flood membahas mengenai banjir besar yang menenggelamkan bumi. Bencana ini terjadi karena tabrakan asteroid yang menyebabkan es kutub mencair. Bersamaan dengan naiknya tinggi air laut secara drastis, curah hujan akibat cuaca ekstrem membuat air meluap.
Mengangkat tema bencana alam dari sudut pandang konflik khas genre fiksi ilmiah, film The Great Flood nyataya juga mengangkat berbagai isu sosial di dalam ceritanya. Apa saja isu sosial yang dimaksud? Berikut ini lima di antaranya. Simak, yuk.
1. Etika penelitian

Selain bencana banjir, cerita di film ini juga fokus membahas mengenai eksperimen Mesin Emosi. Eksperimen ini bertujuan mengembangkan emosi pada manusia buatan. Tujuannya agar manusia artifisal yang dibuat di lab ini bisa sempurna dan menjadi ras baru untuk kemudian kembali mendiami bumi.
Meski memiliki tujuan yang dinilai penting bagi keberlangsungan manusia, eksperimen ini mengabaikan beberapa etika penelitian. Misalnya, Shin Ja In (Kwon Eun Seong) dianggap sebagai properti lalu secara paksa diekstrak memorinya demi kelanjutan eksperimen. Padahal Shin Ja In tidak hanya memiliki fisik seperti manusia, tapi juga emosi dan pikiran seperti anak-anak biasa.
2. Menutup mata saat terjadi bencana

Isu sosial selanjutnya yang disinggung dalam cerita The Great Flood terletak pada upaya bertahan hidup sang karakter utama, Gu An Na (Kim Da Mi). Saat banjir mulai menenggelamkan komplek apartemen, ia fokus menyelamatkan diri sendiri dan anaknya, Shin Ja In.
Gu An Na mengabaikan orang-orang yang butuh bantuan dan menutup hati nuraninya demi bisa bertahan hidup dari bencana. Ia menutup mata saat ada anak kecil terjebak di lift, ibu hamil yang akan melahirkan, serta pasangan lansia yang tak bisa pergi dari unit apartemen mereka menuju tempat tinggi.
3. Penelantaran anak

Penelantaran anak jadi isu sosial lain yang dibahas di film ini. Hal ini tampak dari backstory tokoh Son Hee Jo (Park Hae Soo), anggota tim keamanan yang ditugaskan mengevakuasi Gu An Na dan Shin Ja In. Saat kecil, ia ditelantarkan oleh ibu kandungnya sehingga menimbulkan trauma dan kemarahan hingga ia dewasa.
4. Penjarahan

Saat bencana terjadi, situasi kacau dan kepanikan massal tak terhindarkan. Dalam situasi ini, cenderung terjadi tindakan penjarahan. Ada dua tipe penjarah yang ditampilkan di film ini. Tipe pertama adalah pelaku yang menjarah barang-barang berharga dan bisa nekat melakukan kejahatan lainnya.
Ada juga tipe kedua di mana seseorang melakukannya karena terdesak keadaan. Contohnya, Gu An Na pergi ke unit apartemen kosong dan mengambil jaket karena hawa dingin. Ia juga masuk ke rumah yang ditinggali pasangan lansia sebab dirinya perlu membuat obat darurat untuk Shin Ja In yang sekarat.
5. Pembunuhan

Kasus kejahatan yang juga terjadi dalam film ini adalah pembunuhan. Shin Ja In dibunuh karena tim peneliti butuh ekstrak memorinya dan anak itu dianggap dapat dibuat lagi di lab seperti sebelumnya. Selain itu, Son Hee Jo juga dibunuh oleh rekan setimnya karena tidak dibutuhkan lagi setelah Gu An Na berhasil dievakuasi.
Film The Great Flood menyoroti berbagai isu sosial ke dalam ceritanya yang membahas kejadian bencana sekaligus eksperimen terkait emosi manusia buatan. Mulai dari etika pelaksanaan penelitian hingga sisi individual seseorang saat memilih mengutamakan diri sendiri saat terjadi bencana.



















