Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan drama Oh My Ghost Clients (x.com/mbcdrama_pre)
cuplikan drama Oh My Ghost Clients (x.com/mbcdrama_pre)

Oh My Ghost Clients merupakan drama Korea yang membahas tentang advokat buruh bernama Noh Moo Jin (Jung Kyung Ho). Demi selamat dari kematian, ia membantu hantu-hantu pekerja yang meninggal karena kecelakaan kerja. Ia harus menegakkan keadilan agar hantu-hantu ini bisa meninggalkan dunia dan pergi ke alam baka.

Drakor Oh My Ghost Clients mengusung genre fantasi, horor, dan komedi. Meski begitu, nyatanya banyak isu sosial yang disinggung dalam jalinan cerita di tiap episodenya. Berikut ini enam di antaranya. Apa saja?

1. Dampak negatif asal bermain kripto

cuplikan drama Oh My Ghost Clients (x.com/mbcdrama_pre)

Kripto sempat viral dan dianggap menjadi ladang investasi yang mudah dan cepat mendatangkan keuntungan. Namun, nyatanya tidak semua orang bisa sukses di bidang ini. Terlebih jika memakai dana yang bukan uang dingin.

Masalah ini disoroti di konflik awal Noh Moo Jin. Ia resign dari kantornya meski sudah 10 tahun menjadi pengacara demi menginvestasikan uang pesangonnya pada kripto. Saat itu, ia tergiur melihat kesuksesan Jung Min (Kim Dae Myung), mantan rekannya. Namun, ternyata mereka kehilangan uang yang diinvestasikan dan Jung Min meninggal dunia.

2. Pabrik tidak melaksanakan prosedur K3 dengan baik

cuplikan drama Oh My Ghost Clients (x.com/mbcdrama_pre)

Setelah membuka kantor sendiri, Noh Moo Jin bekerja sama dengan Na Hee Joo (Seol In Ah) dan Go Gyeon Woo (Cha Hak Yeon) untuk menyidak pabrik-pabrik. Mereka mengecek apakah pabrik tersebut telah melaksanakan prosedur K3, yakni keselamatan dan kesehatan kerja, dengan benar. Namun, tujuan sebenarnya adalah mendapatkan keuntungan dengan mengancam secara halus para pemilik pabrik yang tidak taat aturan.

Adegan trio TV Gyeonjjang ini menyindir pelaksaan praktik K3 yang sering diabaikan dan tidak diperhatikan oleh pemilik tempat usaha, terutama dengan risiko kerja yang besar. Daripada memperbaiki diri dan fokus pada pembenahan, oknum-oknum ini justru lebih memilih menyuap agar kesalahan mereka tidak dilaporkan ke kemnaker atau kementerian ketenagakerjaan.

3. Banyaknya kasus laka kerja yang terjadi

cuplikan drama Oh My Ghost Clients (x.com/mbcdrama_pre)

Demi menyelamatkan hidupnya, Noh Moo Jin meneken kontrak dengan Bo Sal (Tang Joon Sang) dan setuju untuk menjadi advokat bagi hantu buruh. Hantu-hantu yang menjadi klien Noh Moo Jin dulunya pekerja biasa yang meninggal dalam kecelakaan kerja.

Ada banyak kecelakaan kerja dan berbagai masalah di tempat kerja yang ditangani oleh Noh Moo Jin, cs. Di antaranya, pekerja pabrik yang meninggal karena alat yang dipakai perusahaannya sudah usang dan bermasalah. Ada juga perawat yang mengakhiri hidup karena depresi akibat dirundung dan difitnah terlibat malapraktik. Kecelakaan kerja yang dibahas di Oh My Ghost Clients beragam dan mungkin tanpa disadari juga berpotensi terjadi di dunia nyata.

4. Pandangan negatif terhadap pekerja kasar

cuplikan drama Oh My Ghost Clients (x.com/mbcdrama_pre)

Klien ketiga Noh Moo Jin yang kisahnya muncul di episode 5 dan 6 adalah hantu petugas kebersihan yang meninggal akibat stres dengan tekanan pekerjaan dan ujian yang tidak berkaitan dengan tugasnya sebagai pekerja. Selain tindakan toksik bos petugas kebersihan tersebut, ada berbagai masalah sosial yang disoroti. Salah satunya, pandangan negatif terhadap pekerja kasar.

Para pekerja kasar tidak hanya mendapatkan upah lebih kecil dan perlindungan lebih sedikit, tapi juga pandangan meremehkan dari orang-orang. Hal ini tampak dari pengabaian terhadap protes yang dilakukan para petugas kebersihan di Universitas Hankuk. Manajer yang bertugas di atas mereka pun sering merendahkan profesi petugas kebersihan.

5. Mahasiswa tone deaf, tapi ada juga agen perubahan

cuplikan drama Oh My Ghost Clients (x.com/mbcdrama_pre)

Masih di episode 5 dan 6. Ada adegan mengejutkan sekaligus menjengkelkan. Beberapa orang yang mengaku sebagai perwakilan mahasiswa bersikap tone deaf dengan mengancam akan melaporkan para petugas kebersihan yang tengah mogok kerja. Padahal mereka kuliah di Fakultas Hukum, tapi hati nurani mereka tertutup. Hal yang sama juga terjadi saat ada banyak tulisan komentar merendahkan, menghina, dan meremehkan terhadap kisah salah seorang petugas kebersihan.

Tidak semua mahasiswa bikin emosi di episode ini. Banyak juga yang tersentuh hatinya, berempati, dan mendukung para petugas kebersihan yang mengalami kesulitan. Deklarasi mereka pada media bahkan bisa mendorong perubahan kebijakan yang menguntungkan petugas kebersihan. Ini membuktikan bahwa mahasiswa juga bisa berperan sebagai agen perubahan.

6. Keadilan cepat ditegakkan jika kasus viral

cuplikan drama Oh My Ghost Clients (x.com/mbcdrama_pre)

Kasus demonstrasi dan mogok kerja petugas kebersihan yang dibahas di episode 5 dan 6 juga menunjukkan satu hal realistis yang kerap terjadi saat ini. Protes mereka baru didengar petinggi kampus dan akhirnya para petugas kebersihan ini mendapatkan keadilan setelah kasus ini viral. Padahal mereka sudah berusaha menyuarakan pendapat melalui demonstrasi, pertemuan dengan pihak kampus, hingga mogok kerja. Namun, suara mereka baru didengar setelah viral di internet.

Go Gyeon Woo melalui kanal TV Gyeonjjang menggelar live streaming saat ujian bagi petugas kebersihan diadakan. Siaran ini langsung viral dan meraih banyak penonton. Bahkan media cetak turut memberitakan masalah ini. Masyarakat pun ramai-ramai membahas kasus ini. Pihak kampus akhirnya mengalah, menghapus ujian tersebut, dan memberikan hak yang dituntut petugas kebersihan.

Di balik tingkah kocak trio TV Gyeonjjang, drakor Oh My Ghost Clients nyatanya menyisipkan pesan moral melalui pembahasan berbagai isu sosial. Khususnya yang berkaitan dengan lingkungan kerja dan permasalahan sosial di masyarakat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team