Kenapa Jo A Yeong Ingin Sologami di The Divorce Insurance?
Berfokus pada dunia pernikahan dan pernikahan, The Divorce Insurance juga mengangkat tentang tren Sologami yang berkembang di kalangan warga Korea Selatan. Sologami adalah tindakan simbolis menikahi diri sendiri. Jadi, seseorang melakukan upacara simbolis untuk menikahi diri sendiri tanpa harus mendaftarkan pernikahannya.
Dalam upacara pernikahan yang digelar, seseorang yang melakukan sologami tetap mengadakan serangkaian acara yang sama seperti pernikahan pada umumnya. Bahkan, ada yang juga melakukan foto pre-wedding. Tak hanya itu saja, sebelum melangsungkan pernikahan mereka juga membeli kit pernikahan sologami. Kit itu bisa terdiri dari tiga set, yaitu formulir persetujuan diri, pernyataan tidak menikah, dan juga cincin. Formulir dan pernyataan itu diperlukan untuk membuktikan bahwa seseorang itu sungguh-sungguh ingin melakukan sologami, bukan hanya FOMO maupun bermain-main saja.
Ada banyak alasan yang membuat orang-orang melakukan pernikahan simbolis terhadap diri sendiri tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Jo A Yeong (Chu So Jung/EXY) salah satu anggota tim asuransi perceraian dalam drama The Divorce Insurance yang ingin melakukan sologami. Penasaran dengan alasan Jo A Yeong ingin sologami di The Divorce Insurance? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Jo A Yeong menginginkan kembali hadiah pernikahan yang diberikannya pada orang lain
Alasan utama Jo A Yeong ingin melakukan sologami adalah karena dia menginginkan kembali hadiah pernikahan yang telah diberikannya pada orang lain. Sebab, selama ini ia selalu memberikan hadiah di acara pernikahan yang ia datangi. Dan ia merasa harus mendapatkan kembali uangnya.
Jadi, untuk mendapatkan kembali hadiah tersebut tanpa harus menikah dengan laki-laki karena tak ada calon, A Yeong ingin melakukan sologami. Dengan begitu ia akan mendapatkan kembali hadiah pernikahan yang pernah diberikannya yang tak mungkin bisa ia minta kembali secara cuma-cuma.
2. Untuk mendapatkan tunjangan dari tempatnya kerja
Di kantor tempat Jo A Yeong bekerja, terdapat tunjangan yang diberikan pada mereka yang telah menikah. Tunjangan itu bisa seperti cuti menikah atau tiket bulan madu dan lain-lain. Tunjangan itu diberikan sebagai bentuk support dari kantor untuk pekerjanya.
A Yeong yang belum menikah juga menginginkan tunjangan tersebut. Dia ingin bisa berlibur seperti karyawan lain yang mendapat cuti setelah menikah. Maka dari itu, untuk mendapatkan itu semua A Yeong berencana untuk melakukan pernikahan terhadap dirinya sendiri. Dengan sologami ia berharap bisa mendapatkan tunjangan dari kantor seperti yang karyawan lain dapatkan.
3. Jo A Yeong adalah tipe orang yang tidak ingin merugi di dalam hidupnya
Jo A Yeong adalah sosok yang sangat memperhitungkan setiap langkah dalam hidupnya. Dia adalah seseorang yang tidak pernah ingin merugi sedikit pun dalam hidup. Apalagi dalam keuangan. Dia selalu berusaha untuk mencegah kerugian di dalam hidupnya.
Oleh karena itu, A Yeong ingin melakukan Sologami demi mencegah kerugian terjadi di dalam hidupnya. Setelah mengeluarkan banyak uang untuk memberikan hadiah pernikahan juga mengerahkah hidupnya dengan sekuat tenaga dalam bekerja, A Yeong tak mungkin membiarkan hidupnya rugi begitu saja hanya karena ia tak memiliki pasangan dan menikah.
Entah karena alasan apa Jo A Yeong ingin sologami di The Divorce Insurance dan gak ingin melangsungkan pernikahan dengan laki-laki. Apakah ia memiliki trauma yang besar terhadap pernikahan? Atau mungkin ia melihat banyak sekali permasalahan dalam pernikahan yang terjadi pada orang-orang di sekelilingnya. Sehingga, A Yeong mungkin menganggap pernikahan itu sebagai hal yang mengerikan.
Namun, pada episode dua A Yeong harus menunda keinginannya untuk melakukan sologami. Sebab, saat akan membeli kit sologami, si penjual tidak memberikan barangnya pada A Yeong lantaran ia merasa gadis itu hanya belum siap menikah bukan tak ingin menikah. Maka dari itu, ia tak mau menjual kit tersebut pada A Yeong. Si penjual juga mengatakan jika ia masih mempunyai hati nurani dan ia menjual kita bukan haya demi uang.