16 Judul Drakor Lawas yang Jadi Tema Episode di Typhoon Family

"Season of the Storm" menjadi tema episode pertama Typhoon Family yang menceritakan awal kebangkrutan Typhoon Trading akibat krisis moneter. Tema tersebut diambil dari drama lawas Season of the Storm yang tayang di MBC pada tahun 1993. Dibintangi oleh Kim Hee Ae dan Choi Jin Sil, drama ini sukses rating tertinggi sebesar 52,1 persen.

Judul drama berikutnya yang dikutip menjadi tema episode 2 di Typhoon Family adalah Asphalt Man. Drama yang dibintangi oleh Lee Byung Hun dan Jung Woo Sung ini mengisahkan seorang desainer mobil muda yang menghadapi kesulitan karena keluarganya bangkrut. Mirip seperti Kang Dong Joon (Lee Byung Hun) yang kesulitan karena ayahnya bangkrut, episode ini menampilkan awal perjuangan Kang Tae Poong (Lee Jun Ho) dalam membangkitkan perusahaan ayahnya.

"The Moon of Seoul" menjadi tema episode 3 Typhoon Family yang menceritakan titik awal Kang Tae Poong memutuskan jadi CEO Typhoon Trading untuk menggantikan sang ayah. Tema tersebut diambil dari drama The Moon of Seoul yang tayang di MBC pada tahun 1994. Drama populer ini dibintangi oleh Han Suk Kyu, Choi Min Sik, dan Chae Si Ra.

Tema pada episode berikutnya adalah "Blowing of the Wind" yang diambil dari drama populer KBS pada tahun 1995. Blowing of the Wind. Dibintangi oleh Choi Soo Jong dan Yoo Ho Jeong, Blowing of the Wind menjadi drama keluarga pertama yang ditulis oleh Moon Young Nam. Hingga saat ini, Moon Young Nam telah melahirkan banyak drama keluarga populer yang memiliki ratusan episode.

"Our Paradise" menjadi tema ke-5 di drama Typhoon Family yang menceritakan kepindahan Kang Tae Poong dan ibunya di rumah Oh Mi Seon (Kang Min Ha). Meski tidak ada hubungan darah, keluarga Kang Tae Poong dan keluarga Oh Mi Seon dapat menyatu layaknya keluarga utuh yang penuh kehangatan. "Our Paradise" merupakan serial panjang yang tayang di MBC. Musim pertamanya tayang pada tahun 1990-1992, sedangkan musim keduanya tayang pada tahun 1992-1994.

Tema episode ke-6, "Legend of Ambition" menggambarkan ambisi Kang Tae Poong dalam memasarkan produk pertamanya, sepatu pengaman. Ia harus bertaruh dengan rentenir, menghadapi perusahaan pesaing, hingga mencari kapal untuk ekspor ke luar negeri. Tema tersebut diambil dari Legend of Ambition (1998), drama KBS yang dibintangi oleh Yoo Dong Geun dan Choi Soo Jong.

Drama lawas To Live (1993) yang dibintangi oleh Won Mi Kyung dan Lee Jae Ryong menjadi sumber inspirasi dari tema episode 7. "To Live" menggambarkan perjuangan para karakter Typhoon Family melakukan pekerjaan demi menyambung hidup. Salah satu sorotan di episode ini, ibu Kang Tae Poong, Jung Jung Mi (Kim Ji Young) yang sebelumnya dikenal sebagai ibu rumah tangga di keluarga kaya, mencoba mencari pekerjaan untuk membantu perekonomian keluarga.

"The Sunny Side of Youth" menjadi tema episode 8 yang menceritakan kunjungan tim Typhoon Trading di Thailand untuk promosi produk helm. Kunjungan tersebut menjadi pengalaman pertama Oh Mi Seon ke luar negeri dan berpisah dengan keluarga yang selama ini mengandalkannya. The Sunny Side of Youth (1995) merupakan drama KBS yang dibintangi oleh Lee Jong Won dan Ha Hee Ra.

Drama Walking up to the Sky (1993) menjadi sumber inspirasi untuk tema di episode 9. "Walking up to the Sky" menggambarkan perasaan euforia karena sebuah hal yang membahagiakan. Dalam episode tersebut, diceritakan bahwa Go Ma Jin (Lee Chang Hoon) mulai mengakui kemampuan Oh Mi Seon dalam pekerjaannya, sehingga keduanya saling berdamai. Hal tersebut menjadi titik balik bagi Typhoon Trading untuk dapat mencapai tujuan yang lebih besar.

"You and I" menjadi tema episode 10 yang menceritakan bersatunya Oh Mi Seon dan Kang Tae Poong sebagai pasangan kekasih. Tema tersebut terinspirasi dari drama You and I (1997) yang populer di MBC. Faktanya, Kim Ji Young, pemeran ibu Tae Poong merupakan salah satu dari jajaran pemeran drama You and I.

Drama Tomorrow is Love (1992-1994) yang dibintangi Lee Byung Hun menjadi sumber inspirasi untuk tema di episode 11. Di episode ini, ditampilkan era bahagia Kang Tae Poong dan Oh Mi Seon yang berada di tahap awal pacaran. Begitu pula hubungan Oh Mi Ho (Kwon Han Sol) dan Wang Nam Mo (Kim Min Seok) yang makin mesra. Gak hanya kisah cinta para pemeran utamanya yang makin mesra, hubungan ibu Tae Poong dengan keluarga Mi Seon pun terjalin semakin hangat.

"The Reason I Live" menjadi tema selanjutnya di episode 12 yang menggambarkan betapa berharganya orang yang selalu ada di sekitar. Tema ini terinspirasi dari drama The Reason I Live (1997) yang dibintangi Lee Young Ae dan Son Chang Min. Berlatar di tahun 1970, drama ini menyajikan maraknya gangster dan prostitusi.

Episode 13 yang bertajuk "A Love Without Fear" menyajikan aksi para karakter Typhoon Family yang melindungi orang terkasih tanpa kenal takut. Tema ini diangkat dari drama yang populer di tahun 1992. Dibintangi oleh Go Hyun Jung dan Choi Jae Sung, drama ini menceritakan tentang hubungan cinta yang ditentang orang tua.

"Son of the Wind" menjadi tema episode empat belas yang menampilkan kembalinya Kang Tae Poong dan Typhoon Trading ke gedung lama. Kang Tae Poong berhasil membuktikan bahwa ia bisa membangkitkan perusahaan sang ayah dari kebangkrutan. Jadi inspirasi tema, Sond of the Wind (1995) merupakan drama populer MBC yang dibintangi Son Chang Min dan Kim Hye Sun.

Drama The Last Match (1994) yang dibintangi oleh Jang Dong Gun menjadi inspirasi untuk tema episode 15. Episode ini menyajikan Typhoon Trading yang berhasil direbut oleh Pyo Hyun Jun (Mu Jin Sung). Kang Tae Poong dan kawan-kawan berjuang untuk kembali mengambil alih Typhoon Trading sekaligus mengungkap kejahatan Pyo Hyun Jun.

Dalam episode terakhir, tema yang diangkat adalah "There is a Bluebird". Bluebird sering dianggap sebagai simbol harapan, cinta, dan kebahagiaan, menggambarkan cerita drama Typhoon Family yang berakhir bahagia. Tema ini diangkat dari drama lawas There is a Bluebird yang populer di KBS TV pada tahun 1997.

Nah, di atas merupakan 16 judul drakor lawas yang menjadi inspirasi tema episode di drama Typhoon Family. Selain relate dengan kisah di setiap episodenya, hal ini juga menjadi sarana nostalgia bagi para penonton.